Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Guru Besar Unair: Karakter Omicron Bisa Bikin Mutasi Varian Beragam

image-gnews
Varian baru Omicron diteliti memiliki tingkat penularan sangat cepat dan sulit diredam penularannya.
Varian baru Omicron diteliti memiliki tingkat penularan sangat cepat dan sulit diredam penularannya.
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Guru Besar Ilmu Biokimia dan Biologi Molekular Universitas Airlangga (Unair), Chairul Anwar Nidom, menjelaskan bagaimana karakter Covid-19 varian Omicron yang sudah menyebar di seluruh dunia.

Menurutnya, struktur varian ini masih sama dengan Delta pada lokasi DNA yang risikonya sudah diketahui, seperti adanya mutasi D614G dan motif ADE (sifat yang bisa menghindar dari antibodi di dalam tubuh).

Dia mengatakan risiko dari Omicron ini dapat menyebabkan peluang variasi mutasi yang semakin beragam. “Dan kita juga tidak atau belum tahu risiko mutasi yang baru, karena Omicron bisa bersifat sebagai sumber bahan genetik lingkungan,” ujar dia saat dihubungi pada Selasa, 4 Januari 2022.

Founder dan Ketua Tim Profesor Nidom Foundation (PNF) itu menambahkan, varian yang sudah digolongkan ke dalam variant of concern (VOC) oleh Organisasi Kesahatan Dunia (WHO) itu juga bisa bersifat sebagai ‘kuda troya’ terhadap varian dan atau virus lain yang lebih mengkhawatirkan. Bahkan, kata dia, saat ini sudah ditemukan kasus Flurona, infeksi bersama Flu dan Corona.

Selain itu, disebutkannya juga bahwa Omicron dimungkinkan bisa ‘menghabisi’ antibodi yang ada di dalam tubuh, sehingga tubuh jadi naif antibodi dan membuatnya rentan terhadap bukan hanya Covid, tapi juga patogen lain. “Oleh karena itu, sebaiknya titer antibodi sering-sering dicek terutama kemampuan antibodi yang ada terhadap varian-varian yang ada, termasuk Omicron,” tutur Nidom.

Profesor di Fakultas Kedokteran Hewan Unair itu juga menyarankan agar sebaiknya pengujian lebih diutamakan menggunakan PCR daripada antigen karena di situasi seperti sekarang tes antigen kurang bermakna dalam memberikan informasi keadaan SARS-CoV-2 itu.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sedangkan untuk masyarakat, Nidom meminta agar tidak perlu berlebihan menanggapi munculnya Omicron ini, namun tetap harus mewaspadai adanya dinamika varian dengan kode B.1.1.529 itu, terutama bagi orang-orang lansia dan memiliki komorbid atau penyakit bawaan. “Sebaiknya masyarakat tetap disiplin dan ketat menjalankan protokol kesehatan, terutama memakai masker,” katanya lagi.

Per 1 Januari 2022, Kementerian Kesehatan mengumumkan bahwa kasus Omicron bertambah 68 orang, sehingga total kasus terkonfirmasi sebanyak 136 orang. Tambahan 68 kasus baru itu berasal dari Pelaku Perjalanan Luar Negeri dan 11 di antaranya merupakan WNA, dengan asal negara kedatangan paling banyak dari Arab Saudi, Turki, Uni Emirat Arab, dan Amerika Serikat.

Dari 68 kasus terkonfirmasi Omicron tersebut, sebanyak 29 orang tidak memiliki gejala, 29 orang sakit dengan gejala ringan, 1 orang sakit dengan gejala sedang, dan 9 orang lainnya tanpa keterangan.

Baca:
Inggris Buat Rencana Darurat Penanganan Omicron untuk Rumah Sakit hingga Sekolah

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

1 jam lalu

Pada acara vaksinasi booster ini tersedia dosis vaksin Astra Zeneca, Sinovac, dan Pfizer di Polsek Jagakarsa, Jakarta Selatan, Jumat 17 Juni 2022. Adanya virus omicron subvarian baru yaitu BA.4 dan BA.5 yang berpotensi membuat lonjakan kasus Covid-19. Tempo/Muhammad Syauqi Amrullah
Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.


Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

4 jam lalu

Mesin robot ekstraksi vaksin Covid-19 bernama AutoVacc, yang dirancang oleh Pusat Penelitian Teknik Biomedis Universitas Chulalongkorn untuk mengekstrak dosis ekstra dari botol vaksin AstraZeneca, terlihat di Bangkok, Thailand 23 Agustus 2021. Gambar diambil 23 Agustus 2021. REUTERS/Juarawee Kittisilpa
Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.


Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

15 jam lalu

Seorang petugas kesehatan memegang botol berisi vaksin Oxford/AstraZeneca coronavirus disease (COVID-19) di Rumah Sakit Nasional di Abuja, Nigeria, 5 Maret 2021. [REUTERS/Afolabi Sotunde]
Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?


Menteri Nadiem: Unair PTN Terbaik Pertama Sebagai Badan Hukum

17 jam lalu

Kampus Unair. Istimewa
Menteri Nadiem: Unair PTN Terbaik Pertama Sebagai Badan Hukum

Universitas Airlangga (Unair) meraih penghargaan terbaik pertama kategori Perguruan Tinggi Negeri Sebagai Badan Hukum dari Mendikbud-Ristek.


Kemenkes, UNDP dan WHO Luncurkan Green Climate Fund untuk Bangun Sistem Kesehatan Menghadapi Perubahan Iklim

1 hari lalu

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin saat ditemui di Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa (27/2/2024). ANTARA.
Kemenkes, UNDP dan WHO Luncurkan Green Climate Fund untuk Bangun Sistem Kesehatan Menghadapi Perubahan Iklim

Inisiatif ini akan membantu sistem kesehatan Indonesia untuk menjadi lebih tangguh terhadap dampak perubahan iklim.


Cerita Marsha, Mahasiswa Unair yang Raih Juara 1 di Ajang Taekwondo di Skotlandia

1 hari lalu

Marsha Alycia Rahmadiar Setianto atau Acha saat melakukan persiapan poompase. Foto: Istimewa
Cerita Marsha, Mahasiswa Unair yang Raih Juara 1 di Ajang Taekwondo di Skotlandia

Marsha Alycia Rahmadiar Setianto, mahasiswa Fakultas Hukum Unair berhasil meraih juara pertama dalam kejuaraan taekwondo internasional di Skotlandia.


Indonesia Sumbang Pemain Judi Online Terbanyak, Sosiolog Unair: Faktor Salah Gaul

1 hari lalu

Ilustrasi Judi Online (Tempo)
Indonesia Sumbang Pemain Judi Online Terbanyak, Sosiolog Unair: Faktor Salah Gaul

Dosen sosiologi Unair menyebut candu judi online di Indonesia dipicu berbagai faktor, salah satunya pergaulan negatif.


Sebanyak 14.516 Calon Mahasiswa Ikuti UTBK 2024 di Unair, Simak Sistem Baru Penilaiannya

2 hari lalu

Universitas Airlangga. Foto : Unair
Sebanyak 14.516 Calon Mahasiswa Ikuti UTBK 2024 di Unair, Simak Sistem Baru Penilaiannya

Universitas Airlangga mulai menggelar gelombang pertama UTBK 2024. Penyelenggara tes mengingatkan sistem baru pembobotan dalam nilai UTBK.


Tertinggi dan Terketat, Peminat Vokasi Unair Meningkat Pesat untuk UTBK 2024

2 hari lalu

Kampus Unair. Istimewa
Tertinggi dan Terketat, Peminat Vokasi Unair Meningkat Pesat untuk UTBK 2024

Peminat vokasi Unair tinggi karena tahun ini jurusannya bisa ditaruh di pilihan pertama.


Guru Besar IPB Ungkap Keunggulan Pendekatan Metabolomik untuk Deteksi Kehalalan Pangan

2 hari lalu

Guru Besar Fakultas Teknologi Pertanian IPB University, Prof. Nancy Dewi Yuliana. Dok Humas IPB University
Guru Besar IPB Ungkap Keunggulan Pendekatan Metabolomik untuk Deteksi Kehalalan Pangan

Metode-metode analisis pangan halal yang telah dikembangkan selama ini memiliki keterbatasan.