TEMPO.CO, Jakarta - Badan Meterorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memantau adanya bibit siklon 93W di Samudra Pasifik sebelah utara Papua, dengan kecepatan angin maksimum 15 knots, dan tekanan udara minimum 1007.8 mb.
Pergerakan bibit siklon 93W ke arah barat laut dengan potensi untuk tumbuh menjadi siklon tropis dalam kategori rendah. Dampak tidak langsung bagi cuaca di Indonesia seperti hujan sedang hingga lebat di Sulawesi Utara, Maluku Utara dan Papua Barat.
Sirkulasi siklonik juga terpantau berada di Samudra Hindia barat Sumatra Utara, yang membentuk daerah konvergensi memanjang di Samudra Hindia barat Sumatra Utara.
Daerah konvergensi lainnya terpantau di Samudra Hindia barat Sumatra Utara, dari Laut Jawa hingga Selat Karimata, di Samudra Hindia selatan Jawa Timur. Juga dari Kalimantan Utara hingga Laut Sulu, di Selat Makassar bagian utara, di Laut Banda, dan di Samudra Pasifik utara Papua Barat.
Kondisi tersebut mampu meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan di sekitar sirkulasi siklonik dan di sepanjang daerah bibit siklon/konvergensi/konfluensi tersebut.
Hujan disertai petir yang akan turun pada hari Minggu, 25 Juni 2023, diperkirakan terjadi di Bengkulu. Hujan intensitas sedang kemungkinan terjadi di Bandar Lampung dan Palembang. Hujan intensitas ringan diperkirakan terjadi di Jambi, Bandung, Semarang, Palangkaraya, Samarinda, Tarakan, Jayapura dan Makassar.
Suhu udara berkisar 20-34 derajat Celcius dengan suhu terendah di Mataram. Suhu tertinggi di Banda Aceh, Pontianak, Banjarmasin dan Makassar.
Prakiraan berbasis dampak hujan lebat dengan status siaga tidak terjadi di provinsi mana pun. Namun, status waspada ditujukan ke Sumatra Utara, Sumatra Barat, Bengkulu, Kalimantan Utara, Sulawesi Tengah dan Papua.
Gelombang Tinggi
BMKG juga mengeluarkan peringatan dini gelombang tinggi yang berpotensi terjadi di beberapa wilayah perairan Indonesia pada 25-27 Juni 2023.
Pola angin di wilayah Indonesia bagian utara dominan bergerak dari timur-selatan dengan kecepatan angin berkisar 5-30 knot. Sementara di wilayah Indonesia bagian selatan dominan bergerak dari timur-tenggara dengan kecepatan angin berkisar 4-20 knot. Kecepatan angin tertinggi terpantau di perairan utara Manokwari dan perairan utara Biak hingga Jayapura.
Kondisi tersebut menyebabkan peningkatan gelombang setinggi 2,5-4 meter berpeluang terjadi di perairan utara Sabang, perairan barat Aceh, perairan barat Kepulauan Simeulue hingga Mentawai, perairan Pulau Enggano-Bengkulu, perairan barat Lampung, Samudra Hindia barat Sumatra, Selat Sunda bagian barat dan selatan, perairan selatan Jawa hingga Bali, Samudra Hindia selatan Jawa-Bali-NTB, perairan utara Jayapura, Samudra Pasifik utara Jayapura dan Laut Arafuru bagian timur.
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.