Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke [email protected].

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Hutan Mangrove Lebih Efektif Menyerap Emisi Karbon, Ini Penjelasannya

image-gnews
Warga berwisata ke Tower Mangrove di tengah hutan mangrove Kuala Langsa di Kota Langsa, Aceh, Minggu, 25 Februari 2024. Tower setinggi 45 meter itu menjadi landmark wisata baru Kota Langsa dengan daya tarik ekowisata, konservasi dan penelitian di hutang mangrove seluas 8.000 hektare tersebut. ANTARA/Khalis Surry
Warga berwisata ke Tower Mangrove di tengah hutan mangrove Kuala Langsa di Kota Langsa, Aceh, Minggu, 25 Februari 2024. Tower setinggi 45 meter itu menjadi landmark wisata baru Kota Langsa dengan daya tarik ekowisata, konservasi dan penelitian di hutang mangrove seluas 8.000 hektare tersebut. ANTARA/Khalis Surry
Iklan

TEMPO.CO, JakartaHutan mangrove atau dikenal sebagai hutan bakau merupakan bagian wilayah pesisir di dekat pantai yang dipengaruhi oleh air payau dan ditanami oleh tumbuhan bakau. Hutan bakau banyak ditemui di daerah pesisir pantai yang digunakan sebagai indikator sehatnya ekosistem tepi pantai dan laut. Terutama di era gawatnya pemanasan global saat ini. 

Pemanasan global saat ini menuju ke arah yang mengkhawatirkan. Salah satu yang menjadi penyebabnya adalah kelebihan jumlah karbon di atmosfer yang. Hal ini akhirnya membuat terjadinya ketidakseimbangan fungsi atmosfer dan mengakibatkan terjadinya perubahan iklim yang dirasakan saat ini. Bumi kian memanas dan akhirnya cuaca menjadi sulit diprediksi karena iklim juga tidak stabil. 

Sebagai negara maritim Indonesia memiliki potensi wilayah pesisir yang sangat kaya. Tak hanya soal hasil perikanan, tetapi juga potensi lain yang salah satunya berasal dari hutan bakau. Karena hutan bakau sendiri memiliki fungsi fundamental dalam ekosistem.

Hutan bakau dapat menjadi tempat berkembang biak aneka biota laut, sebagai penahan abrasi dan tsunami, serta tempat hidup aneka flora dan fauna. Selain itu, dikutip dari laman Kementerian Kehutanan hutan bakau juga memiliki fungsi istimewa yaitu sebagai penyerap emisi karbon yang lebih efektif dibandingkan dengan hutan hujan atau lahan gambut.

Fungsi Hutan Bakau

Masih dari laman Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, di Indonesia luas total hutan bakaunya mencapai 3 juta hektar, yang setara dengan populasi 30 persen bakau di dunia. Disusul dengan Australia di posisi kedua dan Brazil di tempat ketiga. Hal ini sangat berpengaruh pada upaya mengurangi jumlah emisi karbon di dunia saat ini. 

Menurut artikel berjudul “Pemanfaatan Hutan Mangrove Sebagai Penyimpan Karbon” yang ditulis oleh Hery Purnobasuki dari Departemen Biologi Universitas Airlangga, menyebutkan ekosistem mangrove memiliki peran sebagai absorber atau penyerap CO2. Seperti tumbuhan pada umumnya yang menyerap karbon dioksida untuk proses fotosintesis, peran tanaman bakau lebih kompleks daripada itu. Tanaman bakau dikatakan lebih banyak mengikat karbon. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Pada pohon mangrove memiliki proses fotosintesis yang sedikit berbeda dari tumbuhan lain. Mangrove dapat mengubah karbon anorganik dalam bentuk (C02) menjadi karbon organik dalam bentuk bahan vegetasi.

Tanamanan mangrove juga memiliki sejumlah besar bahan organik yang tidak membusuk. Jadi, setelah proses membuat makanan, sisa-sisanya dapat digunakan sebagai bahan vegetasi oleh mangrove. Karena itu, hutan mangrove lebih berfungsi sebagai penyerap karbon dibandingkan dengan sumber karbon. Selain itu, kelebihan lain mangrove adalah banyaknya daun sehingga lebih berpotensi menyerap karbon lebih banyak dari tumbuhan lain.

