TEMPO.CO, Jakarta - Setelah tahapan proses penerimaan mahasiswa baru selesai, kini sejumlah kampus tengah menjalankan program Pengenalan Kehidupan Kampus Bagi Mahasiswa Baru (PKKMB). Dengan adanya PKKMB, mahasiswa diharapkan juga dapat mempercepat proses adaptasinya dengan lingkungan baru, serta memberikan bekal untuk keberhasilannya menempuh pendidikan diri di perguruan tinggi.
Namun, rangkaian kegiatan PKKMB 2023 di sejumlah kampus diwarnai sejumlah insiden. Tempo merangkum deretan kasus yang terjadi selama pelaksanaan PKKMB atau Orientasi Studi dan Pengenalan Kampus (Ospek) 2023.
1. Maba UIN Surakarta diduga diminta registrasi pinjol
Sebanyak 3.000 mahasiswa baru Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Mas Said Surakarta diduga diminta untuk mendaftar akun pada aplikasi pinjaman online (daring) dalam Festival Budaya. Hal itu terjadi setelah Dewan Mahasiswa (Dema) UIN RM Said Surakarta menandatangani nota kesepahaman (MoU) dengan pihak sponsor.
Namun, Ketua Umum Dema UIN RM Said Surakarta Ayuk Latifah membantah kabar yang beredar. Ia menyatakan bahwa kegiatan tersebut sebagai bentuk dari edukasi mengenai literasi keuangan. Menurut dia, pihaknya tidak memaksa maba untuk mendaftar pinjol. Nantinya, Dema akan mendapatkan sokongan dana dari jumlah akun aktif maba.
“Ada 3.000 mahasiswa, tapi ada 500 yang tidak lolos, akhirnya hanya 2.000 yang tercatat,” kata Ayuk.
2. Puluhan mahasiswa baru UB pingsan
Puluhan maba Universitas Brawijaya (UB) yang pingsan saat kegiatan PKKMB bertajuk Raja Brawijaya di hari pertama pada Senin, 14 Agustus 2023. Ketua Pelaksana Raja Brawijaya 2023 Puguh Ananta Putra membenarkan kabar mahasiswa baru yang tumbang.
“Ada sekitar 30 maba yang tumbang di hari pertama akibat beberapa hal, antara lain belum sarapan, memiliki penyakit bawaan (komorbid), dan dalam masa pemulihan pasca-operasi,” ucap Puguh, Senin, 14 Agustus 2023.
Untuk mengantisipasi adanya peserta PKKMB yang sakit, lanjut Puguh, pihaknya mengaku telah menyiapkan enam mobil ambulans dan posko kesehatan di 11 titik sekitar kampus. “Kami akan terus mengevaluasi demi perbaikan pelaksanaan PKKMB ke depan,” tuturnya.
3. Ratusan panitia PKKMB UNS mengundurkan diri
Ratusan mahasiswa Universitas Sebelas Maret (UNS) yang terlibat dalam kepanitiaan PKKMB memilih untuk mengundurkan diri. Peristiwa itu dipicu pembatalan sepihak atas penyelenggaraan Pemecahan Rekor MURI dan acara Student Vaganza oleh rektorat.
Sedianya, dua acara tersebut dijadwalkan pada 27 Agustus mendatang di Stadion UNS. Namun, pada 9 Agustus 2023, pihak rektorat tiba-tiba mencabut izin. Merasa kecewa, para panitia PKKMB pun banyak yang mengundurkan diri.
“Unsur dosen langsung mengumumkan pembatalan secara sepihak melalui rektorat. Setelah tanggal 23 (Agustus), (katanya) tidak boleh ada kegiatan apa pun,” kata Ketua PKKMB UNS Rifqi Zidan Habibie di Solo, Senin, 21 Agustus 2023.
4. Maba UINSA pasang spanduk untuk kritik Rektor
Berdasarkan unggahan video singkat pada kanal YouTube Suara Kampus pada Jumat, 18 Agustus 2023, tribun gedung sebagai lokasi pelaksanaan Pengenalan Budaya Akademik dan Kemahasiswaan (PBAK) Universitas Islam Negeri Sunan Ampel (UINSA) dipasangi beberapa spanduk. Kain putih yang membentang tersebut bertulisan kritik di antaranya ‘Bebaskan 3 Petani Pakel’, ‘PBAK Cacat, Birokrasi Bejat’, ‘UINSA Amburadul’, hingga ‘Rektor Gagal’.
Dalam video berdurasi 32 detik itu, mahasiswa baru tahun akademik 2023/2024 mengkritik dan tak segan menyoraki Rektor UINSA Akh Muzakki. Mereka juga menyanyikan yel-yel "aku rapopo, aku rapopo, UKT larang, UKT larang" (aku tidak apa-apa, aku tidak apa-apa, UKT mahal, UKT mahal).