TEMPO.CO, Jakarta - Bagi pecinta masakan pedas, tak afdol jika makan tanpa cabai. Holtikultura ini menjadi bahasan dalam pekan-pekan terakhir lantaran harganya yang menggila dan nyaris tak terjangkau.
Harga cabai di beberapa daerah bisa mencapai Rp 105 ribu per kilogram bahkan lebih. Padahal, biasanya harga cabai sekitar Rp 40 ribu per kilogram bahkan lebih rendah. Harga fantastis itu tak kunjung normal hingga saat ini.
Cabai beragam jenisnya, mulai dari yang rasanya pedas biasa atau pedas manis hingga pedas sekali. Berikut adalah beberapa jenis cabai, beberapa di antaranya akrab dengan dapur Indonesia:
- Cabai Paprika
Cabai paprika berasal dari buah paprika yang memiliki beragam variasi warna, yaitu kuning, hiaju muda, dan ungu. Cabai ini dikenal dengan nama bell pepper atau sweet pepper dan mudah ditemukan di kawasan dataran tinggi.
Buahnya lebih besar dengan kulit daging buah yang tebal. Rasa dari cabai paprika terbilang manis, bahkan tidak pedas.
- Cabai Merah Besar
Cabai merah besar memiliki rasa yang tidak terlalu pedas sehingga cocok untuk bumbu dasar aneka makanan pada umumnya. Tingkat kepedasan cabai ini hanya sekitar 30 ribu hingga 50 ribu SHU dalam skala Scoville, cara mengukur tingka kepanasan akibat kehadiran bahan kimia capsaicin.
Melansir kemendag.go.id, cabai merah besar termasuk ke dalam jenis terung-terungan (solonaceae). Tinggi pohon dari cabai ini dapat mencapai 50 sentimeter dan bunganya kecil bewarna putih. Dengan bentuk pohon seperti itu, cabai besar mampu menghasilkan kulit daging buah yang lebih tebal daripada jenis lainnya
- Cabai Keriting
Cabai keriting adalah tanaman musiman yang diameternya lebih kecil daripada buah cabai besar. Bunganya bewarna putih atau ungu. Sedangkan buahnya berwarna hijau atau ungu. Kulit buahnya pun lebih tipis.
Cabai ini lebih pedas ketimbang cabai besar, namun tidak sepedas cabai rawit. Penggunaan cabai keriting biasanya dipadukan dengan cabai merah besar untuk menambah warna atau cabai rawit untuk menambah rasa pedas.