Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Epidemiolog Ingatkan Ancaman DBD Saat El Nino, Masyarakat Diminta Waspada

Reporter

Editor

Devy Ernis

image-gnews
Sejumlah warga menunggui anak-anak mereka yang menderita DBD di RSUD Tc Hillers di Maumere, Kabupaten Sikka, NTT, 18 Maret 2020. Dibandingkan wabah sebelumnya, kejadian tahun ini justru dianggap paling buruk, sebanyak 14 nyawa melayang gara-gara nyamuk. Ada tiga rumah sakit di Kota Maumere menjadi tempat rujukan pasien yang positif mengidap DBD. Selain itu terdapat 25 puskesmas yang juga merawat pasien yang masih dalam dugaan DBD. ANTARA FOTO/Kornelis Kaha
Sejumlah warga menunggui anak-anak mereka yang menderita DBD di RSUD Tc Hillers di Maumere, Kabupaten Sikka, NTT, 18 Maret 2020. Dibandingkan wabah sebelumnya, kejadian tahun ini justru dianggap paling buruk, sebanyak 14 nyawa melayang gara-gara nyamuk. Ada tiga rumah sakit di Kota Maumere menjadi tempat rujukan pasien yang positif mengidap DBD. Selain itu terdapat 25 puskesmas yang juga merawat pasien yang masih dalam dugaan DBD. ANTARA FOTO/Kornelis Kaha
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Epidemiolog sekaligus Dekan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Andalas (Unand) Sumatera Barat Defriman Djafri mengingatkan masyarakat untuk mewaspadai ancaman demam berdarah dengue (DBD) saat fenomena El Nino. Defriman mengatakan, selama ini cukup banyak anggapan masyarakat yang keliru bahwa DBD hanya terjadi pada kondisi suhu yang lembab atau tidak terlalu panas.

Padahal, terjadi perubahan pada vektor penyebab DBD misalnya, kemampuan terbang dan pengembangbiakan nyamuk saat musim panas sekalipun. "Dari siklus El Nino ini juga terjadi perubahan siklus vektornya sendiri (Aedes aegypti) maka perlu diwaspadai. Jangan menganggap saat cuaca panas atau fenomena El Nino kemampuan atau virus tidak akan berkembang," katanya pada Ahad, 2 Juli lalu.

Ketua Perhimpunan Ahli Epidemiologi Sumatera Barat tersebut mengatakan, para peneliti juga perlu melakukan penelitian mendalam alasan virus tersebut masih mampu bertahan dalam kondisi panas sekalipun.

"Sebab, bisa jadi virus tersebut nyaman di inangnya (nyamuk)," kata dia.

Kemudian, Defriman juga mendorong para peneliti di Tanah Air agar melakukan penelitian apakah gigitan nyamuk Aedes aegypti tersebut lebih tinggi saat perubahan iklim dan fenomena El Nino dibandingkan suhu normal.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Tidak hanya DBD, Defriman yang tergabung dalam Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia tersebut mengatakan, masyarakat juga perlu mewaspadai ancaman penyakit lain yang ditularkan melalui vektor seperti malaria.

"Perlu diwaspadai karena ada beberapa virus ini yang sudah resistan terhadap cuaca atau gelombang panas," kata lulusan Universitas Pangeran Songkla tersebut.

Pilihan Editor: Kisah Nisa, Anak Satpam yang Kuliah S2 di UK Setelah 7x Gagal Raih Beasiswa

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Warga Jakarta Diminta Banyak Minum, Cuaca Panas Masih Terjadi Selama Oktober

8 jam lalu

Siswa SD meminum air dari instalasi penyulingan air sungai di kawasan Bidara Cina, Jakarta, 15 September 2015. Warga dapat memanfaatkannya secara gratis. TEMPO/M Iqbal Ichsan
Warga Jakarta Diminta Banyak Minum, Cuaca Panas Masih Terjadi Selama Oktober

Fenomena cuaca panas terik ini diprediksi masih dapat berlangsung dalam periode Oktober


Penyebab Jakarta Panas Belakangan Ini, Penyinaran Matahari Minim Hambatan

9 jam lalu

Warga berjalan di tengah cuaca terik di kawasan Bundaran HI, Jakarta, Senin, 24 April 2023. Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyampaikan dinamika atmosfer yang tidak biasa menjadi salah satu penyebab Indonesia mengalami suhu panas dalam beberapa hari terakhir. ANTARA/Fauzan
Penyebab Jakarta Panas Belakangan Ini, Penyinaran Matahari Minim Hambatan

Suhu di Jakarta dan sekitarnya tercatat antara 35 dan 37 derajat Celsius


Harga Biji Kakao Periode Oktober 2023 Naik US$ 183,16

1 hari lalu

Pekerja menjemur biji kakao yang sudah difermentasi di Koperasi Kakao Kerta Semaya Samaniya, Desa Nusasari, Jembrana, Bali, Jumat 26 Agustus 2022. Koperasi yang memproduksi biji-biji kakao dari hasil panen para petani lokal di Kabupaten Jembrana tersebut pada bulan Agustus hingga November 2022 mengekspor biji kakao ke negara Turki berjumlah 500 kg, Jepang berjumlah 2 ton, Prancis berjumlah 12,5 ton, dan Belanda berjumlah 15,5 ton. ANTARA FOTO/Nyoman Hendra Wibowo
Harga Biji Kakao Periode Oktober 2023 Naik US$ 183,16

Kementerian Perdagangan (Kemendag) mencata harga referensi biji kakao periode Oktober 2023 ditetapkan sebesar US$ 3.622,88 per metrik ton.


