TEMPO.CO, Jakarta - Televisi tidak langsung muncul sebagai televisi warna. Sebelum memiliki warna, ia menayangkan adegan berwarna hitam putih
Pesawat televisi, mengutip dari laman Encyclopedia, pertama kali tersedia untuk orang Amerika Serikat pada akhir tahun 1930-an. Meski begitu, penjualan tidak benar-benar meningkat sampai setelah Perang Dunia II berakhir pada 1945.
Tahun berikutnya, pemimpin industri RCA (Radio Corporation of America) memperkenalkan 630-TS set, model hitam-putih dengan layar sepuluh inci. RCA menjual 10 ribu unit pada tahun pertama, dengan harga masing-masing 385 USD. Pada 1947, penjualan melonjak menjadi 200 ribu unit.
Industri televisi Amerika Serikat (AS) tumbuh pesat selama tahun-tahun pascaperang. Kepemilikan televisi di AS meningkat pesat dari 10 persen pada 1950 menjadi 67 persen pada 1955, lalu mencapai 87 persen pada 1960 dan 94 persen pada 1965.
Jumlah stasiun televisi komersial juga tumbuh pesat, dari sembilan menjadi 500 pada 1960. Perbaikan terus-menerus dalam teknologi televisi, termasuk pengembangan televisi berwarna, penggunaan sistem transmisi satelit, penemuan teknologi kaset video, dan pengenalan TV definisi tinggi membantu mendorong pertumbuhan yang luar biasa ini.
Tantangan teknis utama setelah sistem elektronik mengambil alih sistem mekanis untuk menjadi teknologi televisi pilihan adalah mengembangkan perangkat televisi berwarna. Seorang penemu asal Skotlandia John Logie Baird (1888–1946) mendemonstrasikan televisi berwarna pertama pada awal 1928.
Sistem mekanisnya memakai disk yang berputar dengan tiga filter berwarna di atasnya. Disk diputar di belakang layar televisi dan filternya berhubungan dengan sel khusus berisi gas yang menyala untuk memberikan warna bagi pemirsa.
Tahun berikutnya, sebuah perusahaan riset komunikasi Bell Laboratories mendemonstrasikan sistem televisi berwarna pertama di Amerika Serikat. Seperti penemuan Baird, itu adalah sistem mekanis yang menampilkan gambar kasar di layar seukuran perangko.
Terobosan nyata pertama dalam teknologi televisi berwarna terjadi sesaat sebelum Amerika Serikat memasuki Perang Dunia II pada 1941. Tokoh utama di baliknya adalah Peter Goldmark (1906–1977), seorang insinyur yang bekerja untuk Columbia Broadcasting System (CBS).
Ia pertama kali tertarik menambahkan warna ke televisi pada awal 1940 ketika dia melihat film blockbuster Gone with the Wind. Lalu, Goldmark menghabiskan enam bulan berikutnya bekerja mengembangkan sistem televisi berwarna di labnya di CBS.