TEMPO.CO, Jakarta - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika atau BMKG memantau pergerakan bibit Siklon 93W di Samudera Pasifik sebelah utara Papua, dengan kecepatan angin maksimum 15 knots, dan tekanan udara minimum 1007.0 mb. Potensi bibit 93W untuk tumbuh menjadi siklon tropis dalam 24 jam ke depan berada dalam kategori rendah.
Bibit siklon ini membentuk daerah perlambatan kecepatan angin dan pertemuan angin memanjang di Samudra Pasifik utara Pulau Halmahera, dan Samudra Pasifik timur Filipina. Dampak tidak langsung terhadap cuaca di Indonesia seperti hujan intensitas sedang hingga lebat di Kalimantan Utara, Sulawesi Utara dan Maluku Utara.
Sirkulasi siklonik juga terpantau di Samudra Hindia barat Sumatra Barat, dan di Samudra Hindia selatan Jawa Timur yang membentuk daerah perlambatan kecepatan angin. "Sistem tersebut membentuk pertemuan angin memanjang di Samudra Hindia barat daya Bengkulu, dan dari Samudra Hindia selatan Bali hingga Jawa Timur," demikian keterangan BMKG, Senin, 26 Juni 2023.
Daerah perlambatan kecepatan angin juga terpantau memanjang di Teluk Thailand, di Laut Cina Selatan, dari pesisir barat Bengkulu hingga Sumatra Utara, dari pesisir utara Jawa Timur hingga Laut Jawa bagian barat, dari Laut Seram hingga Sulawesi Tengah, dari Teluk Carpentaria hingga Laut Arafuru, dan dari Papua Tengah hingga Papua Barat.
Ada juga daerah pertemuan angin di Laut Cina Selatan, Laut Banda, Laut Flores hingga Laut Jawa, Samudra Hindia selatan NTT hingga Bali, dan dari Laut Arafuru hingga Laut Aru. Kondisi tersebut mampu meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan di sekitar bibit siklon/sirkulasi siklonik/konvergensi dan di sepanjang daerah konfluensi tersebut.
Kota yang berasap pada hari Senin, 26 Juni 2023 diperkirakan terjadi di Banjarmasin. Sedangkan Jambi diperkirakan berkabut.
Hujan intensitas sedang kemungkinan terjadi di Medan. Dan hujan intensitas ringan di Gorontalo, Tarakan, Pangkal Pinang, Tanjung Pinang, Ambon, Manokwari, Mamuju, Makassar dan Kendari. "Suhu udara berkisar antara 18-34 derajat Celcius dengan suhu terendah di Bandung. Suhu tertinggi di Semarang, Pontianak, Banjarmasin dan Palangkaraya," seperti dikutip dari BMKG.
Baca juga: Jakarta Hari Ini Diprediksi Diguyur Hujan Disertai Petir dan Angin Kencang
Dampak hujan lebat
Prakiraan berbasis dampak hujan lebat dengan status siaga tidak terjadi di provinsi mana pun. Namun, dengan status waspada ditujukan ke Bengkulu, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Sulawesi Tengah dan Papua.
BMKG juga mengeluarkan peringatan dini gelombang tinggi yang berpotensi terjadi di beberapa wilayah perairan Indonesia pada 25-27 Juni 2023.
Pola angin di wilayah Indonesia bagian utara dominan bergerak dari timur - selatan dengan kecepatan angin berkisar 5 -30 knot. Sedangkan di wilayah Indonesia bagian selatan dominan bergerak dari timur - tenggara dengan kecepatan angin berkisar 4 - 20 knot. Kecepatan angin tertinggi terpantau di perairan utara Manokwari dan perairan utara Biak hingga Jayapura.
Kondisi tersebut menyebabkan peningkatan gelombang setinggi 2,5 - 4 meter berpeluang terjadi di perairan utara Sabang, perairan barat Aceh, perairan barat Kep. Simeulue hingga Mentawai, perairan P. Enggano - Bengkulu, perairan barat Lampung, Samudra Hindia barat Sumatra, Selat Sunda bagian barat dan selatan, perairan selatan Jawa hingga Bali, Samudra Hindia selatan Jawa - Bali - NTB, perairan utara Jayapura, Samudra Pasifik utara Jayapura dan Laut Arafuru bagian timur.
Pilihan Editor: Suhu di Beijing Tembus 41 Derajat, Tertinggi sejak 1961
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.