Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Dampak Cuaca Ekstrem di Jawa Barat: Pohon Bertumbangan, Banjir, Longsor

image-gnews
Rumah warga Desa Bunijaya Kabupaten Cianjur terdampak longsor, Senin, 19 Juni 2023. (Dok.BNPB)
Rumah warga Desa Bunijaya Kabupaten Cianjur terdampak longsor, Senin, 19 Juni 2023. (Dok.BNPB)
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Sejumlah daerah di Jawa Barat, dari Bogor sampai Pangandaran, terdampak cuaca ekstrem pada awal pekan ini, Senin, 19 Juni 2023. Selain membuat pepohonan bertumbangan dan atap rumah warga beterbangan oleh tiupan angin kencang, guyuran hujan deras mengakibatkan longsor dan banjir. Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Klimatologi Jawa Barat mencatat beberapa kejadian cuaca ekstrem di Bogor dan Cianjur.

Atap rumah warga di sejumlah wilayah di Bogor umumnya beterbangan akibat terdampak tiupan angin kencang yang dibarengi hujan lebat. Di Bogor Utara dan Timur, angin kencang mengakibatkan tiang listrik roboh, pohon tumbang yang menimpa mobil, serta  papan baliho roboh.

Selain itu, juga terjadi longsor yang nyaris meruntuhkan seluruh bangunan rumah warga di Kelurahan Tegalega, Bogor Utara. Waktu kejadian bencana itu dilaporkan sekitar pukul 14.00-18.00 WIB. 

Sementara hujan lebat di Cianjur mengakibatkan Sungai Cibuni meluap dan mengakibatkan banjir di Kecamatan Kadupandak sekitar pukul 15.00 WIB. Pada sekitar saat yang sama, terjadi pula longsor yang berdampak ke rumah warga di Kampung Citajur Desa Bunijaya. Longsor juga terjadi di Desa Margaluyu, Kecamatan Pangalengan, Kabupaten Bandung yang merusak tiga rumah warga.

Stasiun Klimatologi Jawa Barat mencatat adanya curah hujan ekstrem dari hasil pengukuran stasiun cuaca otomatis (AWS) di Instutut Pertanian Bogor. Intensitas hujannya mencapai 71 milimeter per jam pada kurun pukul 13.40-14.40 WIB.

Pada kurun waktu yang sama, curah hujan eksktrem lainnya terpantau dari AWS Jagorawi, yaitu 77,2 milimeter per jam. Sementara penakar hujan otomatis atau Automatic Rain Gauge (ARG) yang tersebar di beberapa lokasi di Bogor menunjukkan kondisi hujan tergolong sangat lebat.  

Hujan sangat lebat juga terpantau ARG di Sumedang, Pelabuhan Ratu dan Jampang Kulon di Sukabumi, serta Pangalengan, Kabupaten Bandung. Adapun AWS di Cisolok, Sukabumi, menunjukkan curah hujan ekstrem dengan intensitas 59 milimeter per jam pada pukul 14.10 - 15.10.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Terkait angin kencang, Stasiun Klimatologi Jawa Barat mencatat di wilayah Bogor dari AWS Jagorawi, kecepatan angin 19,5 kilometer per jam dan 15,3 kilometer per jam dari AWS IPB. Dari kedua AWS itu juga diketahui tiupan angin di Cianjur berkecepatan 15,07 dan 31,6 kilometer per jam. Sementara di Sumedang dari AWS Cimalaka, kecepatan anginnya 18,4 kilometer per jam. 

Berdasarkan analisis dinamika atmosfer, menurut Kepala Stasiun Klimatologi Jawa Barat Rakhmat Prasetia lewat keterangan tetrulis, Selasa, 20 Juni 2023, terdapat beberapa fenomena yang mendukung potensi pertumbuhan awan konvektif yang dapat menyebabkan peningkatan curah hujan di wilayah Jawa Barat.

“Terpantau sirkulasi siklonik di Samudra Hindia sebelah selatan Jawa Barat yang menyebabkan terbentuknya konvergensi dan belokan angin pada angin ketinggian,” ujar Rakhmat. 

Kondisi itu berkontribusi terhadap proses pembentukan awan hujan di wilayah Jawa Barat, dan labilitas atmosfer di sebagian wilayah Jawa Barat berada pada kriteria sedang hingga tinggi. Sementara berdasarkan citra radar dan citra satelit, terpantau pertumbuhan awan konvektif jenis Cumulonimbus di wilayah Bogor, Sukabumi, Cianjur, Sumedang, dan Kabupaten Bandung pada siang hingga sore hari. “Akibatnya menyebabkan hujan dengan intensitas yang bervariasi sedang, lebat, hingga ekstrem disertai petir dan angin kencang,” kata dia.

Selain telah mengeluarkan prakiraan cuaca selama sepekan ini, Stasiun Klimatologi sebelumnya juga mengeluarkan peringatan dini harian pada wilayah yang berpotensi terdampak bencana hidrometeorologi. 

