TEMPO.CO, Yogyakarta - Gugus Tugas Covid-19 Kabupaten Sleman Daerah Istimewa Yogyakarta tak menampik atas kondisi meningkatnya zona merah Covid-19 dalam peta kawasan yang memiliki 17 kecamatan itu pada Desember ini.
Dari peta zona Covid-19 yang beredar, tak kurang 19 kalurahan atau desa dari total 86 desa di Kabupaten Sleman masuk dalam zona merah, yaitu Kalurahan Ambarketawang, Argomulyo, Banyurejo, Bokoharjo, Candibinangun, Caturtunggal, Gayamharjo, Glagaharjo, Hargobinangun, Harjobinangun, Madurejo, Margorejo, Mororejo, Pondokrejo, Sardonoharjo, Sendangadi, Sumberharjo, Tirtoadi dan Wedomartani.
"Zona merah tersebar di Sleman bagian tengah dan utara," kata Juru Bicara Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Sleman Shavitri Nurmala Dewi, Kamis, 9 Desember 2021.
Shavitri mengatakan zona merah yang kian dominan itu sebagian dipicu hasil tracing penularan Covid-19 yang bersumber kegiatan pembelajaran tatap muka atau PTM di sejumlah sekolah khususnya SMA.
Belakangan, pada Desember ini di Sleman juga terdeteksi penularan massal Covid-19 di sebuah indekos di Caturtunggal, Depok, Sleman, di mana sedikitnya 13 penghuni diketahui positif dan menjalani isolasi di selter Asrama Haji. "Zona merah Sleman bagian tengah hasil sebaran tracing PTM, namun untuk zona merah Sleman utara kami masih telusuri," kata Shavitri.
Selain zona merah yang dominan, di peta Covid-19 Sleman juga tersebar setidaknya enam desa atau kalurahan berstatus zona oranye, yaitu Kalurahan Banyuraden, Purwomartani, Tamanmartani, Tirtomartani, Wukirharjo dan Wukirsari.
Kabupaten Sleman bersama Kabupaten Bantul dan Kota Yogyakarta sempat menjadi penyumbang terbesar ledakan Covid-19 di Yogyakarta pada medio Juli-Agustus lalu.
Baca:
Pfizer Klaim Suntikan Booster Beri Perlindungan terhadap Varian Omicron
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.
![Gambar mikroskop elektron pemindaian ini menunjukkan SARS-CoV-2 (obyek bulat biru), juga dikenal sebagai novel coronavirus, virus yang menyebabkan Covid-19, muncul dari permukaan sel yang dikultur di laboratorium yang diisolasi dari pasien di AS. [NIAID-RML / Handout melalui REUTERS]](https://statik.tempo.co/data/2020/12/20/id_988970/988970_720.jpg)
