TEMPO.CO, Jakarta - Tiga startup dari Indonesia telah lulus dari program Google for Startups Accelerator: Asia Tenggara dan Pakistan pada 12 April 2023. Noice, Mindtera, dan PasarMIKRO bersama tujuh startup lainnya menjalani masa pendampingan virtual dan dukungan khusus selama tiga bulan dalam program selektif untuk startup teknologi Seed-to-Series A di kawasan.
“Kami ingin mengucapkan selamat atas keberhasilan menyelesaikan program yang sangat kompetitif ini,” kata Managing Director Google Indonesia, Randy Jusuf, dikutip dari keterangan tertulis, Kamis 13 April 2023.
Program akselerator Google memberikan startup akses terbaik ke komunitas, jaringan, dan teknologi Google untuk membantunya membuat produk yang luar biasa. Perusahaan rintisan yang berpartisipasi menerima bimbingan dari jaringan mentor global serta mendapat akses ke AI/ML, Cloud, Android, Play, dan pakar Web.
"Selain bimbingan dan dukungan teknis untuk proyek, program akselerator juga mencakup bimbingan mendalam dan workshop yang berfokus pada desain produk, strategi bisnis, akuisisi pelanggan, dan pengembangan kepemimpinan bagi para founder," tutur Randy.
Thye Yeow Bok, Head of Startup Ecosystem (SEA and South Asia Frontier) di Google, memuji PasarMIKRO, Noice dan Mindtera untuk dedikasinya kepada misi mengatasi masalah mendesak yang ada di industri masing-masing. “Mereka bekerja sama dengan mentor global dan regional dari Google mengidentifikasi peluang pertumbuhan bisnis, memvalidasi strategi dan ide baru, serta meningkatkan teknologi pada produk,” katanya.
Bok mengaku melihat dengan jelas adanya bakat, pola pikir, dan keahlian yang tepat untuk mewujudkan potensi ketiganya. “Google akan terus mendukung upaya kewirausahaan mereka bahkan setelah lulus dari program ini.”
Product Manager PasarMIKRO Nabilla Kalvina Izumi mengungkap pelatihan telah memberikan banyak ilmu menarik yang bisa diimplementasikan untuk perkembangan perusahaan. Mulai dari pengembangan pada area teknologi, aplikasi atau produk, pengetahuan terkait HRD dan kultur perusahaan, hingga cara membangun kerja sama tim.
Co-Founder Mindtera Bayu Bhaskoro juga mengapresiasi bagaimana program dibuat secara terstruktur dan bisa diaplikasikan untuk memberikan dampak baik bagi pertumbuhan perusahaan. Semua sesi mentoring juga dinilainya memiliki action plan yang jelas dan terukur. "Ini membantu mempercepat validasi ide bisnis dan produk yg akan dijalankan,” ujarnya.
Sedangkan bagi CEO Noice, Rado Ardian, mengikuti program GFS Accelerator juga sangat membantu startup yang masih berada di tahap awal. Dia menunjuk persiapan berupa fundamental yang kuat dan dasar mencapai product-market fit hingga mempercepat growth yang signifikan. “Saya rasa setiap startup founder di Indonesia harus mencoba mengajukan perusahaannya untuk mengikuti program ini."
Noice, Mindtera, dan PasarMIKRO bergabung dengan startup lainnya yang pernah menjalani sama. antara lain Hacktiv8, Kata.ai dan Riliv yang lulus dari Google for Startups Accelerator 2020.