Mengutip dari laman Mangrove Tag, sebuah lembaga konservasi yang mempromosikan Mangrove, menjelaskan jika penting untuk memperluas lahan hutan mangrove saat ini. Hal ini dikarenakan hutan mangrove dapat memberikan dampak yang signifikan dalam mengurangi emisi karbon. Keunikan tanaman mangrove juga pada biomasa yang ada di bawah tanah dan di atas permukaan tanah dapat menyimpan sejumlah besar karbon. Jadi, tak hanya pada tanamannya saja. 

Habitat di pesisir pantai yang ditumbuhi oleh tanaman bakau pasti kaya akan lumpur dan endapan organik. Kondisi ini menyebabkan adanya sistem anaerobik di dalam lumpur yang memperlambat proses penguraian organik. Artinya materi organik yang tersimpan di dalam lumpur tidak terurai dengan cepat dan malahan akan tetap terkubur. Hal itu kemudian membuat mangrove sebagai penyimpan karbon alami.

Pilihan Editor: Konservasi Hutan Mangrove Muara Angke Mampu Menahan Banjir

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Anak Muda dan Kesejahteraan Masyarakat Melalui Restorasi Gambut dan Mangrove

6 hari lalu

Para peserta Youth Conservation Festival (YCFest2024) dengan tema Save Mangrove, Heal the Peat, for Better Lukit berfoto bersama di Desa Lukit, Kabupaten Kepulauan Meranti, Provinsi Riau. Acara yang berlangsung dari tanggal 27 hingga 29 September 2024. Dok. BRGM
Anak Muda dan Kesejahteraan Masyarakat Melalui Restorasi Gambut dan Mangrove

Badan Restorasi Gambut dan Mangrove (BRGM) memandang pentingnya melibatkan generasi muda sebagai ujung tombak dalam proses restorasi ekosistem, khususnya melalui program Youth Conservation Trip #YCTrip yang menjadi bagian dari Youth Conservation Fest #YCFest2024.


Mengenal Tumbuhan Indigofera, Alternatif Biomassa yang Ramah Lingkungan dan Punya NIlai Jual

6 hari lalu

Tanaman indigofera adalah salah satu tanaman yang memiliki protein kasar biomassa yang tinggi, di Desa Gimbang, Gunung Kidul, Yogyakarta, 24 Desember 2023. Sehingga indigofera bisa di manfaatkan residunya atau serbuk kayunya menjadi menjadi sumber energi terbarukan, dan mendukung program co-fairing biomassa bagi pembangkit listrik milik PLN. Tempo/Jati Mahatmaji
Mengenal Tumbuhan Indigofera, Alternatif Biomassa yang Ramah Lingkungan dan Punya NIlai Jual

Saat ini mengganti sebagian bahan bakar batu bara dengan biomassa sangat potensial diterapkan di Indonesia, salah satunya menggunakan indigofera.


6 Fakta Menarik Tumbuhan Indigofera, Bahan Biomassa Penyerap Polutan

6 hari lalu

Deretan pepohonan tanaman indigofera yang ditanam PLN, Pengprov Yogyakarta, dan warga masyarakat di Desa Gombang, Gunung Kidul, Yogyakarta, 24 Desember 2023. Indogofera yang tahan terhadap lahan tandus dan kering, juga merupakan sumber energi terbarukan pengganti batu bara bagi PLTU PLN guna mendukung Net Zero Emission berbasis keterlibatan masyarakat. Tempo/Jati Mahatmaji
6 Fakta Menarik Tumbuhan Indigofera, Bahan Biomassa Penyerap Polutan

Tanaman indigofera digunakan sebagai alternatif biomassa yang lebih ramah lingkungan, berikut fakta-fakta unik indigofera


Alasan Work From Anywhere Makin Digandrungi Gen Z

8 hari lalu

Ilustrasi wanita bekerja di rumah. shutterstock.com
Alasan Work From Anywhere Makin Digandrungi Gen Z

Ada beragam alasan work from anywhere semakin digandrungi, mulai dari aspek kesehatan mental hingga aspek lingkungan.


