Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke [email protected].

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Hujan Lebat Sabtu Dini Hari Bikin Bandung Kebanjiran

image-gnews
Anak-anak mendorong sepeda motor yang mogok di Jalan Raya Dayeuhkolot, Kabupaten Bandung, yang tergenang banjir luapan Sungai Citarum, 6 Mei 2023. Sabtu dini hari, tinggi muka air Sungai Citarum di Dayeuhkolot berada di level Bahaya. Akses jalan terputus di Dayeuhkolot, satu-satunya akses hanya melalui Bojongsoang. TEMPO/Prima mulia
Anak-anak mendorong sepeda motor yang mogok di Jalan Raya Dayeuhkolot, Kabupaten Bandung, yang tergenang banjir luapan Sungai Citarum, 6 Mei 2023. Sabtu dini hari, tinggi muka air Sungai Citarum di Dayeuhkolot berada di level Bahaya. Akses jalan terputus di Dayeuhkolot, satu-satunya akses hanya melalui Bojongsoang. TEMPO/Prima mulia
Iklan

TEMPO.CO, Bandung - Hujan ringan hingga lebat yang terjadi di wilayah Bandung Selatan pada Sabtu dini hari, 6 Mei 2023, menyebabkan banjir di wilayah Dayeuh Kolot dan Rancamanyar, Kabupaten Bandung.

Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Bandung mencatat hujan pada tanggal 6 Mei 2023 dengan curah hujan 60 milimeter termasuk dalam kategori hujan lebat dalam kategori hujan harian. 

Namun, menurut Kepala Stasiun Geofisika BMKG Bandung Teguh Rahayu, hujan sebesar 40,3 milimeter terjadi dalam jangka waktu 3 jam dari pukul 01.00 hingga pukul 04.00. "Atau termasuk dalam kategori hujan sangat lebat dalam kategori hujan per jam," katanya, Sabtu, 6 Mei 2023. 

Selain itu pada sore harinya, juga terjadi hujan sebesar 15 milimeter pada sekitar pukul 16.00 hingga 19.00. Intensitas curah hujan tidak merata. 

Dari hasil catatan pos pengamatan hujan di Talagabodas, Kota Bandung, curah hujan 38 milimeter atau tergolong hujan sedang. Di Padalarang Kabupaten Bandung Barat, curah hujan 118 milimeter atau sangat lebat. Sementara di Cileunyi, Kabupaten Bandung, sebesar 16,5 milimeter atau tergolong ringan. 

Hujan dengan pola semidiurnal atau dua kejadian hujan dalam satu hari seperti itu, menurut Rahayu, lazim terjadi pada masa peralihan musim. "Dengan karakteristik hujan sedang hingga lebat dalam durasi singkat," ujarnya.

Sepanjang bulan Mei ini, menurutnya, setiap hari terjadi hujan dengan karakteristik seperti demikian di seluruh wilayah Jawa Barat. Berdasarkan data observasi curah hujan, hujan sangat lebat dengan durasi singkat satu jam adalah penyebab utama terjadinya banjir. Selain itu hujan ringan juga terjadi setelah kejadian hujan sangat lebat.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Data satelit Himawari dan radar cuaca menunjukan bahwa kejadian hujan tersebut bersifat lokal. Hujan bersifat lokal lebih disebabkan oleh labilitas atmosfer lokal yang mendukung pertumbuhan awan hujan atau awan Cumulonimbus (Cb). 

Menurut Rahayu, kondisi hujan semidiurnal dengan sifat hujan sedang hingga lebat dalam durasi singkat merupakan karakteristik hujan yang biasa terjadi pada masa peralihan. Masa peralihan, menurut BMKG, terjadi hingga pertengahan bulan Mei 2023.

Problem yang muncul dalam masa peralihan ini adalah perubahan dinamika cuaca yang begitu cepat terjadi, apalagi pola curah hujan yang terjadi kebanyakan adalah pola semidiurnal. 

BMKG mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap kejadian bencana hidrometeorologi yang meningkat pada masa peralihan ini. Berbagai potensi bencana hidrometeorologi yang berpeluang besar terjadi pada masa peralihan antara lain hujan sedang  hingga lebat dalam durasi singkat disertai angin kencang dan petir. Kemudian angin puting beliung dan angin kencang, banjir dan tanah longsor serta hujan es.

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


BMKG: Waspada Gelombang Tinggi di Laut hingga 2,5 dan 4,0 Meter

21 menit lalu

Gelombang tinggi pecah saat menerpa penahan gelombang di pesisir pantai Kampung Nelayan Oesapa, Kota Kupang, NTT. ANTARA/Kornelis Kaha
BMKG: Waspada Gelombang Tinggi di Laut hingga 2,5 dan 4,0 Meter

BMKG mengeluarkan peringatan dini gelombang tinggi yang berpotensi terjadi di beberapa wilayah perairan pada hari ini dan besok, 13-14 Oktober 2024.


