TEMPO.CO, Jakarta - Samsung merencanakan peluncuran Galaxy S23 FE, namun belum pasti antara menjelang akhir tahun ini atau pada 2024. Secara tak disengaja Galaxy S23 FE tercantum di situs web Samsung Pay sebelum peluncuran.
Tentang Samsung Galaxy S23 FE
Dikutip dari Gadgets Now, hal itu tidak hanya mengungkap nama ponsel, tapi juga ketahuan kompatibilitasnya dengan platform pembayaran seluler perusahaan. Gambaran Samsung baru itu menampilkan desain dan empat pilihan warna dari ponsel Fan Edition berikutnya itu. Laporan juga mengeklaim, Samsung mungkin menawarkan Galaxy S23 FE dalam warna ungu baru yang tersedia di seri Galaxy S9.
Menurut laporan MSPowerUser, ponsel ini diperkirakan akan memiliki desain mirip dengan Samsung Galaxy S23. Varian FE akan menggunakan panel datar dan potongan kamera individual. Bocoran gambar juga menunjukkan, Samsung berkemungkinan menawarkan Galaxy S23 FE dalam empat warna berbeda, yaitu ungu, grafit, putih, dan mint. Samsung belum mengumumkan nama resmi warna-warna ini.
Samsung Galaxy S23 FE juga dikatakan memiliki lapisan glossy dan cincin metalik di sekeliling tiga kamera belakang yang serasi dengan warna panel belakang. Laporan tersebut tidak secara jelas menyebutkan perkiraan harga ponsel itu. Namun, Galaxy S23 FE akan dibanderol dengan harga lebih mahal dari Galaxy A54. Harganya lebih murah dari model dasar Galaxy S23.
Ponsel ini akan memiliki layar AMOLED 6,4 inci yang mendukung refresh rate 120 Hertz atau Hz. Galaxy S23 FE berkemungkinan akan ditenagai oleh chipset Exynos 2200 atau SoC Snapdragon 8 Gen 1. Chipset tersebut diharapkan didukung oleh opsi penyimpanan 128 gigabita atau GB dan 256 GB.
Untuk fotografi, Samsung Galaxy S23 FE diperkirakan akan memiliki pengaturan tiga kamera belakang yang dikabarkan mencakup kamera utama 50 megapiksel atau MP. Lensa sudut ultrawide 8MP, dan unit telefoto 12 MP. Smartphone ini juga bakal ditanami baterai berkapastitas 4500 mAh.
Pilihan Editor: Menghilang 2022, Samsung Galaxy S23 FE Bakal Rilis Sekitar Agustus-September
![Sisa puing rumah yang terkena likuifaksi di Desa Jono Oge, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah, saat gempa Palu, 28 September 201. Foto diambil pada 17 September 2019 saat kunjungan tim kemanusiaan PBB ke Palu. [Eka Yudha Saputra]](https://statik.tempo.co/data/2019/09/17/id_873144/873144_400.jpg)
