TEMPO.CO, Jakarta - Sebuah foto santriwati mengangkat senjata beredar di media sosial. Senjata itu diketahui merupakan airsoft gun. Dalam foto tersebut, sejumlah santriwati mengenakan seragam berwarna merah, bawahan rok panjang, serta kerudung biru terlihat berbaris sambil menenteng airsoft gun.
Mereka juga mengenakan rompi mirip antipeluru. Foto itu diketahui berlokasi di Pondok Pesantren Baitul Qur'an di Magetan. Ketua Harian Yayasan Ponpes Baitul Qur'an Al Jahra Magetan, Isgianto, mengakui foto santriwati yang viral itu berlokasi di pondok pesantrennya.
Menurut dia, foto tersebut merupakan simulasi ekstrakurikuler yang ditampilkan dalam rangka masa pengenalan lingkungan sekolah atau MPLS yang dilaksanakan pada dua pekan lalu.
"Memang kegiatan itu benar terjadi di kami dalam rangka MPLS. Kegiatan ini sifatnya simulasi ekstrakurikuler yang kami tawarkan kepada santriwati yang dilakukan pihak kedua PT Liga Airsoft Pelajar," ujar Isgianto di Instagram resmi Baitul Qur'an Magetan pada Ahad, 30 Juli 2023.
Isgianto menyampaikan permohonan maaf karena foto tersebut membuat keresahan di masyarakat. Dalam konten di Instagram ponpes tersebut juga mengunggah proposal penawaran ekstrakurikuler PT Airsoft Pelajar Indonesia.
Dalam proposal itu disebutkan maksud dan tujuan kegiatan itu salah satunya untuk menumbuhkembangkan rasa cinta tanah air lewat materi Bela Negara di dalam olahraga airsoft gun.
Adapun biaya yang dibutuhkan untuk kegiatan itu Rp 400 ribu per bulan per pelatih selama empat kali pertemuan atau mengikuti standar pembiayaan dari sekolah masing-masing.
Pilihan Editor: Nadiem Ungkap Alasan Lanjutkan Kebijakan PPDB Zonasi yang Dicetuskan Muhadjir