Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Nadiem Ungkap Alasan Lanjutkan Kebijakan PPDB Zonasi yang Dicetuskan Muhadjir

Editor

Devy Ernis

image-gnews
Mendikbudristek Nadiem Makarim berdiskusi dengan inisiator Semua Murid Semua Guru Najelaa Shihab tentang kebijakan PPDB zonasi dalam acara Belajar Raya 2023 di Pos Bloc Jakarta pada Sabtu, 29 Juli 2023. Dok: Kementerian Pendidikan.
Mendikbudristek Nadiem Makarim berdiskusi dengan inisiator Semua Murid Semua Guru Najelaa Shihab tentang kebijakan PPDB zonasi dalam acara Belajar Raya 2023 di Pos Bloc Jakarta pada Sabtu, 29 Juli 2023. Dok: Kementerian Pendidikan.
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek), Nadiem Anwar Makarim, mengatakan program Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) sistem zonasi penting untuk dilanjutkan sekalipun bukan kebijakan yang dibuat olehnya. Kebijakan PPDB zonasi diinisiasi pertama kali oleh Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy ketika masih menjabat sebagai menteri pendidikan pada 2017.

Hal itu disampaikan Nadiem dalam acara Belajaraya 2023 di Posbloc, Jakarta pada Sabtu, 29 Juli 2023. Dalam acara tersebut, Nadiem berdiskusi dengan inisiator Semua Murid Semua Guru dan Najelaa Shihab tentang kebijakan zonasi. 

"Waktu saya pertama masuk, kebijakan zonasi itu bukan kebijakan saya. Itu kebijakan sebelumnya, Pak Muhadjir. Tapi, itu kita sebagai satu tim merasa ini adalah suatu kebijakan yang sangat penting. Yang sudah pasti bakal merepotkan. Saya kena getahnya setiap tahun karena zonasi, tapi kami merasa ini harus dilanjutkan," ujar Nadiem.

Nadiem mengatakan meskipun dirinya kerepotan karena kebijakan itu, dia berkomitmen untuk melanjutkan PPDB zonasi guna perbaikan sistem pendidikan. Dia mengatakan kebijakan PPDB zonasi ini penting untuk memangkas kesenjangan antarpeserta didik dan membantu peserta didik yang kurang mampu. 

Nadiem mengatakan banyak orang tua peserta didik yang mendaftarkan anaknya masuk les agar bisa masuk ke sekolah favorit. Belum lagi, kata dia, ada juga peserta didik yang secara ekonomi tidak mampu dan harus membayar sekolah swasta karena tidak lolos masuk sekolah negeri.

"Kalau kami tidak melakukan sistem zonasi ini dan tetap komit, itu sudah pasti kesenjangan tidak akan pernah tertutup. Anak-anak yang tidak mampu akan selalu harus bayar sekolah swasta. Itu salah satu contoh (kebijakan) continuity. Jadi ada kebijakan yang sudah ada dan kemudian kami dorong, kami lanjutkan," ujarnya.

Merdeka Belajar Diharapkan Jadi Warisan Bersama

Dalam kesempatan ini, Nadiem juga menyampaikan bahwa Kementerian Pendidikan menghadirkan gerakan Merdeka Belajar yang berupaya mengajak seluruh pemangku kepentingan pendidikan untuk mewujudkan sumber daya manusia unggul berlandaskan profil Pelajar Pancasila.

Dalam siaran pers Kementerian Pendidikan yang diterima Tempo pada Ahad, 30 Juli 2023, disebutkan Kementerian Pendidikan telah menghadirikan berbagai inovasi atau terobosan dalam pendidikan.

Untuk jenjang pendidikan anak usia dini sampai menengah, Kemendikbudristek telah menghadirkan beberapa rangkaian terobosan Merdeka Belajar yang saling terhubung erat satu sama lain. Pada jenjang pendidikan anak usia dini (PAUD), Kementerian Pendidikan telah meluncurkan kebijakan Merdeka Belajar Transisi PAUD ke SD yang menyenangkan.

Kebijakan ini berupaya menyelaraskan pembelajaran dari jenjang pendidikan usia dini menuju pendidikan dasar. “Melalui kebijakan ini, para guru PAUD, guru SD, dan orang tua bahu-membahu untuk menghadirkan pembelajaran yang lebih berfokus pada pengembangan fondasi pendidikan anak usia dini secara holistik. Selain itu, kami bersama-sama juga memastikan tidak ada lagi tes calistung pada penerimaan siswa SD,” ungkap Nadiem.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Kementerian Pendidikan juga telah meluncurkan kebijakan Kurikulum Merdeka yang mentransformasi metode dan materi pembelajaran di seluruh jenjang pendidikan. "Para pelajar dari SD sampai SMA sederajat memperoleh materi pembelajaran yang berfokus pada hal-hal esensial serta memperoleh metode pendidikan berbasis proyek, sehingga yang mereka pelajari relevan dengan persoalan-persoalan di lingkungan sekitarnya,” jelas Nadiem.

