TEMPO.CO, Jakarta - Athena Hastomo mengkaji solusi banjir pesisir Jakarta melalui riset studinya. Athena yang baru berusia 22 tahun itu mengikuti wisuda Universitas Indonesia (UI) Program Profesi, Magister, Spesialis dan Doktor di Balairung UI Kampus Depok pada Sabtu, 23 September 2033.
Athena menyelesaikan progam Magister di Departemen Teknik Sipil Fakultas Teknik (FT) UI dengan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) 4 atau sempurna. Athena adalah satu dari 44 orang yang memperoleh gelar Summa Cum Laude dalam progam Pascasarjana.
Momen kerja praktik di Terminal Petikemas Kalibaru menjadi titik awal Athena menyadari pentingnya manajemen sumber daya air di daerah pesisir Jakarta. Mengingat kawasan tersebut merupakan lokasi yang kompleks dalam hal pengendalian banjir. Ia pun tergerak untuk melakukan kajian evaluasi atas kinerja tanggul pantai dan tanggul sungai sebagai usaha pengendalian banjir di Muara Cengkareng Drain.
Sebagai langkah mitigasi, pemerintah membangun tanggul pantai dan tanggul sungai di sepanjang garis pantai Jakarta, yang merupakan bagian dari masterplan National Capital Integrated Coastal Development (NCICD) untuk mengatasi banjir Jakarta. Menurut Athena, perlu adanya pertimbangan kombinasi bahaya-bahaya secara bersamaan dari langkah tersebut. Hal ini bertujuan untuk mengukur seberapa besar peluang munculnya kejadian ekstrem.
Dengan mempertimbangkan compound hazard akibat land subsidence, sea level rise, pasang, gelombang serta hujan, Athena menemukan bahwa rencana tanggul pantai dan sungai sudah baik. Meskipun, faktor land subsidence dan sea level rise dapat memperparah banjir di kawasan pesisir. Maka dari itu, Athena menilai perlunya investasi dan cost-benefit analysis terhadap infrastruktur penunjang guna mengurangi dampak banjir.
Berdasarkan temuannya, Athena memberikan beberapa rekomendasi teknis yang dapat diterapkan di kawasan tersebut untuk memaksimalkan pengelolaan banjir.
Rekomendasi pertama, penambahan lokasi pompa baru dan peningkatan kapasitas pompa yang telah ada untuk mengurangi genangan. Adapun rinciannya sebesar 43,16 persen pada kondisi saat ini dan 10.13 persen hingga 53.16 persen pada proyeksi tahun 2050.
Rekomendasi berikutnya adalah pengerukan untuk menjaga kapasitas saluran. Terakhir, mengendalikan land subsidence setempat dengan menerapkan peraturan yang ketat dan meningkatkan kesadaran masyarakat.
Memanfaatkan kesempatan adalah kunci keberhasilan
Keberanian dan ketekunannya dalam studi, membawa Athena sampai pada titik saat ini. Ia mengambil program percepatan studi bernama fast track pada semester 6.
“Dari situ, saya berhasil menyelesaikan S1 dan S2 dalam kurun waktu 5 tahun saja,” ujar Athena di sela momen wisuda, melansir laman resmi UI.
Bagi Athena, dapat menempuh pendidikan di UI merupakan sebuah kesempatan yang sangat berharga. Bukan tanpa alasan, karena ia bisa memperoleh banyak kesempatan dan pengalaman untuk mengembangkan kompetensi dirinya.
Selama menjalani studi sebagai mahasiswa teknik di UI, ia dilatih untuk melakukan desain dan mengasah engineering sense. Tak hanya itu, Athena didukung untuk terlibat dalam kegiatan kemahasiswaan dan program pemagangan.
“Beruntungnya lagi, saya bertemu dengan dosen-dosen yang sangat passionate dengan bidang keahliannya, serta teman-teman yang beragam dan sangat supportif,” kata Athena.
Athena percaya bahwa kunci keberhasilan studi adalah memanfaatkan peluang yang ada dengan sebaik-baiknya. Menurut dia, ilmu dapat diperoleh kapan saja dan dari mana saja, termasuk dalam menentukan gagasan riset yang berdampak.
Melalui temuan dan rekomendasi risetnya, Athena berharap dapat membawa manfaat, terutama bagi pemerintah dalam upaya menangani banjir di pesisir Jakarta. "Semoga ilmu yang telah saya raih, dapat terus ditingkatkan dan memberikan manfaat bagi masyarakat luas,” kata dia.
Pilihan Editor: Cerita Mahasiswa Unair Kuliah di UC David, Belajar dan Jadi Asisten Riset