TEMPO.CO, Jakarta - Indonesia mengusung pendekatan fleksibel dalam menyukseskan digitalisasi sebagai bentuk dukungan terhadap tiga isu prioritas di bidang digital yang dibahas dalam Digital Economy Working Group (DEWG) G20 India.
Tiga isu prioritas tersebut yaitu Digital Public Infrastructure (DPI) for Digital Inclusion and Innovation; Building Safety, Security, Resilience and Trust in the Digital Economy; dan Digital Skilling for Building a Global Future Ready Workforce.
"Indonesia mendorong pemanfaatan DPI yang difokuskan di dalam negeri, tanpa menutup kemungkinan untuk mengembangkan DPI yang bersifat lintas negara," kata Menteri Komunikasi dan Informatika Budi Arie Setiadi, Senin, 21 Agustus 2023.
Pendekatan fleksibilitas dalam DPI dinilai Indonesia sebagai langkah agar setiap negara bisa mengembangkan infrastruktur publik digital-nya sesuai dengan kebutuhan, kondisi, dan tingkat perkembangan ekonomi masing-masing.
Selanjutnya untuk isu prioritas kedua soal keamanan mendukung ketahanan ekonomi digital, sikap Indonesia mendukung penuh isu tersebut bisa mendapatkan solusi.
Budi mengatakan isu serupa juga pernah dibahas Indonesia saat memimpin G20 Indonesia 2022. "Indonesia mengumpulkan praktik dari banyak Anggota G20 mengenai keamanan digital yang menjadi faktor kunci dalam mendukung kelangsungan bisnis, terutama bagi Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM)," ujarnya.
Lalu untuk untuk isu ketiga mengenai pembangunan talenta digital, Indonesia turut menyambut baik usulan India untuk melakukan perbandingan kecakapan talenta digital antar negara.
Hal itu sejalan dengan visi Indonesia dalam penciptaan talenta digital menyukseskan percepatan transformasi digital nasional.
Selain menggunakan pendekatan fleksibel, Indonesia berkomitmen untuk secara rutin menghadirkan program pengembangan kecakapan digital secara komprehensif bagi masyarakat.
"Seluruh program penyiapan SDM digital dilakukan dengan berkolaborasi bersama berbagai pemangku kepentingan dari akademisi, pelaku industri, organisasi masyarakat sipil, serta instansi pemerintah terkait," kata Budi.
Dalam DEMM DEG Presidensi G20 India, selain perwakilan dari Indonesia, hadir tujuh menteri dari negara Anggota G20 beserta lima menteri negara undangan.
Para delegasi membahas dan memberikan usulan untuk dokumen akhir dari rangkaian pertemuan Digital Economy Working Group (DEWG) yang akan menjadi bahan pembahasan Pemimpin Negara G20 mendatang.
Baca juga: Kemenkes Minta Korban Perundungan Dokter Tak Takut Melapor, Begini Kata Dekan FKUI
Indonesia berterima kasih pada kepemimpinan India
Budi Arie Setiadi juga mengatakan, dalam Digital Economy Minister Meeting (DEMM) G20 India, Pemerintah Republik Indonesia mendukung upaya dan komitmen negara Anggota G20 untuk terus berkolaborasi dalam rangka mewujudkan transformasi digital global
Sebagai anggota troika dalam Presidensi G20 India 2023, wujud nyata kolaborasi yang dilakukan Indonesia ialah mendukung pembahasan tiga isu prioritas infrastruktur digital publik, ekonomi digital yang aman dan resilien, serta keahlian digital untuk angkatan kerja masa depan dalam Digital Economy Working Group (DEWG) tahun ini.
“Indonesia berterima kasih atas kepemimpinan India dan menantikan kolaborasi di masa mendatang di antara anggota G20 untuk mewujudkan masa depan digital yang tangguh, aman, dan inklusif untuk semua, di mana tidak ada seorangpun yang tertinggal,” kata Budi.
Budi menilai upaya Presidensi India dalam G20 tahun ini mendorong adanya upaya berbagi pengetahuan dalam infrastruktur digital publik di antar negara anggota, isu ini menjadi penting karena ekonomi digital bisa menciptakan peluang baru pertumbuhan dan kemakmuran serta tantangan baru.
Di samping itu, Indonesia juga menyoroti pentingnya pembahasan isu keamanan sektor ekonomi digital agar faktor keselamatan dan keamanan dapat ikut diprioritaskan mendukung ketahanan ekonomi digital. “Ke depan, pertukaran lebih lanjut akan dilakukan tentang bagaimana kita sebagai komunitas global mengatasi berbagai tantangan dan masalah pada teknologi baru,” katanya.
Selanjutnya, terkait dengan isu pengembangan keterampilan digital, Indonesia mengambil posisi untuk mendukung pembahasan tersebut di tingkat global.
Dalam posisi ini, Pemerintah Indonesia mendukung investasi dalam pelatihan dan pendidikan yang memainkan peran penting guna memungkinkan masyarakat dapat memanfaatkan peluang dari transformasi digital saat ini. “Hal ini dilakukan guna membekali masyarakat menghadapi tantangan di masa depan akibat kemunculan teknologi baru,” ujar Budi.
Dalam DEMM DEWG Presidensi G20 India, Menkominfo Budi Arie Setiadi didampingi Sekretaris Jenderal Kementerian Kominfo Mira Tayyiba dan Kepala Pusat Kelembagaan Internasional Setjen Kementerian Kominfo Ichwan Nasution.
DEMM Presidensi G20 India merupakan kelanjutan dari pertemuan DEWG. Acara itu dihadiri negara Anggota G20, sembilan perwakilan negara undangan, dan tujuh perwakilan organisasi Internasional.
Masing-masing negara menyampaikan pandangan terhadap tiga isu prioritas yang menjadi bagian dalam dokumen akhir dari rangkaian Pertemuan DEWG yaitu Digital Public Infrastructure (DPI) for Digital Inclusion and Innovation; Building Safety, Security, Resilience and Trust in the Digital Economy; dan Digital Skilling for Building a Global Future Ready Workforce.
Pilihan Editor: Kasus Perundungan Dokter, Dekan FK UI Jelaskan Soal Kondisi Praktik Pendidikan Kedokteran di RS
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.