TEMPO.CO, Jakarta - Pasukan Rusia merebut pembangkit listrik tenaga nuklir Chernobyl di Ukraina. Penasihat kantor Kepresidenan Ukraina, Mykhailo Podolyak, Kamis, 24 Februari 2022. Rusia ingin mengendalikan reaktor nuklir Chernobyl untuk memberi sinyal kepada Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) agar tidak ikut campur secara militer
Mengutip Canadian Nuclear Safety Commission, reaktor nuklir Chernobyl pernah meledak pada 1986. Saat peristiwa itu, 130 pekerja dan petugas kebakaran terpapar radiasi tinggi, 800 millisievert hingga 16.000 millisievert. Dua orang meninggal setelah beberapa hari terkena paparan radiasi. Adapun 30 pekerja dan petugas pemadam kebakaran meninggal dalam tiga bulan.
Deretan fakta apa saja tentang pembangkit nuklir Chernobyl?
- Bencana nuklir
Ledakan reaktor nuklir Chernobyl merupakan kecelakaan dalam sejarah tenaga nuklir komersial yang memakan korban jiwa dan menyebabkan radiasi pada 1986. Laporan World-Nuclear menjelaskan, peristiwa itu terjadi, karena desain reaktor yang tak sempurna dioperasikan oleh pegawai yang tidak terlatih.
Ledakan menyebabkan kebakaran dan setidaknya melepaskan lima persen dari inti reaktor radioaktif ke lingkungan sekitar. Bahan radioaktif itu kebanyakan mengendap di beberapa wilayah Eropa. Komite Khusus PBB membeberkan, efek radiasi ledakan menyebabkan 5.000 angka kanker tiroid. Adapun 15 orang di antaranya meninggal dunia. Sedangkan, 350.000 orang lainnya harus dievakuasi.
- Tidak ada bangunan penahan
Chernobyl tidak memiliki beberapa fasilitas keamanan penting. Tak ada bangunan penahanan atau cangkang gas khusus yang mengelilingi reaktor nuklir. Strukturnya biasanya berbentuk kubah terbuat dari beton kerangka baja. Itu dirancang untuk membatasi produk pembelahan inti atom yang dilepaskan ke atmosfer.
- Dihuni satwa liar
Setelah peristiwa ledakan 1986 silam, Chernobyl nonaktif dari segala aktivitasnya. Tak jarang banyak satwa liar yang berpindah ke sana.
- Objek wisata
Zona eksklusi bekas reaktor nuklir di daerah sempat dibuka untuk pariwisata pada 2011. Sejak itu, pemandu secara teratur menerima pengunjung untuk melihat satwa liar. Untuk meminimalkan paparan radiasi, pemandu membawa dosimeter dan menginstruksikan pengunjung tidak makan atau merokok.
- Penduduk tinggal secara ilegal
Meskipun ilegal, setidaknya 150 orang tinggal di area itu. Banyak dari penduduk itu masih bertani di tanah leluhur mereka. Beberapa dari mereka bukan hanya pendatang, tapi penduduk yang sedari awal tidak mau dievakuasi.
HARIS SETYAWAN
Baca: Rusia Ambil Alih Chernobyl, Level Radiasi di Wilayah Ukraina itu Meningkat
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.