Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Begini Algoritma yang Memengaruhi Postingan yang Mampir di Instagram dan Facebook

image-gnews
Logo Instagram. Kredit: TechCrunch
Logo Instagram. Kredit: TechCrunch
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Meta, perusahaan induk dari sejumlah platform media sosial milik Mark Zuckerberg, telah lama dikritik karena kurangnya transparansi terkait cara mereka menjalankan layanannya, misalnya ihwal postingan. Salah satu yang jadi sorotan adalah mengenai bagaimana perusahaan merekomendasikan konten kepada pengguna dan menggunakan data pengguna untuk ini. 

Kini, perusahaan yang memiliki dua jaringan media sosial terbesar itu merilis analisis mendalam tentang algoritma media sosialnya untuk mengklarifikasi bagaimana konten “disodorkan” kepada pengguna di Instagram dan Facebook.

Sebagaimana dikutip dari Gadgets Now, ada 22 "system cards" yang untuk dibaca pengguna yang memberikan informasi tentang jenis sistem AI yang digunakan di berbagai bagian dari dua aplikasi media sosial dan data pengguna yang diperlukan untuk fungsinya.

System cards ini memberikan informasi terperinci tentang bagaimana sistem AI mengirimkan konten di berbagai layanan Meta, seperti Feed dan Marketplace di Facebook, Stories dan Explore Instagram, serta banyak lagi. 

Setiap kartu memiliki empat bagian: overview sistem AI, ringkasan cara kerjanya, kontrol yang dapat disesuaikan untuk pengguna, dan detail tambahan tentang cara sistem mengirimkan konten.

Fitur Explore di Instagram menampilkan foto pengguna dan konten Reels dari akun yang tidak mereka ikuti. Mesin rekomendasi AI di balik fitur ini mengikuti proses tiga langkah.

Pertama, mengumpulkan konten Instagram publik yang sesuai dengan aturan kualitas dan integritas perusahaan. Kedua, mempertimbangkan input seperti interaksi pengguna dengan konten atau minat yang serupa. Terakhir, sistem memeringkat konten berdasarkan prediksi minat pengguna dan menampilkannya di tab Explore.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Pengguna dapat memengaruhi proses ini dengan menyimpan atau menandai konten (ataupun postingan) sebagai "not interested". Pengguna juga dapat memilih untuk melihat Reels dan foto yang tidak dipersonalisasi.

Untuk di Facebook, cara kerja Feeds-nya adalah sistem AI mengumpulkan semua post “potensial” dari teman dan Halaman yang diikuti. AI kemudian mempertimbangkan berbagai faktor, seperti siapa yang membuat postingan, bagaimana pengguna berinteraksi dengan mereka sebelumnya, dan berapa banyak teman yang menyukainya.

AI menggunakan faktor ini untuk memeringkat postingan berdasarkan apa yang menurut pengguna paling cocok dan relevan. Unggahan tersebut kemudian ditampilkan di Feeds pengguna sesuai dengan perhitungan tersebut.

Selain itu, pengguna dapat menyesuaikan Feeds dengan mengikuti petunjuk untuk berhenti mengikuti orang, grup atau menunjukkan apakah mereka menyukai atau tidak menyukai topik tertentu dengan mengklik "show more" atau "show less".

Instagram dan Facebook juga memperkenalkan fitur yang memungkinkan pengguna memahami mengapa mereka melihat konten (postingan) tertentu dan menyesuaikan rekomendasi mereka. Fitur-fitur ini termasuk "Why Am I Seeing This?"  yang memungkinkan pengguna menandai konten yang direkomendasikan sebagai "Interested". Kemampuan untuk menandai konten sebagai "Not Interested" telah tersedia sejak 2021.

Pilihan editor : Begini Cara Menjadwalkan Postingan di Instagram dengan Fitur Scheduled Posts

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Cara Membatasi Komentar di Media Sosial X

7 jam lalu

Logo baru Twitter. REUTERS/Clodagh Kilcoyne
Cara Membatasi Komentar di Media Sosial X

Berikut cara membatasi komentar di media sosial X.


Ragam Makna Istilah "ACC" yang Sering Digunakan di Media Sosial

12 jam lalu

Ilustrasi wanita stalking media sosial. Freepik.com/Kamran Aydinov
Ragam Makna Istilah "ACC" yang Sering Digunakan di Media Sosial

Istilah ACC yang kerap digunakan di Tik Tok maupun media sosial lainnya awalnya adalah sebuah istilah slang dalam bahasa Inggris.


