Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Cerita Nicolaas Menang Habibie Prize 2021, dari Pembalap Jadi Pakar Ortopedi

Salah satu pemenang Habibie Prize 2021, Nicolaas Cyrillus Budhiparama. (Habibie Prize)
Salah satu pemenang Habibie Prize 2021, Nicolaas Cyrillus Budhiparama. (Habibie Prize)
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Dosen Universitas Airlangga (Unair), Nicolaas Cyrillus Budhiparama, menjadi salah satu dari empat orang yang menerima penghargaan Habibie Prize 2021. Dia hampir tiga dekade mendedikasikan dirinya di bidang ilmu kedokteran, setelah lulus sebagai dokter Umum di Universitas Sumatera Utara, dan menjadi lulusan termuda pada 1993 untuk pendidikan spesialis ortopedi di Leiden University Medical School.

Dalam pengumuman pemenang Habibie Prize 2021 yang digelar secara virtual, Nicolaas menceritakan dua alasan terjun menjadi seorang dokter ortopedi. Pertama adalah kejadian kecelakaan yang menimpanya saat menjadi pembalap Formula 3000 di Eropa, dan sempat dirawat beberapa lama di interzip care unit.

“Saya pikir pada saat itu, apakah Saya bisa keluar dari cacat hidup. Akhirnya Saya berjanji kepada ibu Saya, jika Tuhan memberikan kesembuhan, Saya akan berbuat sesuatu yang bisa membantu banyak orang kembali berjalan, ya itu ortopedik,” ujar dia, Rabu, 17 November 2021.

Alasan kedua, peraih gelar PhD dari Leiden University Medical Center, Belanda itu, melanjutkan, adalah pesan dari ayahnya yang berkata, jika ingin mencari pekerjaan di bidang paling mulia, itu adalah bidang kedokteran. “Karena bisa banyak membantu orang yang kesusahan atau sakit,” katanya lagi.

Setelah menempuh pendidikan spesialis ortopedi, Nicolaas mendapatkan berbagai fellowship di pusat pendidikan ortopedi terkemuka di dunia untuk terus mengembangkan kemampuan dan keilmuannya, di antaranya di Amerika Serikat, seperti Lennox Hills Hospital, New York; New England Baptist Hospital, Harvard Medical School, Boston; dan Colorado Joimt Replacemen, Denver.

Kemudian, dia kembali ke Indonesia pada 1994. Setelah menyelesaikan  proses penyetaraan di Universitas Indonesia, dia menjalani perannya sebagai dokter bedah tulang di Jakarta.

Pada tahun 2000, Nicolaas dianugerahkan penghargaan sebagai dokter bedah pertama yang menyelesaikan 100 kasus Knee Replacement Surgery oleh Johnson & Johnson Medical Indonesia, yang saat itu merupakan prosedur yang sangat jarang dilakukan. 

“Saya sungguh merasa terharu telah diberi kesempatan untuk menerima Habibie Prize ini. Saya rasa masih lebih banyak orang yang layak dan pantas untuk mendapatkan penghargaan ini,” katanya sambil berharap bahwa dirinya akan tetap bisa memberikan yang terbaik untuk Indonesia.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Nicolaas yang saat ini menjadi mahasiswa S3 di Universitas Gadjah Mada, merupakan dokter bedah di Indonesia yang mengenalkan limb salvage surgery. Itu menjadi sebuah tonggak sejarah penting karena memberikan harapan kualitas hidup yang baik pada pasien dengan tumor tulang. Tidak hanya itu, dia juga mengenalkan teknik operasi lainnya, seperti computer assisted surgery, unicondylar knee arthroplasty, dan hyperflex knee. 

Dia juga mengharumkan nama Indonesia dengan ikut menjadi pembicara dan moderator di berbagai pertemuan ortopedi bergengsi di dunia (sebanyak 297 kali sampai saat ini). Dia juga mendedikasikan dirinya dalam berbagai organisasi dunia, bahkan mendapatkan penghargaan Museum Rekor Dunia Indonesia atau MURI dalam bidang kesehatan dan olah raga atas rekor Insan Indonesia yang Menjabat Presiden di Tiga Organisasi Ortopedi Dunia.

Dia juga mendirikan Nicolaas Institute for Constructive Ortopedic Research and Education Foundation untuk menjadi motivasi dan wadah para dokter Indonesia untuk bisa terhubung ke dunia internasional. Nicolaas berpesan bahwa generasi muda Indonesia harus berani mencoba melakukan terobosan, berkompetisi, dan keluar dari zona nyaman.

Cita-cita itu, dia berujar, harus diwujudkan dengan kerja keras dan menjunjung tinggi etika yang baik. “Dan sebagai guru hendaknya kita berjalan di belakang murid dan mendorong mereka untuk menjadi semakin maju, bahkan lebih maju dan hebat daripada guru pendahulunya,” tutur pria yang mengidolakan sosok Bapak Teknologi, Bacharuddin Jusuf Habibie, yang juga pencetus Habibie Prize.

Baca:
Nyoman Nuarta Diumumkan di Antara Pemenang Habibie Prize 2021 

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Iklan




Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.