Signify Tambahkan IoT di Lampu LED Ultraefisien, Klaim Energi Makin Efisien

15 hari lalu

Ilustrasi lampu LED Signify. Signify.com
Signify Tambahkan IoT di Lampu LED Ultraefisien, Klaim Energi Makin Efisien

Lampu LED didukung chip yang dikembangkan langsung oleh Signify dengan klaim efikasi hingga 210 lumens perwatt.


Ekowisata Hutan Mangrove Purba Jerowaru Lombok Timur Kerek Ekonomi Masyarakat

15 hari lalu

Hutan mangrove Jerowaru, Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat. Dok. PLN NTB
Ekowisata Hutan Mangrove Purba Jerowaru Lombok Timur Kerek Ekonomi Masyarakat

Kawasan hutan mangrove Jerowaru yang berusia ratusan tahun menjadi salah satu destinasi wisata favorit para pelancong Lombok Timur.


BRGM Pulihkan Ekosistem Mangrove dengan Metode Tambak Silvofishery

17 hari lalu

Kepala BRGM Hartono bersama Penasehat Senior Menteri LHK Bidang Konservasi Alam dan Perubahan Iklim  Efransjah, Penasehat Senior Menteri LHK Bidang Kebijakan dan Pengendalian Implementasi Kebijakan Pengendalian Agus Pambagio, Ditjen Budidaya Perikanan KKP Bagjya Irwansyah, Ketua Kelompok Pembudidaya Ikan (Pokdakan) Pabilung Muhammad Jufri dan pakar dari Universitas Borneo Tarakan saat berdiskusi dan melihat langsung proses kerja rehabilitasi mangrove yang melibatkan masyarakat di Desa Salimbatu, Kecamatan Tanjung Palas Tengah, Bulungan, Provinsi Kalimantan Utara. Dok. BRGM
BRGM Pulihkan Ekosistem Mangrove dengan Metode Tambak Silvofishery

Pemulihan ekosistem mangrove memerlukan kolaborasi antar lembaga dari tingkat pusat hingga daerah agar rehabilitasi berjalan secara berkelanjutan dan optimal.


Prabowo Targetkan Rp1.000 Triliun dari Perdagangan Karbon, Pengamat: Terlalu Ambisius

20 hari lalu

Ketua Umum Prabowo Subianto saat Apel Kader Partai Gerindra di Indonesia Arena, Jakarta, Sabtu 31 Agustus 2024 malam. ANTARA/Walda Marison/aa.
Prabowo Targetkan Rp1.000 Triliun dari Perdagangan Karbon, Pengamat: Terlalu Ambisius

Presiden terpilih Prabowo Subianto manargetkan perolehan sampai Rp1.000 triliun (65 miliar dolar AS) pada 2028 dari penjualan kredit emisi karbon


Sebanyak 120 Ribu Mangrove Akan Ditanam di Pesisir Pantai Sulawesi Barat

27 hari lalu

Penjabat Gubernur Sulawesi Barat, Bahtiar Baharuddin, melakukan penanaman mangrove di Kelurahan Bebanga, Kecamatan Kalukku, Kabupaten Mamuju, pada Sabtu, 7 September 2024. Foto/ANTARA-Humas Pemprov Sulbar
Sebanyak 120 Ribu Mangrove Akan Ditanam di Pesisir Pantai Sulawesi Barat

Selain menjadi bagian peringatan hari jadi Sulawesi Barat ke-20, kegiatan penanaman mangrove ini untuk menyokong wisata dan gerakan perubahan iklim.


Luhut Cium Tangan Paus Fransiskus saat Beri Bibit Mangrove di Gereja Katedral

31 hari lalu

Pemimpin Tertinggi Gereja Katolik, Paus Fransiskus tiba di Gereja Katedral Jakarta, Rabu, 4 September 2024. Paus akan bertemu dengan para uskup, imam, diakon, biarawan-biarawati, seminaris, dan katekis di Gereja Maria Diangkat ke Surga, Gereja Katerdral. TEMPO/Subekti.
Luhut Cium Tangan Paus Fransiskus saat Beri Bibit Mangrove di Gereja Katedral

Bibit mangrove yang ditanam dan disiram oleh Paus Fransiskus akan dibawa ke upacara pembukaan Indonesia International Sustainability Forum 2024.