Paspampres Disorot Usai Anggotanya Diduga Pukul Pemuda Selfie dengan Jokowi, Berikut Sejumlah Kasus Paspampres

1 hari lalu

Pria yang diduga mengalami pemukulan oleh paspampres. Foto : X
Paspampres Disorot Usai Anggotanya Diduga Pukul Pemuda Selfie dengan Jokowi, Berikut Sejumlah Kasus Paspampres

Paspampres kembali dapat sorotan setelah anggotanya diduga memukul pemuda yang selfie dengan Jokowi. Ini sejumlah kasus yang melibatkan Paspampres.


Viral Perempuan ke Kampus Pakai Lingerie, Psikolog Singgung Etika Berbusana

1 hari lalu

Ilustrasi lingerie. shutterstock.com
Viral Perempuan ke Kampus Pakai Lingerie, Psikolog Singgung Etika Berbusana

Belum lama ini viral di medsos soal memakai lingerie ke lingkungan kampus. Psikolog sebut kesopanan dan etika berbusana.


Psikolog Minta Media Sosial Digunakan untuk Informasi Positif

1 hari lalu

Ilustrasi anak perempuan dan laki-laki melihat telepon pintar. (Unsplash/Tim Gouw)
Psikolog Minta Media Sosial Digunakan untuk Informasi Positif

Psikolog menyarankan media sosial sebaiknya digunakan untuk hal-hal yang menimbulkan dampak positif dan bukan konten negatif.


Psikolog Minta Orang Tua Bekali Anak dengan Panduan Gunakan Media Sosial

2 hari lalu

Ilustrasi anak-anak yang sedang membuka media sosial atau sosmed (Foto: Pexels)
Psikolog Minta Orang Tua Bekali Anak dengan Panduan Gunakan Media Sosial

Paparan konten negatif di media sosial bisa menimbulkan gangguan perkembangan sosial pada anak yang belum matang secara emosional.


Pemicu Remaja Terpengaruh Hal Negatif, Media Sosial dan Kurang Percaya Diri

3 hari lalu

Ilustrasi remaja perempuan sedang melihat gawai. (Unsplash/Luke Porter)
Pemicu Remaja Terpengaruh Hal Negatif, Media Sosial dan Kurang Percaya Diri

Pengaruh media sosial merupakan pemicu remaja rentan terpengaruh hal buruk, selain karena korban pola asuh yang kurang maksimal.


Dinilai Berbahaya, Australia akan Larang Media Sosial untuk Anak-anak

6 hari lalu

Ilustrasi anak makan sambil bermain gadget. Kuali.com
Dinilai Berbahaya, Australia akan Larang Media Sosial untuk Anak-anak

Pemerintah Australia akan memperkenalkan undang-undang yang melarang anak-anak menggunakan platform media sosial.


Terkini: Jokowi akan Reshuffle Menteri lagi, Sri Mulyani Didesak Keluarkan Aturan Antidumping Keramik Cina

7 hari lalu

Presiden Jokowi mengunjungi Pasar Soponyono di kawasan Rungkut Asri Utara, Surabaya pada Jumat 6 September 2024. TEMPO/Hanaa Septiana
Terkini: Jokowi akan Reshuffle Menteri lagi, Sri Mulyani Didesak Keluarkan Aturan Antidumping Keramik Cina

Terkini: Jokowi akan kembali melakukan reshuffle menteri menjelang akhir jabatan. Sri Mulyani didesak keluarkan aturan antidumping keramik Cina.


Presiden Jokowi: Medsos Makin Dominan, Media Konvensional Mulai Terdesak

7 hari lalu

Presiden Jokowi menyampaikan sambutan saat membuka Musabaqah Tilawatil Qur'an (MTQ) Nasional ke-30 Tahun 2024 di Stadion Gelora Kadrie Oening, Samarinda, Kalimantan Timur, Minggu, 8 September 2024. MTQ Nasional ke-30 yang bertema Mewujudkan Masyarakat Cinta Al-Quran untuk Bangsa yang Bermartabat di Bumi Nusantara itu diikuti 1.998 peserta terdiri dari 1.567 peserta inti dan 431 cadangan dari 35 provinsi yang akan mengikuti delapan cabang perlombaan. ANTARA/M Risyal Hidayat
Presiden Jokowi: Medsos Makin Dominan, Media Konvensional Mulai Terdesak

Presiden Jokowi mengatakan, perkembangan pesat dunia digital membawa kemudahan di mana setiap orang kini bisa menjadi wartawan pelapor informasi