Sementara itu, terkait dengan sistem pengelolaan dan pendanaan sekolah, Kementerian juga telah meluncurkan terobosan Merdeka Belajar Revitalisasi Dana BOS. Melalui kebijakan ini, Kementerian Pendidikan, sekolah, dan dinas pendidikan di seluruh daerah di Indonesia bisa menjalankan satuan pendidikan dengan lebih efisien dan fleksibel. 

“Sekolah-sekolah di daerah 3T atau di kota-kota besar telah bisa merancang dan mengalokasikan dana pendidikan sesuai dengan kebutuhannya masing-masing,” kata Nadiem.

Kebijakan Merdeka Belajar lain untuk jenjang pendidikan tinggi yang paling banyak melibatkan pihak eksternal adalah terobosan Kampus Merdeka. Setelah berjalan selama tiga tahun, Kementerian Pendidikan telah berhasil mengirim 470 ribu lebih mahasiswa untuk belajar di luar kampus. Baik melalui magang di perusahaan multinasional, di sekolah-sekolah daerah 3T, belajar di kampus dalam dan luar negeri lain, kegiatan wirausaha, membangun desa, dan studi independen. 

“Melalui kebijakan ini, mahasiswa telah menjadikan banyak ruang dan institusi di luar dunia pendidikan sebagai sumber pembelajaran,” ujar Menteri Nadiem. 

Pada 2020, Kementerian juga telah meluncurkan program Kedaireka, yaitu sebuah platform yang menjembatani perguruan tinggi dengan dunia industri untuk melakukan proyek dan riset bersama.

Nadiem percaya gerakan Merdeka Belajar ini akan mampu berjalan secara berkelanjutan, jika semangat seluruh pemangku kepentingan pendidikan untuk menghadirkan kemerdekaan bagi pelajar untuk berkembang sesuai dengan minat dan bakatnya. 

“Bersama Merdeka Belajar, kita bisa memberikan kemerdekaan bagi seluruh pelajar Indonesia untuk tumbuh dan berkembang sesuai dengan minat dan bakatnya. Mari kita bergerak serentak mewujudkan Merdeka Belajar dan melahirkan sumber daya manusia unggul berlandaskan Profil Pelajar Pancasila,” pungkas Menteri Nadiem. 

Pilihan Editor: Kemendikbud: Seblak Bisa Diusulkan Jadi Kuliner Warisan Budaya Tak Benda

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Soroti Anggaran Pendidikan Era Nadiem Makarim, JPPI: Sekolah Kedinasan Ikut Nikmati

3 hari lalu

Menteri Pendidikan Nadiem Makarim memberikan keterangan di Istana Kepresidenan Jakarta pada Senin, 27 Mei 2024. TEMPO/Daniel A. Fajri
Soroti Anggaran Pendidikan Era Nadiem Makarim, JPPI: Sekolah Kedinasan Ikut Nikmati

JPPI menyoroti anggaran pendidikan di era Menteri Nadiem Makarim yang peruntukannya dijalankan dengan suka-suka oleh pemerintah.


UNESCO Hadiahi Sokola Institute Uang 30 Ribu Dolar lewat Confucius Prize for Literacy 2024

4 hari lalu

Penyerahan UNESCO Confucious Prize for Literacy 2024 kepada Sokola Institute di Peringatan International Literacy Day di kota Yaound, Republik Kamerun tanggal 9 September 2024. (Kemendikbudristek)
UNESCO Hadiahi Sokola Institute Uang 30 Ribu Dolar lewat Confucius Prize for Literacy 2024

Sokola Institute telah terpilih sebagai salah satu pemenang UNESCO Confucius Prize for Literacy 2024. Pengumuman dilakukan pada Hari Literasi Sedunia.


Mensos Gus Ipul Dapat Masukan Ini dari Menko PMK Muhadjir Effendy

4 hari lalu

Serah terima jabatan Mensos kepada Saifullah Yusuf atau Gus Ipul di Kantor Kemensos RI, Salemba Raya, Jakarta Pusat pada Rabu, 11 September 2024. Tempo/Annisa Febiola
Mensos Gus Ipul Dapat Masukan Ini dari Menko PMK Muhadjir Effendy

Mensos Gus Ipul mengungkapkan dapat masukan dari Plt Mensos Muhadjir untuk benahi Kemensos. Apa masukannya?


