Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Tak Ada Faktor Tunggal, Ini Risiko Penyebab Anak Menyandang Autisme

image-gnews
Hari Autis Internasional Seorang anak penderita autisme merangkai manik-manik untuk di jadikan gelang pada kampanye kegiatan Hari Peduli Autis Internasional di Anjungan Losari, Makassar, Sulawesi Selatan, 2 April 2017. ANTARA
Hari Autis Internasional Seorang anak penderita autisme merangkai manik-manik untuk di jadikan gelang pada kampanye kegiatan Hari Peduli Autis Internasional di Anjungan Losari, Makassar, Sulawesi Selatan, 2 April 2017. ANTARA
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperkirakan 1 dari 100 anak di dunia mengidap autism atau gangguan spektrum autisme (ASD). Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak mencatat dalam laman resminya, ada sekitar 2,4 juta penyandang autism pada 2018. Jumlah ini diperkirakan akan bertambah 500 orang setiap tahunnya.

Studi di Amerika pada 2018 menunjukkan, 1 dari 27 anak laki-laki mengidap autisme. Sedangkan hanya 1 dari 116 anak perempuan yang mengalaminya.

Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC) dalam laman cdc.gov, Kamis, 31 Maret 2022, menyatakan autisme adalah cacat perkembangan yang disebabkan oleh perbedaan di otak. Menurut CDC penyebab autisme belum diketahui secara pasti. Tetapi, penelitian terbaru menunjukkan tidak ada penyebab tunggal autisme.

Menurut Institut Nasional Gangguan Neurologis dan Stroke (NINDS), baik genetika dan lingkungan bisa menyebabkan seseorang mengembangkan ASD. Dilansir dari Healthline, Senin, 1 November 2021, ada beberapa faktor risiko yang dicurigai menyebabkan anak menjadi autis, antara lain:

  • memiliki anggota keluarga dekat yang autis
  • mutasi genetik tertentu
  • sindrom X rapuh dan kelainan genetik lainnya
  • berat badan lahir rendah
  • ketidakseimbangan metabolisme
  • paparan logam berat dan racun lingkungan
  • riwayat ibu dengan infeksi virus
  • paparan janin terhadap obat asam valproat atau thalidomide (Thalomid)

Kondisi autisme, menurut Al Jazeera, Sabtu, 2 April  2022, umum terjadi pada orang dari etnis dan kelompok sosial manapun. Namun, anak laki-laki lebih cenderung terkena kondisi ini.

Studi di Amerika pada 2018 menunjukkan, 1 dari 27 anak laki-laki mengidap autisme. Sedangkan hanya 1 dari 116 anak perempuan yang memiliki kondisi ini. Ini menunjukkan anak laki-laki empat kali lebih sering didiagnosis autisme daripada anak perempuan. 

Kenali Gejalanya

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Mengenali gejala bisa membantu pengenalan dan penanganan penyakit autis lebih cepat. Setiap anak bisa saja memiliki gejala yang berbeda. 

Gejala autisme yang paling umum adalah gejala sosial, berupa sulit melakukan kontak mata dengan orang lain dan sulit berteman atau berinteraksi dengan orang lain. Gejala lainnya yang umum adalah gejala komunikasi, berupa mulai berbicara pada usia lebih tua daripada anak-anak lain atau bahkan tidak berbicara sama sekali, tidak menggunakan ucapan dalam lingkungan sosial ketika sudah dapat berbicara, dan mengulangi kata atau frasa (echolalia) atau mengulang bagian dialog dari TV atau film.

Anak autis cenderung melakukan gerakan berulang, seperti mengayunkan atau mengepakkan jari atau tangan. Mereka membutuhkan rutinitas, semacam “ritual” kegiatan yang harus dilakukan setiap hari. Mereka juga terlalu sensitif atau kurang sensitif terhadap hal-hal tertentu di sekitarnya, seperti cahaya, suara, sentuhan, atau rasa. 

Baca juga: Ini Bulan Peduli Autisme, Apa Itu ASD?

