TEMPO.CO, Jakarta - Swiss menggandeng perusahaan asal Israel untuk menyediakan drone sistem Armaments Dispatch 15 (ADS 15) sebagai pesawat pengintai di negara itu. Drone yang dikenal dengan Hermes 900 HFE ini diklaim lebih modern dan memiliki kinerja lebih baik.
Swiss berencana membeli enam buah drone Hermes 900 HFE tersebut dari Israel dengan biaya US$ 255 juta (Rp 3,8 triliun). Pesawat drone pengintai ini diharapkan bisa dioperasikan oleh tentara Swiss mulai akhir 2022.
Apa itu drone hermes 900 HFE?
Mengutip swissinfo.ch, Drone Hermes 900 HFE merupakan sistem pengintaian tak berawak dan tak bersenjata. Drone ini memiliki panjang sembilan meter dan lebar sayap 17 meter. Drone dilengkapi dengan sensor yang berbeda dan dapat digunakan siang ataupun malam.
Drone Hermes 900 HFE merupakan buatan perusahaan Israel Elbit System dipersiapkan untuk digunakan dalam sistem pengintaian Swiss (ADS15). Mengutip situs resmi Dewan Federal Swiss, drone dengan registrasi D-14 ini telah melakukan pengujian penerbangan dan otorisasi oleh Military Aviation Authority (MAA) untuk penerbangan pertamanya pada Rabu, 15 Juni 2022 lalu di Emmen, Swiss.
Setelah penerbangan sekitar 70 menit drone kembali dengan selamat ke Emmen. Selama penerbangannya, drone mencapai kecepatan maksimum 180 kilometer per jam dan ketinggian maksimum 2.000 meter di atas laut.
Diketahui saat ini Swiss tidak memiliki drone pengintai. Drone Hermes 900 HFE atau ADS 15 ini merupakan pengganti dari Ranger ADS 95 yang telah dinonaktifkan pada November 2019 setelah 20 tahun digunakan. Penjaga perbatasan saat ini menggunakan helikopter.
Swis memesan Drone Hermes 900 HFE sebanyak enam buah, di mana dua buah drone akan ditransfer ke Angkatan Udara Swiss selama paruh kedua tahun 2022. Sementara empat drone sisanya akan menyusul pada akhir 2023.
Meski begitu, drone yang diproduksi oleh perusahaan Israel Elbit Systems ini sebelumnya pernah menimbulkan kontroversi. Pada 2015, ketika perintah pembelian disetujui oleh parlemen, ada kritik tentang pembelian teknologi militer Israel.
Pada Januari, komite Senat mengeluarkan laporan yang menyatakan bahwa pembelian tersebut berisiko cukup besar bagi Swiss. Proyek ini telah tertunda selama hampir tiga tahun, terutama karena jatuhnya drone selama uji terbang pada 2020. Sejak itu, perusahaan telah memperbaiki masalah teknis, tanpa mengubah desain drone.
Baca:
Drone Tenaga Surya Berbadan Besar Cina Sukses Lakukan Penerbangan Perdana
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu