Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke [email protected].

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Risiko Jika Hidrogen Sulfida Masuk ke dalam Tubuh Manusia

Reporter

Editor

Bram Setiawan

image-gnews
Garis polisi terpasang di lokasi kecelakaan kerja di PAD 28 PT Geodipa Energi Desa Pawuhan, kawasan dataran tinggi Dieng, Banjarnegara, Jawa Tengah, Ahad, 13 Maret 2022. Kepolisian memastikan kondisi aman dan terkendali setelah adanya pipa gas bocor di lokasi sumur pengeboran Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Dieng yang terjadi pada Sabtu (12/3).  ANTARA FOTO/Anis Efizudin
Garis polisi terpasang di lokasi kecelakaan kerja di PAD 28 PT Geodipa Energi Desa Pawuhan, kawasan dataran tinggi Dieng, Banjarnegara, Jawa Tengah, Ahad, 13 Maret 2022. Kepolisian memastikan kondisi aman dan terkendali setelah adanya pipa gas bocor di lokasi sumur pengeboran Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Dieng yang terjadi pada Sabtu (12/3). ANTARA FOTO/Anis Efizudin
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Seorang pekerja dilaporkan tewas akibat terpapar gas beracun hidrogen sulfida (H2S) yang bocor di sumur bor Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi atau PLTP Dieng, pada Sabtu, 12 Maret 2022. Sejumlah orang lainnya yang terpapar gas beracun itu dibawa ke rumah sakit.

Hidrogen sulfida merupakan gas berbau seperti telur busuk. Gas beracun itu juga mudah terbakar. Mengutip Department of Health New York State, efek utama paparan hidrogen sulfida jangka pendek maupun panjang pada hewan laboratorium mengiritasi hidung dan paru-paru. Ada efek kerusakan otak

Apa yang terjadi jika hidrogen sulfida masuk ke dalam tubuh manusia?

Mengutip Centers for Disease Control and Prevention (CDC) paparan hidrogen sulfida secara langsung menyebabkan iritasi mata dan sistem pernapasan. Paparan hidrogen sulfida menyebabkan terhentinya pernapasan secara tiba-tiba (apnea), gangguan tidur, koma, kejang, pusing, sakit kepala, lemah, mudah marah, insomnia, sakit perut, dan radang.

Efek utama paparan hidrogen sulfida jangka pendek maupun panjang pada hewan laboratorium mengiritasi hidung dan paru-paru, dikutip dari Department of Health New York State. Ada efek kerusakan otak. Efek itu akan sama dialami orang yang menghirup hidrogen sulfida. Namun efek paparan tergantung tingkat kepekatan gas, durasi, dan intensitas.

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), 15 miligram hidrogen sulfida menyebabkan iritasi selaput bening yang menutupi bagian mata atau konjungtiva. Paparan 70 miligram hidrogen sulfida menyebabkan kerusakan mata yang serius. Mempengaruhi saraf sensoris di konjungtiva, rasa sakit terasa cepat berkurang akibat kerusakan jaringan semakin besar.

Paparan 225 miligram hidrogen sulfida efeknya melumpuhkan indra penciuman. Bau tidak lagi bisa dikenali. Paparan 400 miligram gas beracun itu akan mengiritasi pernapasan hingga risiko pengumpulan cairan pada paru-paru atau edema paru. Paparan hidrogen sulfida melebihi 400 miligram mengakibatkan stimulasi kuat dari sistem saraf pusat dengan hiperpnea yang menyebabkan apnea, kejang, tidak sadar, kematian.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Menurut National Center for Biotechnology Information pelepasan gas hidrogen membahayakan manusia jika terpapar langsung, misalnya terhirup atau menempel di makanan dan minuman.

Jika terhirup, hidrogen sulfida cepat terserap melalui paru-paru maupun saluran pencernaan. Jika hidrogen sulfida masuk ke dalam tubuh, hidrogen sulfida bisa mengalami penguraian dalam tubuh, kemudian dikeluarkan, seperti dikutip dari Science Direct. Hidrogen sulfida keluar dari tubuh melalui urine, paru-paru, atau feses. Itu tergantung melalui mana paparan pada tubuh manusia.

HENDRIK KHOIRUL MUHID

Baca: Kebocoran Gas Beracun di PLTP Dieng, Apa itu Hidrogen Sulfida?

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Risiko Hidup dengan Satu Paru-Paru

27 hari lalu

Ilustrasi paru-paru basah. Foto : halodoc
Risiko Hidup dengan Satu Paru-Paru

Pneumonektomi atau operasi pengangkatan salah satu paru-paru, merupakan operasi berisiko tinggi yang dapat menyebabkan komplikasi bahkan kematian. Apa saja resikonya?


