TEMPO.CO, Jakarta - Inspektorat Pengaturan Nuklir Negara Ukraina dalam pernyataannya pada Senin pagi, 28 Februari 2022, mengungkap status terkini pembangkit listrik tenaga nuklir miliknya di tengah perang yang dilancarkan Rusia di negara itu. Menurut inspektorat, tidak ada pelanggaran terhadap batas dan kondisi operasi aman atas reaktor-reaktor nuklir itu.
Pembaruan singkat juga mengatakan, "Situasi radioaktif memenuhi normal yang ditetapkan." Sistem perlindungan fisik PLTN juga disebutkan bekerja dalam mode normal, sementara divisi keamanan PLTN dan layanan perlindungan fisik bersiaga tinggi. Pada hari itu dikatakan bahwa sembilan dari 15 unit reaktor nuklir yang beroperasi aktif seluruhnya terhubung ke jaringan.
Sesaat sebelumnya, juru bicara Kementerian Pertahanan Rusia Mayor Jenderal Igor Konashenkov dikutip oleh media Rusia mengatakan kalau Senin pagi pasukan Rusia telah memiliki kendali penuh dan melindungi wilayah di sekitar Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Zaporizhzhya. Dia menyebutkan pasukan Rusia bekerja untuk memelihara fasilitas dan mengendalikan lingkungan nuklir.
Namun, operator pembangkit listrik tenaga nuklir Ukraina, Energoatom, mengeluarkan pernyataan yang menyebut klaim Rusia salah. Ia juga mengatakan keempat pembangkit listrik tenaga nuklirnya terus beroperasi secara normal.
Pada Senin pula, CEO Energoatom, Petro Kotin, menyatakan terima kasih kepada 35 ribu staf dan pekerja di empat pembangkit itu karena telah sejauh ini mengoperasikan unit daya yang stabil. "Dalam realitas baru kami, Anda harus memiliki keberanian, bahkan hanya untuk bisa bekerja," katanya.
Kecemasan dan peringatan IAEA
Badan Energi Atom Internasional (IAEA) mengatakan terus memantau perkembangan di Ukraina, dengan fokus khusus pada keselamatan dan keamanan reaktor tenaga nuklirnya. IAEA berkonsentrasi setelah pada Minggu 27 Februari regulator di Ukraina melaporkan bahwa rudal telah menghantam lokasi fasilitas pembuangan limbah radioaktif di Kiev, tetapi tidak ada laporan kerusakan pada bangunan atau pelepasan bahan radioaktif.
Insiden itu terjadi sehari setelah inspektorat nuklir Ukraina mengatakan kepada IAEA bahwa sebuah transformator listrik di fasilitas pembuangan serupa di dekat kota timur laut, Kharkiv, telah rusak. Kali itu juga tanpa laporan tentang pelepasan radioaktif.
Kedua insiden tersebut dinilai menunjukkan risiko yang sangat nyata bahwa fasilitas dengan bahan radioaktif akan mengalami kerusakan selama konflik. Konsekuensi yang bisa ditimbulkannya adalah kerusakan parah kesehatan manusia dan lingkungan.
“Sekali lagi, saya mendesak dan sangat mengimbau semua pihak untuk menahan diri dari tindakan militer atau lainnya yang dapat mengancam keselamatan dan keamanan fasilitas ini,” kata Direktur Jenderal IAEA, Rafael Mariano Grossi.
Pada Jumat, IAEA menanggapi laporan tentang tingkat radiasi di zona eksklusif Chernobyl--yang menurut regulator Ukraina tampaknya disebabkan oleh pergerakan militer melalui zona yang mengganggu lapisan atas tanah. Beruntung, IAEA mengatakan bahwa pembacaan yang dilaporkan oleh regulator Ukraina tetap dalam jangkauan operasional yang diukur di Zona Pengecualian sejak didirikan dan oleh karena itu tidak menimbulkan bahaya bagi publik.
Kendaraan pengangkut personel lapis baja terlihat selama latihan taktis, yang dilakukan oleh Garda Nasional Ukraina, di kota Pripyat, dekat Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Chernobyl, Ukraina, 4 Februari 2022. Latihan ini digelar di tengah ketegangan antara Rusia dan Ukraina. REUTERS/Gleb Garanich
Data 15 reaktor nuklir di Ukraina:
1. Berstatus beroperasi dan memiliki tipe Pressurised Water Reactor (PWR): Khmelnitski 1, Khmelnitski 2, Rovno 1, Rovno 2, Rovno 3, Rovno 4, South Ukraine 1, South Ukraine 2, South Ukraine 3, Zaporozhye 1, Zaporozhye 2, Zaporozhye 3, Zaporozhye 4 dan Zaporozhye 5 dan Zaporozhye 6.
2. Tidak beroperasi karena dalam perbaikan: Khmelnitski 3 dan Khmelnitski 4, yang juga memiliki tipe Pressurised Water Reactor (PWR).
3. Reaktor nuklir yang sudah ditutup permanen:
Chernobyl 1, Chernobyl 2. Chernobyl 3 dan Chernobyl 4. Tipe keempat reaktor ini adalah Light Water Graphite Reactor (LWGR).
WORLD NUCLEAR
Baca juga:
Gempa Terkini Dekat Ibu kota Baru, BMKG: Sesar Meratus Masih Aktif