TEMPO.CO, Jakarta - Pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) diharapkan selaras dengan kelestarian alam melalui konsep Sustainable Forest City (Kota Hutan Berkelanjutan). Untuk itu, Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) mengajak tiga organisasi lembaga swadaya masyarakat (LSM), yaitu World Wildlife Fund (WWF) Indonesia, Yayasan Jejak Pulang, dan The Borneo Orangutan Survival Foundation (BOSF) untuk bekerja sama.
Keterlibatan tiga LSM ini ditandai dengan penandatangan nota kesepahaman (MoU) di Kawasan Wisata Alam Bukit Bangkirai, Kalimantan Timur, pada Rabu, 12 Juli 2023.
“Kita ingin memulai satu langkah dari sekian juta langkah yang harus kita lakukan dalam rangka menyelamatkan ‘the mother earth’, ibu bumi kita,” kata Kepala OIKN Bambang Susantono, dalam keterangan tertulis, 14 Juli 2023.
Ia menyampaikan bahwa diperlukan keseimbangan keanekaragaman hayati, keseimbangan lingkungan dalam membangun IKN untuk menjadi kota hutan berkelanjutan yang merupakan konsep baru di dunia. Konsep kota hutan melambangkan kekayaan yang luar biasa yang perlu dipadukan dengan ilmu-ilmu modern, sehingga akan ada banyak hal yang dikembangkan dalam membangun IKN.
Selain itu, pembangunan IKN perlu mempertimbangkan tiga isu yang dikampanyekan secara global, yaitu perubahan iklim yang sangat nyata terjadi; masalah lingkungan tentang bagaimana hidup berdampingan antara manusia, alam, dan budaya; serta keanekaragaman hayati.
BOSF sebagai salah satu organisasi nirlaba di Indonesia yang tugasnya melindungi dan melestarikan orang utan, menyambut baik atas inisiatif kerja sama yang dilakukan oleh OIKN untuk melindungi ekosistem lingkungan termasuk satwa orang utan.
“Orangutan, sebagai satu-satunya spesies kera besar di Asia memainkan peran sentral dalam menjaga keseimbangan alam di hutan Borneo yang kaya akan keanekaragaman hayati,” kata Sekretaris BOSF Riana Andam Dewi.
Respons positif atas kerja sama ini juga datang dari Yayasan Jejak Pulang yang diwakili oleh Juliarta Bramansa Ottay, Ketua Yayasan Jejak Pulang. Ia berharap kerja sama dengan OIKN dapat memberikan model bagi Indonesia dan dunia, bahwa manusia bisa menemukan pola hidup bersama dengan alam.
“IKN sebagai kota Nusantara akan menjadi kota berbudaya Indonesia yang mempunyai hubungan baik dengan lingkungannya, sebagaimana diteladani oleh leluhur kita, dan yang kita impikan di masa depan,” harapnya.
Sementara, Yayasan WWF Indonesia juga menyambut baik rencana pembangunan IKN dan kerja sama dalam menjaga keanekaragaman hayati di kawasan tersebut. “Kami merasa bangga dapat ikut berpartisipasi dan mewujudkan IKN sebagai ibu kota yang hijau, dalam bentuk ibu kota hutan yang dapat berkembang bersama masyarakat secara berkelanjutan,” kata Direktur Eksekutif Yayasan dan CEO WWF Indonesia Aditya Bayunanda.
Aditya menambahkan bahwa untuk mencapai cita-cita IKN sebagai Kota Hutan Berkelanjutan, IKN memerlukan daya dukung ekosistem yang mumpuni. Perencanaan yang baik diperlukan agar dapat memitigasi dampak terhadap kehidupan satwa liar, masyarakat setempat, dan lingkungan sekitar IKN.
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.