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Warga Jakarta Diminta Banyak Minum, Cuaca Panas Masih Terjadi Selama Oktober

19 menit lalu

Siswa SD meminum air dari instalasi penyulingan air sungai di kawasan Bidara Cina, Jakarta, 15 September 2015. Warga dapat memanfaatkannya secara gratis. TEMPO/M Iqbal Ichsan
Warga Jakarta Diminta Banyak Minum, Cuaca Panas Masih Terjadi Selama Oktober

Fenomena cuaca panas terik ini diprediksi masih dapat berlangsung dalam periode Oktober


Penyebab Jakarta Panas Belakangan Ini, Penyinaran Matahari Minim Hambatan

1 jam lalu

Warga berjalan di tengah cuaca terik di kawasan Bundaran HI, Jakarta, Senin, 24 April 2023. Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyampaikan dinamika atmosfer yang tidak biasa menjadi salah satu penyebab Indonesia mengalami suhu panas dalam beberapa hari terakhir. ANTARA/Fauzan
Penyebab Jakarta Panas Belakangan Ini, Penyinaran Matahari Minim Hambatan

Suhu di Jakarta dan sekitarnya tercatat antara 35 dan 37 derajat Celsius


Gempa Darat Bermagnitudo 5,1 di Sukabumi Hingga Banten dan Bandung

3 jam lalu

Seismograf gempa bumi. ANTARA/Shutterstock/pri
Gempa Darat Bermagnitudo 5,1 di Sukabumi Hingga Banten dan Bandung

Getaran gempa terasa kuat di Kota Sukabumi hingga terasa di daerah lain seperti Banten, Bogor, dan Bandung


Info Terkini Gempa Guncang Jabar dan Banten, Akibat Deformasi Batuan dalam Lempeng Indo-Australia

4 jam lalu

Seismograf gempa bumi. ANTARA/Shutterstock/pri
Info Terkini Gempa Guncang Jabar dan Banten, Akibat Deformasi Batuan dalam Lempeng Indo-Australia

Gempa bumi menengah akibat deformasi batuan dalam Lempeng Indo-Australia yang tersubduksi di bawah Jawa Barat


Gubernur New York: Banjir adalah Normal Baru akibat Perubahan Iklim

5 jam lalu

Personil penyelamat Unit Operasi Khusus dengan Layanan Darurat Westchester County mendayung dengan rakit saat mereka memeriksa bangunan untuk mencari korban yang terperangkap dalam banjir besar di Mamaroneck pinggiran Kota New York, New York, AS, 29 September 2023. REUTERS/Mike Segar
Gubernur New York: Banjir adalah Normal Baru akibat Perubahan Iklim

Gubernur New York Kathy Hochul menyebut banjir bandang akibat hujan deras di Kota New York adalah normal baru akibat perubahan iklim


BMKG Ingatkan Karhutla di Jatim, Kalsel, Kalteng, Lampung dan Sumsel

9 jam lalu

Petugas dari Manggala Agni Daops Banyuasin berupaya memadamkan kebakaran lahan di Desa Muara dua, Kecamatan Pemulutan, Kabupaten Ogan Ilir (OI), Sumatera Selatan, Kamis, 21 September 2023. Berdasarkan data dari Balai Pengendalian Perubahan Iklim dan Kebakaran Hutan dan Lahan Wilayah Sumatera sepanjang Januari hingga Agustus 2023 luas kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di Sumatera Selatan mencapai 4.082,8 hektare yang terbagi menjadi 2,947,8 lahan mineral dan 1.135,0 lahan gambut. ANTARA FOTO/Nova Wahyudi
BMKG Ingatkan Karhutla di Jatim, Kalsel, Kalteng, Lampung dan Sumsel

BMKG memperingatkan potensi terjadinya kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di sejumlah wilayah Indonesia, Minggu, 1 Oktober 2023.


Prakiraan Cuaca BMKG: Siklon Tropis Koinu Picu Hujan di Sebagian Indonesia, Asap Selimuti 4 Kota

10 jam lalu

Ilustrasi Siklon Tropis. bmkg.go.id
Prakiraan Cuaca BMKG: Siklon Tropis Koinu Picu Hujan di Sebagian Indonesia, Asap Selimuti 4 Kota

Intensitas Siklon Tropis Koinu diperkirakan meningkat dalam 24 jam ke depan dan bergerak ke arah utara-barat laut.


Ada 69 Titik Panas di Kaltim, BMKG: Indikator Karhutla

11 jam lalu

Petugas gabungan dipimpin BPBD Kabupaten PPU, Kaltim, memdamkan karhutla di Lawe-Lawe pada 31 Juli 2023. (Antara/ HO-BPBD Kabupaten PPU)
Ada 69 Titik Panas di Kaltim, BMKG: Indikator Karhutla

BMKG Stasiun Balikpapan mendeteksi 69 titik panas di Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim), sehingga pihak terkait diharapkan melakukan mitigasi.


Penjelasan BMKG Soal Fenomena Cuaca Panas Terik Hingga 38 Derajat Celcius

21 jam lalu

Cuaca panas/Canva
Penjelasan BMKG Soal Fenomena Cuaca Panas Terik Hingga 38 Derajat Celcius

Warga diharapkan tetap menjaga kesehatan di tengah cuaca panas.


Tuntutan Demonstrasi Mahasiswa 'September Hitam' di Gedung Sate: Soal Pulau Rempang dan Dago Elos

23 jam lalu

Sejumlah massa aksi membakar ban dan melakukan orasi dalam aksi bertajuk 'September Hitam, Jawa Barat Lautan Suar' di depan Gedung Sate, Kota Bandung, pada Jumat, 29 September 2023. Foto: TEMPO/Ananda Bintang
Tuntutan Demonstrasi Mahasiswa 'September Hitam' di Gedung Sate: Soal Pulau Rempang dan Dago Elos

Demonstrasi mahasiswa di Gedung Sate digelar untuk memperingati September Hitam dan menyoroti pelanggaran HAM di Dago Elos dan Pulau Rempang