Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

5 Negara Ini Sudah Mencapai Nol Emisi Karbon, Simak Daftarnya

image-gnews
Cagar Alam Tsingy de Bemaraha, Madagaskar. Ditetapkan oleh UNESCO menjadi situs warisan dunia pada tahun 1990. Cagar alam ini terletak 80 km di barat pantai Madagaskar. Cagar alam ini terkenal dengan deretan batu kapur yang terlihat seperti jarum, dengan tebing-tebing curam, dan menjulang tinggi sekitar 300-400 m di atas sungai Manambolo. AP/Fotolia
Cagar Alam Tsingy de Bemaraha, Madagaskar. Ditetapkan oleh UNESCO menjadi situs warisan dunia pada tahun 1990. Cagar alam ini terletak 80 km di barat pantai Madagaskar. Cagar alam ini terkenal dengan deretan batu kapur yang terlihat seperti jarum, dengan tebing-tebing curam, dan menjulang tinggi sekitar 300-400 m di atas sungai Manambolo. AP/Fotolia
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Tercatat beberapa negara telah mencapai nol emisi karbon atau dikenal juga dengan net zero emission. Sederhananya, negara yang telah mencapai nol emisi karbon berarti sudah mampu mengurangi emisi gas rumah kaca hingga mendekati nol.

Dengan demikian, emisi yang tersisa di negara tersebut sudah diserap kembali dari atmosfer oleh lautan dan hutan. Dikutip dari UN, net zero emission penting untuk mencegah dampak paling buruk perubahan iklim. Salah satunya kenaikan suhu global yang sudah perlu dibatasi hingga 1,5 Celcius di atas tingkat pra-industri, yang saat ini suhu bumi sudah encapai 1,1 Celcius lebih hangat dibandingkan tahun 1800-an.

Baca: Pertamina Susun Strategi Terapkan Net Zero Emission 2060

Oleh karenanya, banyak negara mulai merencanakan kebijakan pengurangan emisi gas rumah kaca. Sementara itu beberapa negara setidaknya tercatat telah berhasil mencapai net zero emission di dunia, berikut daftarnya yang dikutip dari net0.com.

1. Bhutan 

Bhutan merupakan negara pertama yang telah mencapai net zero emission. Padahal negara ini menerima lebih banyak gas rumah kaca daripada yang dipancarkan. Perlu diketahui bahwa Bhutan didominasi oleh hutan-hutan dengan jumlah penduduk sekitar 750 ribu orang. Hutan ini menyerap sekitar sembilan juta ton CO2 per tahun. Sedangkan emisi yang dihasilkan hanya 2 juta ton CO2 pada 2020. 

Meskipun telah mencapai target, Bhutan harus tetap tertutup 60 persen oleh pepohonan di setiap saatnya. Berbagai kebijakan seperti melarang ekspor penebangan telah mereka buat sejak tahun 1999. Selain itu, mereka juga sudah mengandalkan tenaga air sebagai sumber listrik mereka. 

2. Suriname

Meskipun terbilang negara kecil, Suriname menjadi negara kedua yang sudah mencapai net zero emission sejak tahun 2014. Hutan di negara ini dinilai telah menutupi sekitar 93 persen luas wilayahnya. Pada awal 2020 Suriname bahkan memperbarui komitmen Nationally Determined Contributions (NDC) untuk memastikan target pemanasan global tidak melebihi 1,5°C yang disepakati dalam perjanjian Paris pada 2015. 

Rencananya, mereka akan mempertahankan sumber energi terbarukan lebih dari 35 persen pada tahun 2030. Selain itu, negara ini juga akan menggunakan pertanian cerdas iklim dengan menguba biomassa menjadi energi.

3. Guyana

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Guyana terkenal sebagai negara penghasil minyak dan gas. Banyak yang menganggap sektor tersebut merupakan penyumbang efek gas rumah kaca yang cukup besar. Namun dikutip dari guyanachronicle.com, Guyana dinilai telah menjadi penghasil emisi nol karbon global. 