AMELIA RAHIMA SARI

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


6 Tips Liburan untuk Anak Penyandang Autisme

2 hari lalu

Ilustrasi anak liburan (pixabay.com)
6 Tips Liburan untuk Anak Penyandang Autisme

Berikut ini enam tips yang dapat dilakukan sebelum dan saat liburan bersama anak penyandang autisme


Olahraga Malam Hari Disebut Lebih Bermanfaat bagi Orang Obesitas

6 hari lalu

Ilustrasi anak obesitas berolahraga. Kevin Frayer/Getty Images
Olahraga Malam Hari Disebut Lebih Bermanfaat bagi Orang Obesitas

Penelitian mengklaim olahraga pada malam hari bisa memberi lebih banyak manfaat kesehatan bagi orang obesitas dan diabetes tipe 2.


Saran Guru Besar FKUI buat yang Ingin Masukkan Anak ke Sekolah Inklusif

8 hari lalu

Suasana pembelajaran siswa-siswa berkebutuhan khusus di kelas tingkat SMU Sekolah Inklusif Galuh Handayani, Surabaya (05/9). TEMPO/Fully Syafi
Saran Guru Besar FKUI buat yang Ingin Masukkan Anak ke Sekolah Inklusif

Pakar menyebut beberapa syarat anak dengan autisme bisa belajar di sekolah inklusif. Apa saja yang harus dipenuhi?


Autisme Tak Selalu karena Faktor Genetik dan Bukan Penyakit

9 hari lalu

Ilustrasi terapi untuk anak/autisme. Shutterstock
Autisme Tak Selalu karena Faktor Genetik dan Bukan Penyakit

Orang tua tidak usah cemas jika memiliki anak yang mengalami gangguan spektrum autisme karena tak selalu karena genetik dan bukan penyakit.


10 Kebiasaan yang Bisa Menurunkan Fungsi Otak

10 hari lalu

Ilustrasi otak. medicalnews.com
10 Kebiasaan yang Bisa Menurunkan Fungsi Otak

Semua kebiasaan ini bukan menjadi hal menakutkan karena bisa diubah dengan pola hidup sehat.


Sering Lupa? Lakukan 5 Tips Berikut untuk Meningkatkan Daya Ingat

10 hari lalu

Ilustrasi orang lupa
Sering Lupa? Lakukan 5 Tips Berikut untuk Meningkatkan Daya Ingat

Dengan menerapkan tips-tips ini dalam kehidupan sehari-hari, Anda dapat meningkatkan daya ingat Anda dan mengurangi kecenderungan untuk lupa.


Tidak Selalu Buruk, Berikut 5 Manfaat Lupa untuk Kerja Memori Otak

10 hari lalu

Ilustrasi orang lupa
Tidak Selalu Buruk, Berikut 5 Manfaat Lupa untuk Kerja Memori Otak

Lupa ternyata memiliki manfaat penting untuk kesehatan otak dan kreativitas Anda.


5 Jenis Olahraga Sederhana yang Bisa Dilakukan Tiap Hari

11 hari lalu

Ilustrasi push up. Freepik.com
5 Jenis Olahraga Sederhana yang Bisa Dilakukan Tiap Hari

Olahraga atau aktivitas fisik secara teratur bermanfaat untuk tubuh dan kesehatan mental


Disney Ubah Layanan untuk Penyandang Disabilitas di Disneyland dan Walt Disney World

11 hari lalu

Karakter Disney menyambut para pengunjung yang datang ke Disneyland Shanghai di Shanghai, Cina, 11 Mei 2020. Untuk menikmati beragam wahana, pengujung harus menjalani prosedur kesehatan dan keselamatan yang ditingkatkan. REUTERS/Aly Song
Disney Ubah Layanan untuk Penyandang Disabilitas di Disneyland dan Walt Disney World

Perubahan layanan itu mengundang reaksi dari penggemar Disney dan pengguna layanan sebelumnya


Stimulasi Kognitif Terbanyak Bantu Lindungi Otak dari Masalah Daya Ingat

12 hari lalu

Ilustrasi dosen sedang mengajar. shutterstock.com
Stimulasi Kognitif Terbanyak Bantu Lindungi Otak dari Masalah Daya Ingat

Pekerjaan paling umum dengan tuntutan kognitif tertinggi yang bantu lindungi otak dari masadalah daya ingat adalah mengajar.