Faktor lain yang mengancam reptil adalah perubahan iklim. Sayangnya, kurangnya studi jangka panjang membatasi dokumentasi perubahan iklim sebagai ancaman terhadap reptil. Selain itu, beberapa penyakit telah tercatat mengancam 11 spesies reptil, yang mana berjumlah kurang dari 1 persen spesies yang bertahan hidup saat ini. Terlebih lagi, eksploitasi reptil untuk konsumsi dan perdagangan memberikan ancaman terhadap keberadaan 329 spesies, terutama penyu laut.
Tim penelitian juga menemukan bahwa lebih dari setengah spesies reptil yang ada saat ini menjadikan hutan sebagai habitatnya. Dikarenakan penebangan hutan, dapat disimpulkan jika spesies yang tinggal di hutan memiliki ancaman yang lebih tinggi terkait kerusakan habitat.
Hal ini juga berlaku pada tetrapoda lainnya. Ekosistem hutan optimal dalam mendukung keanekaragaman hayati yang tinggi, dan hal ini menjadikan kerusakan hutan sebagai ancaman yang menyeluruh.
“Walaupun beberapa reptil termasuk sebagian besar spesies buaya dan penyu memerlukan perlindungan mendesak dan spesifik, usaha untuk melindungi tetrapoda lainnya mungkin akan menguntungkan juga bagi banyak reptil,” tutup para illmuwan dalam kesimpulannya.
Pilihan Editor: Setelah Hadi Tjahjanto, Nadiem dan 3 Anggota MWA UNS Lain Turut Mundur