TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo meminta kementerian dan lembaga pemerintah mengantisipasi dampak El Nino, termasuk kemungkinan terjadi kemarau panjang yang menyebabkan kekeringan dan mempengaruhi perekonomian nasional.
"Antisipasi potensi musim kemarau panjang akibat El Nino," kata Presiden saat menyampaikan pengantar dalam Sidang Kabinet Paripurna Laporan Semester 1 Pelaksanaan APBN Tahun 2023 di Istana Negara, Jakarta, Senin, 3 Juli 2023.
Menurut informasi yang disiarkan di situs web Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), El Nino merupakan fenomena pemanasan suhu muka laut di atas kondisi normalnya yang terjadi di Samudra Pasifik bagian tengah.
Fenomena tersebut meningkatkan potensi pertumbuhan awan di Samudra Pasifik tengah dan mengurangi curah hujan di wilayah Indonesia.
Penurunan curah hujan dapat menimbulkan kekurangan pasokan air untuk pertanian dan kegiatan usaha yang lain maupun untuk keperluan sehari-hari warga.
Baca juga: Jokowi Sentil Kemenhan, Kejagung, hingga Polri Soal Anggaran Belanja Jumbo dan Perawatan Tinggi
Pemerintah bangun 5.000 embung dan 38 bendungan
Presiden mengatakan, pasokan air lebih dari 5.000 embung dan 38 bendungan yang sudah dibangun oleh pemerintah harus dikelola dengan baik untuk menghadapi dampak El Nino.
Dia mengingatkan pentingnya menekan risiko kebakaran hutan dan lahan selama musim kemarau.
Selain itu, Presiden Jokowi meminta kementerian dan lembaga menjaga stabilitas politik dan keamanan selama tahapan pelaksanaan pemilihan umum agar pertumbuhan ekonomi nasional tetap baik.
Pilihan Editor: Jokowi Wanti-wanti El Nino Hingga Dampak Pemilu 2024 di Sidang Kabinet
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.