Hal tersebut didukung karena Guyana memiliki sekitar 18 juta hektare hutan yang dapat menyerap emisi karbon dalam jumlah besar setiap tahunnya. Berdasarkan Strategi Pembangunan Rendah Karbon (LCDS) Guyana 2030, angka tersebut mampu menyimpan dari 19,5 gigaton karbon berdasaran 

4. Panama

Pada konferensi terkait iklim COP26 di Glasglow pada 31 Oktober hingga 12 November, Panama ditunjuk sebagai negara yang telah berhasil mencapai negatif karbon dari 193 negara PBB. Perlu diketahui bahwa Panama didominasi oleh 57 persen hutan untuk menutupi sebagian wilayahnya. Hal tersebut menandaka bahwa hutan di Panama menyerap lebih banyak karbon daripada yang dikeluarkan negaranya

Lalu mengutip grupoconsultorefe.com, Presiden Panama, Laurentino Cortizo menyebut bahwa negaranya berada di antara dua laut. Hal ini membuat dirinya akan selalu menjaga lautan untuk melindungi sekitar 30 persen di wilayah maritim sembilan tahun ke depan.

5. Madagaskar 

Madagaskar menjadi salah satu negara negatif karbon. Namun saat ini laju deforestasi di Madagaskar sangat pesat sehingga berpotensi membuat Madagaskar menjadi penghasil emisi karbon dunia. Oleh karenanya, pemerintah tetap selalu berkomitmen untuk melindungi wilayahnya dari perubahan iklim. Salah satunya berkomitmen menyerap karbon bersih sebesar 24 mega ton CO2e pada 2020 silam hingga 2030.

FATHUR RACHMAN 

Baca juga: Begini Cara Menghitung Emisi Karbon dengan Google Travel

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram http://tempo.co/. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Hutan Mangrove Lebih Efektif Menyerap Emisi Karbon, Ini Penjelasannya

6 hari lalu

Warga berwisata ke Tower Mangrove di tengah hutan mangrove Kuala Langsa di Kota Langsa, Aceh, Minggu, 25 Februari 2024. Tower setinggi 45 meter itu menjadi landmark wisata baru Kota Langsa dengan daya tarik ekowisata, konservasi dan penelitian di hutang mangrove seluas 8.000 hektare tersebut. ANTARA/Khalis Surry
Hutan Mangrove Lebih Efektif Menyerap Emisi Karbon, Ini Penjelasannya

Hutan mangrove memiliki segudang manfaat terutama efektif menyerap emisi karbon. Begini penjelasannya .


Rekor Suhu Udara Terpanas Berlanjut di April 2024, Ini Datanya

7 hari lalu

Petani Thailand melakukan ritual minta hujan menggunakan boneka Doraemon. Thailand dan negara Asia Tenggara mengalami suhu panas ekstrem April 2024. (tangkapan layar Youtube)
Rekor Suhu Udara Terpanas Berlanjut di April 2024, Ini Datanya

Suhu udara di permukaan Bumi sepanjang April 2024 mematahkan rekor sebelumnya yang tercipta pada 2016. Sama-sama diwarnai El Nino kuat.


Eks Menteri Keamanan Panama Menang Pilpres dengan Dukungan Mantan Presiden

12 hari lalu

Calon presiden Panama, Jose Raul Mulino merayakan bersama para pendukungnya setelah Mulino dinyatakan sebagai pemenang pemilihan presiden berdasarkan hasil sementara otoritas pemilu, di Panama City, Panama, 5 Mei 2024. REUTERS/Daniel Becerril
Eks Menteri Keamanan Panama Menang Pilpres dengan Dukungan Mantan Presiden

Eks menteri keamanan Panama memenangkan pilpres setelah menggantikan mantan presiden Ricardo Martinelli dalam surat suara.