Penyebab Orang Hanya Memiliki Satu Paru-paru

28 hari lalu

Ilustrasi fibrosis paru-paru. Shutterstock
Penyebab Orang Hanya Memiliki Satu Paru-paru

Paru-paru dalam tubuh manusia terdiri daMeskipun idealnya manusia memiliki dua organ paru-paru, namun pada beberapa kondisi beberapa orang mungkin hanya memiliki satu paru-paru yang berfungsi normal.


Paus Fransiskus Hidup dengan Satu Paru-paru, Ini Riwayatnya

29 hari lalu

Pemimpin Takhta Suci Vatikan Paus Fransiskus (tengah) sebelum meninggalkan Indonesia di Bandara Internasional Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, 6 September 2024. Dok. INDONESIA PAPAL VISIT COMMITTEE/ DANU KUSWORO
Paus Fransiskus Hidup dengan Satu Paru-paru, Ini Riwayatnya

Pada November tahun lalu, Paus Fransiskus sempat dirawat di rumah sakit di Roma akibat radang paru-paru.


Paus Fransiskus Ternyata Hidup Hanya dengan Satu Paru-paru

31 hari lalu

Ketua MPR RI, Bambang Soesatyo (kanan) mendampingi Presiden Joko Widodo bersama pimpinan lembaga tinggi saat bersalaman dengan Paus Fransiskus, di Istana Negara, Jakarta, Rabu, 4 September 2024. Dok. MPR
Paus Fransiskus Ternyata Hidup Hanya dengan Satu Paru-paru

Paus Fransiskus yang telah berusia 87 tahun, hanya memiliki satu paru-paru. Kenapa?


Kenali Gejala TBC Laten, Bahaya, dan Penanganannya

37 hari lalu

Ilustrasi Tuberkulosis atau TBC. Shutterstock
Kenali Gejala TBC Laten, Bahaya, dan Penanganannya

Spesialis paru menjelaskan beragam gejala TBC yang perlu dikenali dan jangan dibiarkan karena berbahaya dan bisa menular ke banyak orang.


Pakar Ungkap Bahaya Batuk Pertusis yang Tak Diobati

43 hari lalu

Dokter memeriksa pasien anak dengan gejala batuk dan sesak di Poli Batuk dan infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) di Puskesmas Kecamatan Mampang Prapatan, Jakarta, Rabu, 23 Agustus 2023. Angka tersebut meningkat sekitar 50 persen dari biasanya yang hanya berjumlah 30-40 orang. TEMPO / Hilman Fathurrahman W
Pakar Ungkap Bahaya Batuk Pertusis yang Tak Diobati

Dokter anak mengatakan pertusis yang tidak segera diobati bisa menyebabkan saluran napas lumpuh sehingga batuk tidak mengeluarkan dahak.


Dokter Paru Sebut Polusi Udara Bisa Sebabkan Kanker Paru

1 Agustus 2024

Ilustrasi kanker paru-paru. Shutterstock
Dokter Paru Sebut Polusi Udara Bisa Sebabkan Kanker Paru

Awas, paparan polusi udara yang berlangsung secara terus menerus bisa menyebabkan masalah pada paru-paru termasuk potensi kanker paru.


Ini Alasan Bayi Tidak Boleh Diberi Bedak Tabur

23 Juli 2024

Ilustrasi bayi menguap. Foto: Unsplash.com/Minnie Zhou
Ini Alasan Bayi Tidak Boleh Diberi Bedak Tabur

Pemberian bedak tabur kepada bayi setelah mandi berpotensi menyebabkan kesulitan bernapas.


Metode Bedah Toraks Minim Sayatan, Cocok untuk Kanker Paru

22 Juli 2024

Ilustrasi Kanker paru-paru. Shutterstock
Metode Bedah Toraks Minim Sayatan, Cocok untuk Kanker Paru

VATS adalah metode pembedahan minimal invasif atau bedah sayatan kecil di rongga dada (toraks), termasuk untuk kanker paru.


Waspada, Bedak Tabur Bisa Bikin Bayi Kesulitan Bernapas

19 Juli 2024

Ilustrasi bayi menguap. Foto: Unsplash.com/Minnie Zhou
Waspada, Bedak Tabur Bisa Bikin Bayi Kesulitan Bernapas

Bedak tabur memiliki berbentuk seperti serbuk-serbuk kecil yang mudah berterbangan di udara. Bayi bisa menghirup serbuk itu dan jadi sulit bernapas