Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Beasiswa 5 Ribu Doktor Kemenag-LPDP Mandek, 85 Mahasiswa S3 di Australia Terkatung-katung

Reporter

Editor

Devy Ernis

image-gnews
Pertemuan mahasiswa S3 penerima Beasiswa 5.000 Doktor dengan Konjen RI di Sydney pada Jumat, 28 Oktober 2022. FOTO/Istimewa
Pertemuan mahasiswa S3 penerima Beasiswa 5.000 Doktor dengan Konjen RI di Sydney pada Jumat, 28 Oktober 2022. FOTO/Istimewa
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Sebanyak 85 mahasiswa S3 di Australia penerima beasiswa 5.000 Doktor dari Kementerian Agama- Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) belum menerima haknya. Hal itu diungkapkan salah satu mahasiswa S3 di Australia Imam Malik Riduan. Imam mengatakan sudah sembilan bulan uang beasiswa belum cair. "Kami di sini benar-benar dalam kondisi sulit dan terpaksa kuliah sambil bekerja paruh waktu," ujar Imam kepada Tempo pada Jumat, 28 Oktober 2022.

Imam mengatakan pemerintah Indonesia dalam hal ini Kementerian Agama sebagai pemberi beasiswa belum menstransfer komponen-komponen beasiswa seperti tunjangan hidup bulanan, uang SPP (tuitition fee), biaya riset, biaya keikutsertaan konferensi, serta biaya tunjangan keluarga dan tunjangan pembelian buku. 

Mahasiswa penerima beasiswa 5000 Doktor ini sebelumnya telah berkomunikasi dengan Direktorat Pendidikan Tinggi Islam Kementerian Agama. Dari hasil komunikasi itu, Kementerian Agama mengatakan keterlambatan pembayaran SPP karena adanya perubahan manajemen pengelola beasiswa. Hal itu juga telah disampaikan Kementerian Agama kepada pihak universitas di Australia.

Baca juga:Siswi Muslim Jadi Ketua Osis di SMA Katolik St. Fransiskus Saverius Ruteng

Imam mengatakan pada 2019, dia mendapatkan beasiswa 5.000 Doktor dari Kementerian Agama. Pada tahun pertama dan kedua, beasiswa lancar, namun memasuki tahun ketiga mulai bermasalah. Sebetulnya, tahun kedua ketika pandemi Covid-19, uang beasiswa juga bermasalah. Dana riset tidak diberikan sesuai kebutuhan. Masing-masing mahasiswa diberikan dengan angka yang berbeda termasuk tunjangan biaya hidup. 

Di awal Januari 2022, Imam mengatakan beasiswa dialihkan ke LPDP dengan program joint The Ministry of Religious Affairs (MORA)-LPDP. Ketika itu, beasiswa macet. Biaya hidup tak kunjung ditransfer. Meski begitu, Kemenag sudah membayar SPP beberapa mahasiswa.

"Saya dan beberapa orang sudah bayar SPP. Tapi, masih banyak yang belum. Ada kampus yang menagih sampai mengancam melapor ke imigrasi untuk mencabut visa. Tapi, untuk biaya hidup kami semua belum ditransfer," ujarnya.

Karena keterlambatan itu, Imam dan kawan-kawannya yang lain terpaksa bekerja paruh waktu untuk bisa bertahan hidup dan menyelesaikan sekolah S3. Imam yang merupakan kandidat PhD di School of Social Sciences, Western Sydney University saat ini bekerja paruh waktu sebagai tenaga kebersihan di salah satu sekolah di Sydney Barat.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Saya harus bekerja 6 jam per hari untuk bisa hidup sederhana. Saya menumpang pindah-pindah tempat tinggal agar bisa menekan biaya hidup" ujarnya.

Imam mengatakan dia bersama kawan-kawannya telah bertemu dengan perwakilan pemerintah RI di masing-masing wilayah untuk meminta kejelasan dan pencairan beasiswa. Kusuma Dewi, Penerima Beasiswa asal Yogyakarta yang saat ini belajar di Western Sydney University mengatakan Kemenag berjanji segera menstransfer tuition fee paling lambat pada 31 Oktober.

Hal itu, kata dia, berdasarkan sebuah dokumen yang ditandatangani secara elektronik oleh Direktur Jenderal Pendidikan Islam  Ali Ramdhani. Adapun besaran beasiswa untuk tunjangan hidup $2500 Dolar Australia atau sekitar Rp 24,9 juta.

Direktur Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama M. Ali Ramdhani belum merespons pertanyaan Tempo mengenai macetnya beasiswa tersebut. Begitu pula dengan Direktur Utama LPDP Andin Hadiyanto.

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

 

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Serunya Menyusuri Jantung Kota Perth Australia dengan Becak

18 jam lalu

Suasana jantung kota Perth, Australia, Jumat 26 April 2024. TEMPO/ JONIANSYAH HARDJONO
Serunya Menyusuri Jantung Kota Perth Australia dengan Becak

Ikuti perjalanan Tempo menyusuri ikon-ikon kota Perth, Australia, dengan peddle


Australia dan Indonesia Dukung Perempuan dalam Peradilan

1 hari lalu

Duta Besar Australia untuk Indonesia, Penny Williams, kedua dari kanan, bergabung bersama Badan Perhimpunan Hakim Perempuan Indonesia dalam seminar internasional pertama mereka di Jakarta pada tanggal 26 April.
Australia dan Indonesia Dukung Perempuan dalam Peradilan

Mahkamah Agung Indonesia saat ini memiliki representasi perempuan tertinggi di antara lembaga penegak hukum di Indonesia.


Baznas - Muhammadiyah Gulirkan Program Pengembangan SDM Unggul

1 hari lalu

Baznas - Muhammadiyah Gulirkan Program Pengembangan SDM Unggul

Kolaborasi antara Baznas dengan Muhammadiyah dalam pemanfaatan dana zakat, bisa memberikan manfaat yang besar bagi kepentingan umat


159 Tahun Cornell University, Lahirkan 62 Pemenang Nobel

2 hari lalu

Universitas Cornell. Foto : Cornell unversity
159 Tahun Cornell University, Lahirkan 62 Pemenang Nobel

Cornell University di Ithaca, New York, AS telah menghasilkan 62 pemenang nobel dari alumninya. Usia kampus ini 159 tahun.


Kemenag Luncurkan Gerakan Senam Haji Jaga Ketahanan Fisik Jemaah

2 hari lalu

Para peserta calon haji Indonesia saat mengikuti senam haji di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta, Minggu 28 April 2024). ANTARA/Asep Firmansyah/Youtube-Kemenag
Kemenag Luncurkan Gerakan Senam Haji Jaga Ketahanan Fisik Jemaah

Gerakan Senam Haji dikemas untuk menjaga kebugaran dan ketahanan fisik jemaah.


LPDP Buka Beasiswa S2 di Northeastern University, Bisa Langsung Kerja dengan Gaji Kompetitif

3 hari lalu

Ilustrasi beasiswa. Freepik
LPDP Buka Beasiswa S2 di Northeastern University, Bisa Langsung Kerja dengan Gaji Kompetitif

Simak cara daftar beasiswa LPDP di Northeastern University.


Jumlah Penerima LPDP 2024 Capai 39.040 Orang, IPB Masuk 4 Besar Pilihan Terbanyak

3 hari lalu

LPDP. lpdp.kemenkeu.go.id
Jumlah Penerima LPDP 2024 Capai 39.040 Orang, IPB Masuk 4 Besar Pilihan Terbanyak

Selain IPB, ada beberapa kampus favorit di dalam negeri maupun luar negeri tujuan beasiswa LPDP tahun lalu yang bisa dijadikan referensi.


Direktur LPDP: Peserta Bisa Daftar Beasiswa Prioritas sekaligus Non-prioritas

4 hari lalu

LPDP. lpdp.kemenkeu.go.id
Direktur LPDP: Peserta Bisa Daftar Beasiswa Prioritas sekaligus Non-prioritas

Direktur Beasiswa LPDP, Dwi Larso, mengatakan, peserta bisa mendaftar beasiswa prioritas sekaligus beasiswa non-prioritas.


LPDP Buka Beasiswa Prioritas ke NEU, CSU dan UST untuk Bidang Pertambangan

4 hari lalu

LPDP. lpdp.kemenkeu.go.id
LPDP Buka Beasiswa Prioritas ke NEU, CSU dan UST untuk Bidang Pertambangan

Tujuan beasiswa LPDP ini untuk mencetak tenaga kerja untuk memenuhi program hilirisasi industri berbasis tambang mineral di Indonesia.


Kemenag Cairkan Dana BOS Tahap I dan PIP Pesantren 2024

4 hari lalu

Ilustrasi beasiswa santri Foto Kementerian Agama
Kemenag Cairkan Dana BOS Tahap I dan PIP Pesantren 2024

kemenag mengalokasikan anggaran dana BOS Pesantren sebesar Rp 340,5 miliar tahun ini.