Video Pilihan


Dosen UGM Ciptakan Aplikasi untuk Menolong Pasien Henti Jantung

21 jam lalu

Dosen UGM membuat aplikasi untuk menyelamatkan penderita henti jantung. Dok. UGM
Dosen UGM Ciptakan Aplikasi untuk Menolong Pasien Henti Jantung

Aplikasi SatuJantung buatan dosen UGM dilengkapi dengan alarm bagi pasien serangan jantung dan henti jantung, serta cara melakukan pijat jantung.


Senat Akademik 21 PTN Ungkap Penggerusan Integritas di Kampus

4 hari lalu

Ilustrasi plagiat
Senat Akademik 21 PTN Ungkap Penggerusan Integritas di Kampus

Ketua Senat Akademik Universitas Padjadjaran Ganjar Kurnia mengatakan penggerusan integritas akademik dapat terjadi di kampus oleh dosen.


Raih IPK 4, Maria Jadi Doktor Termuda Lulus Unair di Usia 24 Tahun

5 hari lalu

Rektor UNAIR Prof Nasih saat memberikan penghargaan wisudawan terbaik sekaligus doktor termuda UNAIR Maria Apriliani Gani. Foto: UNAIR
Raih IPK 4, Maria Jadi Doktor Termuda Lulus Unair di Usia 24 Tahun

Maria Apriliani Gani berhasil menjadi lulusan termuda dalam program S3 di Ilmu Farmasi Universitas Airlangga (Unair).


Sosok Anak Mensos Risma, Lulusan S2 FEB Unair yang Ingin Jadi PNS

5 hari lalu

Mensos Tri Rismaharini (kiri) saat mendampingi putrinya Tantri Gunarni Saptoadji (tengah) diwisuda di Universitas Airlangga Surabaya, Sabtu, 3 Juni 2023. Foto: Humas Unair
Sosok Anak Mensos Risma, Lulusan S2 FEB Unair yang Ingin Jadi PNS

Tantri Gunarni Saptoadji, anak dari Menteri Sosial Tri Rismaharini berhasil meraih program magister Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unair.


Taiga Hada Resmi Jadi Pembalap Pertamina Mandalika di Moto2 2023

5 hari lalu

Rider Jepang Pertamina Mandalika Taiga Hada di Moto2 Thailand. (Foto: SAG Team)
Taiga Hada Resmi Jadi Pembalap Pertamina Mandalika di Moto2 2023

Tim Indonesia Pertamina Mandalika SAG Team telah mendapatkan pembalap baru di Grand Prix Moto2 2023, yakni Taiga Hada.


Pembalap Jagoan Anies Baswedan Kecelakaan di Formula E Jakarta

6 hari lalu

Bakal Calon Presiden Republik Indonesia Anies Baswedan memberikan keterangan pers di Jl Brawijaya X, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa, 30 Mei 2023. Dalam keterangan pers tersebut Koalisi Perubahan menyatakan tetap optimis dan solid menyusul pernyataan Presiden Jokowi yang ikut cawe-cawe dalam pelaksanaan Pemilu 2024. TEMPO / Hilman Fathurrahman W
Pembalap Jagoan Anies Baswedan Kecelakaan di Formula E Jakarta

Anies Baswedan turut menyaksikan balapan pertama Formula E Jakarta secara langsung pada Sabtu, 3 Juni 2023.


5 Hal yang Harus Diperhatikan Pembalap di Formula E Jakarta

6 hari lalu

Jakarta E-Prix 2023 digelar di Ancol, 2-4 Juni 2023. (Foto: ABB FIA Formula E)
5 Hal yang Harus Diperhatikan Pembalap di Formula E Jakarta

Apa saja lima hal yang harus diperhatikan pembalap di Formula E Jakarta 2023? Berikut penjelasan Racing Director Maserati MSG Racing, Jeremy Colancon


Pembalap Nissan Sacha Fenestraz: Sirkuit Formula E Jakarta Mirip dengan Monako

7 hari lalu

Sacha Fenestraz. (Foto: newsrebeat.com)
Pembalap Nissan Sacha Fenestraz: Sirkuit Formula E Jakarta Mirip dengan Monako

Pembalap Nissan Formula E Team Sacha Fenestraz menyebut sirkuit Formula E Jakarta mirip dengan Monako dan Cape Town, Afrika Selatan.


Pertamina Mandalika Resmi Lepas Pembalapnya Jelang Moto2 Italia

7 hari lalu

Pertamina Mandalika rekrut Lorenzo Dalla Porta. (Foto: SAG Team)
Pertamina Mandalika Resmi Lepas Pembalapnya Jelang Moto2 Italia

Tim pabrikan asal Indonesia Pertamina Mandalika SAG Team dilaporkan telah melepas salah satu pembalapnya, yakni Lorenzo Dalla Porta.


Sylvain Guintoli, Eks Rider MotoGP yang Pernah Juara 24 Hours of Le Mans

8 hari lalu

Mantan pembalap MotoGP Sylvain Guintoli. (Foto: Speedweek)
Sylvain Guintoli, Eks Rider MotoGP yang Pernah Juara 24 Hours of Le Mans

Eks pembalap MotoGP Sylvain Guintoli membagikan kisahnya saat sukses meraih dua kemenangan beruntun di FIM EWC 24 Hours of Le Mans, Prancis.