TEMPO.CO, Yogyakarta - Dinas Pendidikan Kabupaten Sleman, Yogyakarta, menyatakan ada sejumlah sekolah di wilayahnya terpaksa ditutup sementara setelah para siswa dan gurunya terpapar Covid-19.
Selain di sekolah asrama Al-Azhar, Covid-19 juga menerjang sekolah lain seperti SMP Negeri 2 Depok, SD Salman Al Farizi Mlati, SD Lukmanul Hakim Ngaglik, SD Negeri Cebongan Mlati, dan SMP Negeri 1 Ngaglik.
"Sekolah-sekolah yang terpapar itu sementara kami minta kembali menerapkan pembelajaran jarak jauh selama dua minggu ke depan," kata Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Sleman Ery Widaryana, Jumat, 4 Februari 2022.
Ery merinci bagaimana kronologi penularan yang terjadi di tiap sekolah. Di Al-Azhar, yang merupakan sekolah asrama dan klaster terbesar, 74 siswa dan guru masih menjalani isolasi di Asrama Haji Sleman per Jumat ini.
"Di Al-Azhar ini awalnya hanya satu siswa yang diketahui terpapar, setelah tracing dilakukan pertama, dari 90 kontak ada 30 orang siswa juga terpapar," kata dia.
Di SMP Negeri 2 Depok awalnya pada 31 Januari ada seorang pegawai TU diketahui positif Covid-19 saat periksa mandiri. Lantas tracing digencarkan pada 29 orang kontak erat, baik guru dan siswa, dan hasilnya tiga guru positif termasuk kepala sekolah.
Di SD Salman Al Farizi, Kecamatan Mlati, Ery mengatakan awalnya diketahui satu siswa terpapar dan saat tracing kontak dilakukan ditemukan tujuh siswa dan seorang guru positif Covid-19.
Di SD Lukmanul Hakim yang berada di Kecamatan Ngaglik, Ery mengatakan awalnya seorang siswa dinyatakan positif pada 29 Januari lalu dari hasil periksa mandiri. Kemudian tracing dilanjutkan sekolah kepada 49 siswa dan 10 guru. "Di SD Lukmanul Hakim ini dari tracing ditemukan delapan siswa dan satu guru positif," kata Ery.
Di SMP Negeri 1 Ngaglik awalnya seorang guru diketahui positif Covid-19 pada 31 Januari lalu setelah berpergian ke luar kota.
"Dari kontak erat guru itu hasil tracingnya tiga guru lain positif. Tapi ternyata guru-guru ini sudah sempat mengajar di kelas lain sehingga tracing berlanjut pada 200 siswa dan pada Jumat ini hasilnya ditemukan empat siswa positif di SMP Negeri 1 Ngaglik itu," kata Ery.
Sedangkan di SD Negeri Cebongan, Kecamatan Mlati, lanjut Ery, awalnya ada sebanyak empat siswa yang positif Covid lalu ditracing oleh pihak puskesmas setempat. Hasilnya tidak ada penambahan.
Baca:
Klaster Covid-19 Sekolah Al-Azhar Sleman Bertambah 16 Siswa Hari Ini
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.