Warga Panama Selenggarakan Pemilihan Umum

13 hari lalu

Mantan Presiden Panama, Ricardo Martinelli. REUTERS
Warga Panama Selenggarakan Pemilihan Umum

Warga Panama pada Minggu, 5 Mei 2024, berbondong-bondong memberikan hak suaranya dalam pemilihan umum untuk memilih presiden


Pertamina International Shipping Catat Penurunan Emisi Karbon 25.445 Ton

21 hari lalu

Kapal Gas Arjuna milik PT Pertamina International Shipping (PIS). Dok. Pertamina
Pertamina International Shipping Catat Penurunan Emisi Karbon 25.445 Ton

PT Pertamina International Shipping mencatat data dekarbonisasi PIS turun signifikan setiap tahun.


Indonesia Bahas Pengurangan Emisi Karbon di Hannover Messe 2024

24 hari lalu

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita. ANTARA/HO-Ministry of Industry.
Indonesia Bahas Pengurangan Emisi Karbon di Hannover Messe 2024

Pemerintah RI membahas langkah strategis mengurangi emisi karbon sektor industri di ajang pameran global Hannover Messe 2024 Jerman.


Masukkan Sektor Laut Dalam Second NDC, KLHK: Ekosistem Pesisir Menyerap Karbon

25 hari lalu

Seorang warga mencari kepiting di kawasan mangrove Desa Simandulang, Kecamatan Kualuh Leidong, Kabupaten Labuhanbatu Utara, Sumatera Utara, Kamis 14 Desember 2023. Badan Restorasi Gambut dan Mangrove (BRGM) bersama Kelompok Tani Hutan (KTH) Bahagia Giat Bersama melakukan pelestarian mangrove seluas 25 hektare untuk mempertahankan fungsi ekosistem mangrove Indonesia diakui dunia sebagai upaya mitigasi perubahan iklim, perlindungan kawasan pesisir, pencegahan abrasi dan tempat hidup  biota laut serta untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat .ANTARA FOTO/Yudi/wpa.
Masukkan Sektor Laut Dalam Second NDC, KLHK: Ekosistem Pesisir Menyerap Karbon

KLHK memasukkan sektor kelautan ke dalam dokumen Second NDC Indonesia. Potensi mangrove dan padang lamun ditonjolkan.


Pertamina International Shipping Klaim Berhasil Turunkan Emisi Karbon

25 hari lalu

Kapal Gas Arjuna milik PT Pertamina International Shipping (PIS). Dok. Pertamina
Pertamina International Shipping Klaim Berhasil Turunkan Emisi Karbon

PT Pertamina International Shipping (PIS) mengklaim dekarbonisasi yang dilakukan perusahaannya dapat menurunkan emisi karbon.


Kurangi Emisi Gas Rumah Kaca, KLHK Prioritaskan Pembatasan Gas HFC

26 hari lalu

Sejumlah kendaraan bermotor melintas di Jalan KH Abdullah Syafei, Kawasan Kampung Melayu, Jakarta, Jumat, 15 Juli 2022. Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyebutkan kendaraan bermotor menyumbang 47 persen emisi Gas Rumah Kaca (GRK) di Ibu Kota sehingga akan dilakukan pembatasan lalu lintas kendaraan.  TEMPO / Hilman Fathurrahman W
Kurangi Emisi Gas Rumah Kaca, KLHK Prioritaskan Pembatasan Gas HFC

Setiap negara bebas memilih untuk mengurangi gas rumah kaca yang akan dikurangi atau dikelola.


Persidangan Panama Papers Dimulai Delapan Tahun setelah Skandal Pajak Terungkap

41 hari lalu

Kantor firma hukum Mossack Fonseca terlihat di Panama City, 4 April 2016. Sekitar 800 nama pebisnis dan politikus Indonesia termasuk dalam daftar klien Mossack Fonseca. Mereka masuk dalam daftar itu karena pernah menyewa Mossack Fonseca untuk mendirikan perusahaan di yuridiksi bebas pajak di luar negeri (offshore). REUTERS/Carlos Jasso
Persidangan Panama Papers Dimulai Delapan Tahun setelah Skandal Pajak Terungkap

Sekitar 27 orang akan diadili pada Senin 8 April 2024 atas tuduhan pencucian uang sehubungan dengan skandal penghindaran pajak Panama Papers.