Lebih 30,3 Derajat Celcius, Suhu Maksimum di Bandung Kini Tergolong Ekstrem

1 hari lalu

Pengendara melihat suasana Kota Bandung saat pagi pertama tahun 2021 di kawasan perbukitan  Bandung, Jawa Barat, Jumat 1 Januari 2020. ANTARA FOTO/Novrian Arbi
Lebih 30,3 Derajat Celcius, Suhu Maksimum di Bandung Kini Tergolong Ekstrem

BMKG mencatat suhu maksimum ekstrem di Bandung sudah terjadi pada 26, 28, dan 29 September 2023


Suhu Udara Tinggi juga Terukur di Kota Bogor, BMKG Sebut Masih Normal

2 hari lalu

Petugas Stasiun Klimatologi BMKG Kelas II Tangerang Selatan mengamati suhu udara dengan Sangkar Meteorologi di Taman Alat Stasiun Klimatologi BMKG Pondok Betung, Tangerang Selatan, Banten, Selasa, 10 Mei 2022. Selama periode 1-7 Mei 2022, suhu maksimum tertinggi mencapai 36,1 derajat celcius terjadi di wilayah Tangerang (Banten) dan Kalimarau (Kalimantan Utara). ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal
Suhu Udara Tinggi juga Terukur di Kota Bogor, BMKG Sebut Masih Normal

Cuaca panas dan suhu udara hingga 36 derajat ditunjukkan terukur pula di Kota Bogor menurut aplikasi cuaca di ponsel.


Gerakan Penanganan Dampak El Nino, Kementan: Dilakukan di 500 Ribu Hektare di 100 Kabupatan

3 hari lalu

Petani menanam padi di area persawahan kering yang dialiri air memakai mesin pompa di kawasan Babelan, Bekasi, Jawa Barat, Selasa, 5 September 2023. BMKG memprediksi sejumlah wilayah Indonesia bakal berstatus waspada kekeringan sampai dengan November karena dipengaruhi oleh fenomene El Nino. TEMPO/Tony Hartawan
Gerakan Penanganan Dampak El Nino, Kementan: Dilakukan di 500 Ribu Hektare di 100 Kabupatan

Kementan Republik Indonesia melakukan gerakan penanganan dampak el nino di 100 kabupaten.


Kemenkes Ingatkan Pengaruh El Nino dan Kenaikan Kasus DBD

4 hari lalu

Petugas fogging melakukan pengasapan di RW 05, Sunter Agung, Jakarta Utara, Selasa, 8 Agustus 2023. Kegiatan fogging ini sebagai upaya untuk mencegah meluasnya demam berdarah dengue (DBD) di daerah tersebut. Sebelumnya, salah seorang warga di RW 05 terkena DBD. Masyarakat diminta untuk mewaspadai akan ancaman DBD saat musim kemarau dengan tetap menjaga kebersihan dilingkungan tempat tinggal. TEMPO / Hilman Fathurrahman W
Kemenkes Ingatkan Pengaruh El Nino dan Kenaikan Kasus DBD

Kemenkes mengantisipasi peningkatan risiko penularan DBD serta penyakit-penyakit yang menular dengan perantaraan vektor.


Taman Hutan Kota Penjaringan Kekeringan, Petugas: Dari Rumput Sampai Jadi Tanah

4 hari lalu

Suasana Taman Hutan Kota Penjaringan, Jakarta Utara yang mengalami kekeringan akibat kemarau pada Senin, 25 September 2023. Foto: TEMPO/Aisyah Amira Wakang
Taman Hutan Kota Penjaringan Kekeringan, Petugas: Dari Rumput Sampai Jadi Tanah

Musim kemarau berdampak pada kondisi tanaman di kompleks Taman Hutan Kota Penjaringan.


Kemarau Pengaruhi Kualitas Udara, Ini Pemantauan di Sejumlah Destinasi Yogyakarta

5 hari lalu

Wisatawan berkunjung di kawasan Taman Sari, Yogyakarta, Minggu 25 Desember 2022. Kawasan Taman Sari yang dulunya sebagai tempat peristirahatan bagi Raja Keraton Yogyakarta tersebut ramai dikunjungi wisatawan saat libur Natal 2022. ANTARA FOTO/Hendra Nurdiyasyah
Kemarau Pengaruhi Kualitas Udara, Ini Pemantauan di Sejumlah Destinasi Yogyakarta

Pemantauan kualitas udara dilakukan di beberapa destinasi yang kerap dipadati wisatawan seperti Taman Sari dekat Keraton Yogyakarta.


PAM Jaya Distribusikan 457 Rit Air Bersih ke Wilayah Terdampak Gangguan Operasional IPA Hutan Kota

6 hari lalu

Petugas PAM Jaya memeriksa Instalasi Pengolahan Air (IPA) Mookervat di Daan Mogot, Jakarta, Senin 22 Agustus 2022. IPA Mookervat tersebut menggunakan dua teknologi pengolahaan air yakni Moving Bed Biofilm Reactor (MBBR) dengan media PVA GEL sebagai media untuk perkembangbiakan bakteri pengurai dan teknologi ultrafiltrasi yang merupakan proses filtrasi membran yang mirip dengan Reverse Osmosis yang menggunakan tekanan hidrostatik untuk memaksa air melalui membran semipermeabel sehingga dapat menghasilkan air dengan kemurnian sangat tinggi. ANTARA FOTO/Aprillio Akbar
PAM Jaya Distribusikan 457 Rit Air Bersih ke Wilayah Terdampak Gangguan Operasional IPA Hutan Kota

PAM Jaya hingga saat ini masih terus mengirimkan pasokan air bersih kepada warga membutuhkan yang terdampak kekeringan dampak El Nino.