Sertijab ke Mensos Gus Ipul, Muhadjir Berkelakar: Sama-sama 'Profesor'

4 hari lalu

Plt Menteri Sosial (Mensos) Muhadjir Effendy dan Mensos baru Saifullah Yusuf atau Gus Ipul tiba di Kantor Kemensos RI, Salemba Raya, Jakarta Pusat pada Rabu, 11 September 2024 untuk serah terima jabatan Mensos. Tempo/Annisa Febiola.
Sertijab ke Mensos Gus Ipul, Muhadjir Berkelakar: Sama-sama 'Profesor'

Muhadjir berharap agar Mensos Gus Ipul bisa berlanjut memimpin Kemensos hingga ke periode pemerintahan Prabowo-Gibran.


Muhadjir Doakan Gus Ipul Lanjut Pimpin Kemensos di Era Prabowo-Gibran

4 hari lalu

Plt Menteri Sosial (Mensos) Muhadjir Effendy dan Mensos baru Saifullah Yusuf atau Gus Ipul tiba di Kantor Kemensos RI, Salemba Raya, Jakarta Pusat pada Rabu, 11 September 2024 untuk serah terima jabatan Mensos. Tempo/Annisa Febiola.
Muhadjir Doakan Gus Ipul Lanjut Pimpin Kemensos di Era Prabowo-Gibran

Muhadjir Effendy berharap agar Mensos Gus Ipul bisa berlanjut memimpin Kemensos hingga ke periode pemerintahan Prabowo-Gibran.


PR untuk Gus Ipul dari Muhadjir Effendy: Rapikan DTKS

5 hari lalu

Serah terima jabatan Mensos kepada Saifullah Yusuf atau Gus Ipul di Kantor Kemensos RI, Salemba Raya, Jakarta Pusat pada Rabu, 11 September 2024. Tempo/Annisa Febiola
PR untuk Gus Ipul dari Muhadjir Effendy: Rapikan DTKS

Eks Plt. Mensos Muhadjir Effendy menitipkan PR kepada Mensos baru Gus Ipul untuk merapikan DTKS.


Muhadjir Sebut Muhammadiyah Sudah Bentuk Dua Perusahaan untuk Kelola Tambang

5 hari lalu

Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy usai pelantikan pejabat di kompleks Istana Kepresidenan Jakarta pada Rabu, 11 September 2024. TEMPO/Daniel A. Fajri
Muhadjir Sebut Muhammadiyah Sudah Bentuk Dua Perusahaan untuk Kelola Tambang

Muhadjir Effendy mengumumkan bahwa Muhammadiyah telah membentuk dua perusahaan untuk mengelola tambang.


Muhadjir soal Program Pensiun Tambahan: Bagus tapi Terlalu Berat untuk Sekarang

5 hari lalu

Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy usai pelantikan pejabat di kompleks Istana Kepresidenan Jakarta pada Rabu, 11 September 2024. TEMPO/Daniel A. Fajri
Muhadjir soal Program Pensiun Tambahan: Bagus tapi Terlalu Berat untuk Sekarang

Muhadjir Effendy mengatakan rencana program pensiun tambahan akan bagus untuk hari tua. Namun, ia menilai akan sangat berat jika diterapkan sekarang.


Ini Kritik Eks Wakil Presiden JK kepada Menteri Nadiem Makarim

7 hari lalu

Ketua Umum Dewan Masjid Indonesia (DMI) Jusuf Kalla berjalan saat menghadiri acara gerakan masjid bersih 2024 di Masjid Akbar Kemayoran, Jakarta, Rabu, 6 Maret 2024. Kegiatan tersebut merupakan upaya berkelanjutan untuk mendorong terciptanya masjid yang bersih dan nyaman bagi umat Islam di seluruh Indonesia, khususnya dalam menyambut bulan Ramadan. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Ini Kritik Eks Wakil Presiden JK kepada Menteri Nadiem Makarim

Eks Wakil Presiden JK menilai Menteri Nadiem Makarim tidak punya pengalaman dalam dunia pendidikan.


Jusuf Kalla Kritik Kinerja Mendikbud Nadiem Makarim: Tak Cukup Pengalaman Pendidikan

8 hari lalu

Mantan Wakil Presiden RI ke 10 dan 12, Jusuf Kalla menggelar konferensi pers ihwal penampilan debat capres ketiga di kediamannya,  Jalan. Brawijaya Raya No 6 Jakarta Selatan, Rabu, 9 Januari 2024. TEMPO/Tika Ayu
Jusuf Kalla Kritik Kinerja Mendikbud Nadiem Makarim: Tak Cukup Pengalaman Pendidikan

Jusuf Kalla menyampaikan kritik terhadap kinerja Mendikbud Nadiwm Makarim.