BPOM Temukan 10 Obat Herbal Ilegal yang Bisa Rusak Ginjal di Bandung Raya

5 jam lalu

Kepala BPOM Penny K Lukito mengumumkan temuan kasus penyalahgunaan produk olahan pangan ilegal mengandung zat obat di Gedung C BPOM RI, Jakarta, Jumat 4 Maret 2022. (ANTARA/Andi Firdaus)
BPOM Temukan 10 Obat Herbal Ilegal yang Bisa Rusak Ginjal di Bandung Raya

BPOM menemukan produksi obat-obat herbal yang mengandung bahan kimia berbahaya di kota Bandung dan Cimahi. Dapat memicu gagal ginjal.


Gempa M5,6 dari Laut Guncang Banda Aceh, BMKG: Tak Berpotensi Tsunami

7 jam lalu

Peta lokasi pusat gempa di Aceh pada 13 Oktober 2024. BMKG
Gempa M5,6 dari Laut Guncang Banda Aceh, BMKG: Tak Berpotensi Tsunami

Gempa mengguncang sebagian wilayah Aceh pada Minggu siang ini, 13 Oktober 2024, tepatnya pukul 14.01 WIB.


Gempa dari Sesar Lokal Kembali Menggoyang Wilayah Bogor pada Hari Minggu

8 jam lalu

Peta lokasi gempa di Bogor pada 13 Oktober 2024. BMKG
Gempa dari Sesar Lokal Kembali Menggoyang Wilayah Bogor pada Hari Minggu

BMKG mencatat gempa tektonik M2,8 menggoyang sebagian wilayah Kabupaten Bogor, Ahad 13 Oktober 2024, pukul 10.20 WIB. Dipicu sesar lokal.


Data Suhu Udara BMKG, Sumbawa dan Majalengka Terpanas 2 Hari Terakhir

10 jam lalu

Warga berjalan di tengah cuaca terik di kawasan Bundaran HI, Jakarta, Senin, 24 April 2023. Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyampaikan dinamika atmosfer yang tidak biasa menjadi salah satu penyebab Indonesia mengalami suhu panas dalam beberapa hari terakhir. ANTARA/Fauzan
Data Suhu Udara BMKG, Sumbawa dan Majalengka Terpanas 2 Hari Terakhir

Beberapa hari terakhir ini tentang suhu udara yang tinggi juga menjadi perbincangan di media sosial.


Info Gempa Terkini BMKG Sebut Sumbawa Bergetar Pagi Ini

14 jam lalu

Seismograf gempa bumi. ANTARA/Shutterstock/pri
Info Gempa Terkini BMKG Sebut Sumbawa Bergetar Pagi Ini

Info awal BMKG menyebut gempa M4,1 tersebut terjadi tepatnya pada pukul 06.16 WIB.


Cuaca Jabodetabek Hari Ini dan Sebaran Potensi Hujannya, Simak Prediksi BMKG

15 jam lalu

Ilustrasi Ramalan Cuaca. fishershypnosis.com
Cuaca Jabodetabek Hari Ini dan Sebaran Potensi Hujannya, Simak Prediksi BMKG

Prediksi cuaca BMKG menyatakan kalau Jakarta kemungkinan berawan tebal pagi ini sampai tengah hari. Di sekitarannya hujan bisa datang pagi ini.


BMKG Catat 4 Daerah di NTB Hadapi Kekeringan Level Awas, Ada Risiko Karhutla

1 hari lalu

Foto udara kawasan persawahan yang mengering di Lombok Timur, NTB, Rabu, 12 Juni 2024. (ANTARA FOTO/Ahmad Subaidi)
BMKG Catat 4 Daerah di NTB Hadapi Kekeringan Level Awas, Ada Risiko Karhutla

Beberapa daerah di NTB sedang menghadapi risiko kekeringan ekstrem akibat musim kemarau 2024.


BMKG Prakirakan Mayoritas Kota Besar Dilanda Hujan Ringan hingga Lebat, Banjir Rob di Pesisir Jateng

1 hari lalu

Ilustrasi hujan. Pixabay
BMKG Prakirakan Mayoritas Kota Besar Dilanda Hujan Ringan hingga Lebat, Banjir Rob di Pesisir Jateng

Potensi pertumbuhan awan hujan di sepanjang daerah yang dilewati konvergensi.


Info Terkini Gempa di Laut Maluku M4,8 Guncang Sulawesi Utara, Tidak Berpotensi Tsunami

1 hari lalu

Gempa tektonik terjadi di wilayah Laut Maluku, Bolaang Mongondow Timur, Sulawesi Utara, pada hari Sabtu, 12 Oktober 2024, pukul 08.11.55 WIB. (BMKG)
Info Terkini Gempa di Laut Maluku M4,8 Guncang Sulawesi Utara, Tidak Berpotensi Tsunami

Gempa bumi ini berdampak dan dirasakan di daerah Minahasa Tenggara dengan skala intensitas III MMI.