TEMPO.CO, Jakarta - Aurora adalah pancaran cahaya yang menyala-nyala di lapisan ionosfer bumi. Pesona langit ini hanya bisa ditemui di kutub utara dan selatan dan disebabkan medan maagnetik bumi dengan partikel yang bermuatan.
Aurora ini merupakan lengkungan lembaran cahaya yang selalu bergerak seperti gelombang. Ada dua jenis aurora, yaitu aurora borealis dan aurora autralis.
Aurora borealis ini terjadi di bagian utara dengan tampak kemerah-merahan menjelang matahari terbit. Kemunculannya umumnya terjadi pada bulan September-Oktober dan Maret-April. Dengan wilayah lingkar kutub utara yang bisa menyaksikannya, di antaranya Kanada, Alaska, Rusia, dan negara-negara Skandinavia. Sementara aurora australis ini adalah fenomena di langit selatan dengan ciri-ciri yang serupa. Nama ini diambil dari belahan bumi selatannya, Australia.
Terjadinya aurora ini dipengaruhi oleh toga faktor, seperti bintik matahari yang merupakan area gelap dan dingin pada matahari. Ini merupakan fenomena unik karena interaksi medan magnet yang tidak sempurna. Kedua ada proton dan elektron yang merupakan unsur-unsur tunggal pembentuk atom. Terakhir adalah kutub medan magnet yang ketika partikel masuk dan terjebak, maka partikel akan terbawa angin menuju kutub medan magnet ini karena kutub adalah pusatnya.
Aurora ini terbentuk akibat atom-atom yang saling bertabrakan dengan partikel bermuatan. Partikel ini berasal dari matahari dengan kecepatan 500 mil per detik dan terisap oleh medan magnet bumi di sekitar kutub. Benturan ini yang menghasilkan warna-warna yang indah. Seperti aurora berwarna hijau yang terbentuk dari benturan partikel elektron dan molekul nitrogen.. atau yang berwarna merah adalah benturan dengan oksigen.
Proses ini juga dipengaruhi oleh angin matahari karena merupakan aliran partikel yang keluar dari matahari yang menggerakkan muatan listrik di atmosfer. Energi ini akan mempercepat partikel menuju ke atmosfer. Yang akan mempercepat partikel menuju atmosfer bagian atas hingga terjadi tabrakan dengan berbagai gas.
Fenomena aurora ini berpengaruh pada beberapa komponen di bumi, seperti:
1. Merusak satelit
Lapisan elektron yang dibawa angin surya akan menabrak magnetosfer dan benda lain di sekitar atmosfer, termasuk satelit ini. ini terjadi di Kanada pada 1994.
2. Mengganggu GPS
Fenomena ini akan memengaruhi kinerja frekuensi dan sistem GPS. Tabrakannya pernah mengakibatkan gangguan GPS milik WAAS.
3. Plasma Panas
Dua lobus partikel pada lapisan magnotisfer yang selalu dingin akan panas ketika terkena efek aurora.
4. Mengganggu jaringan telekomunikasi
Jaringan komunikasi yang menggunakan sinyal elektronik berbasis frekuensi akan terganggu akibat adanya fenomena ini.
Pilihan Editor: Berburu Aurora ke Islandia, Negara dengan Penduduk Terjarang di Eropa