Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Mengenal 6 Jenis Edelweiss, Bunga Abadi yang Tumbuh Sepuluh Tahun Sekali

image-gnews
Bunga Alpine Edelweiss. Shutterstock
Bunga Alpine Edelweiss. Shutterstock
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Edelweiss adalah bunga yang biasanya tumbuh di dataran tinggi. Maka dari itu, biasanya Edelweiss dapat dijumpai di gunung-gunung yang ada di Indonesia. Secara teknis, edelweiss bukan hanya terdiri dari satu kuntum bunga saja. Dilansir dari buku Tumbuhan Langka di Indonesia karya Ruyani, tumbuhan yang dijuluki bunga abadi itu biasanya tumbuh di ketinggiah 2 hingga 3 ribu meter di atas permukaan laut. 

Edelweiss memiliki beberapa karakteristik yang bergantung dari daerahnya. Namun, kita dapat mengenali setidaknya enam jenis Edelweiss yang ada di seluruh dunia. Dilansir dari berbagai sumber, berikut adalah 6 jenis bunga edelweiss: 

1. Anaphalis Javanica

Dari keenam jenis edelweiss, jenis ini adalah jenis yang sering dijumpai di banyak gunung di Indonesia. Gunung Bromo, Gunung Merbabu, hingga Gunung Kerinci adalah salah satu alternatif objek jika ingin menjumpai edelweiss jenis ini. Dilansir dari beritaku.id, ciri-ciri jenis ini yaitu memiliki warna putih pada mahkotanya. Selain itu, terdapat pula kepala bunga yang berwarna kuning. 

2. Vaccinium Varingiaufolium

Jenis ini dialam bahasa Sunda disebut sebagai cantigi. Hampir mirip dengan Anaphalis Javanica, jenis ini memiliki habitat tumbuh yang sama, yaitu di dataran tinggi. cantigi biasanya ditemui menjelang puncak gunung. Di Gunung Merbabu, biasanya bunga ini ada di sabana sebelum puncak gunung. Ciri-ciri cantigi agak berbeda dengan edelweiss pada umumnya, cantigi cenderung lebih merah ketimbang putih. 

Di sisi lain, Cantigi adalah bunga yang hebat karena tahan terhadap belerang dan gas-gas beracun yang berasal dari kawah gunung. Selain itu, Cantigi juga tahan terhadap angin kencang dan juga panas terik matahari. 

3. Leontopodium Alpinum

Jenis ketiga dari edelweiss ini tidak dapat ditemui di Indonesia. Jenis ini memang lebih identic dengan negara-negara di Eropa bagian barat, khususnya di sekitaran pegunungan Alpen. Negara seperti Swiss, Jerman, dan Prancis adalah negara yang beruntung bisa menjumpai jenis edelweiss ini. Ciri-ciri jenis ini mirip dengan Anaphalis Javanica. Dari strukturnya, jenis ini berwarna putih pada mahkotanya. Di area mahkotanya, terdapat kepala berwarna kekuningan yang berjumlah antara tiga sampai delapan kepala. 

Edelweiss jenis ini juga melekat pada budaya masayrakat Swiss. Bunga abadi ini tidak hanya sebagai tumbuhan liar saja, tetapi juga menjadi simbol kasih sayang dan cinta. Bahkan, edelweiss menjadi alat politik bagi Swiss. Dalam pengukuhan pangkat untuk jenderal, Swiss menggunakan edelweiss sebagai tanda pangkat. 

4. Turuwara Flower

Jenis ini adalah salah satu jenis yang bisa dibilang hidden gems. Banyak orang yang belum tahu menahu soal jenis ini. Bunga ini jarang diketahui karena habitatnyaberbeda dari kebanyakan edelweiss pada umumnya. Edelweiss jenis ini tumbuh di rawa-rawa khususnya di daerah tropis seperti Amerika Latin dan Asia Tenggara. Jenis ini termasuk jenis yang mudah dibudidayakan.

5. Verbena Officinalis

Edelweiss jenis ini adalah bunga musim panas. Jenis ini akan tumbuh dengan baik kalau mendapat asupan sinar matahari minimal delapan jam sehari. Tak ayal, akan sulit menemukan bunga ini di musim dingin. Dari segi warna, bunga ini lebih dominan ungu dengan daun hijau. Tentu berbeda dengan Edelweiss yang selama ini dikenal. 

6. Leuconeges Grandiceps

Jenis terakhir edelweiss ini dapat dijumpai di Gunung Alphine di Selandia Baru. Jenis ini memiliki ciri-ciri yang mirip dengan Anaphalis Javanica. Sama-sama memiliki corak putih dengan kepala bunga yang kekuningan. Perbedaannya hanya terletak pada kelopak. Pada edelweiss jenis ini, kelopak cenderung lebih bulat sedangkan di Indonesia berbentuk runcing. 

Pilihan Editor: Kebakaran Gunung Gede Pangrango Hanguskan 3 Hektare Lahan, Termasuk Bunga Edelweis

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Mengenal Rute Punggung Naga di Gunung Piramid Bondowoso, Jalur Ekstrem yang Pernah Makan Korban

1 hari lalu

Gunung Piramid di Bondowoso, dengan ketinggian 1521 mdpl ini memiliki daya tarik tersendiri dengan keindahan alamnya walaupun belum menjadi daerah daya tarik wisata alam. Namun keindahan alam yang ditawarkan Gunung Piramid telah memakan korban belum lama ini yang merupakan seorang pelajar SMA di Bondowoso. Instagram/@puncakpiramid.bondowoso
Mengenal Rute Punggung Naga di Gunung Piramid Bondowoso, Jalur Ekstrem yang Pernah Makan Korban

Gunung Piramid Bondowoso dikenal sebagai gunung yang cukup sulit didaki.


5 Film dan Drama Korea Tentang Pendaki Gunung

9 hari lalu

Drama Korea Jirisan. Foto: tvN.
5 Film dan Drama Korea Tentang Pendaki Gunung

Sejumlah film dan drama Korea ini menceritakan tentang gunung dan seluk beluk pendakian


Jalur Pendakian Gunung Merbabu, Selamet, Sindoro, hingga Gunung Sumbing

13 hari lalu

Seorang pendaki berfoto dengan latar belakang perbukitan, di jalur pendakian Gunung Merbabu, 3 Oktober 2016. Saat siang hari hijaunya padang ilalang dan sabana akan membuat para pendaki mabuk kepayang. TEMPO/Nur Septia Wilda
Jalur Pendakian Gunung Merbabu, Selamet, Sindoro, hingga Gunung Sumbing

Setiap pendaki hendaknya menempuh jalur pendakian resmi saat mendaki gunung.


Layar Penghalang Pemandangan Gunung Fuji yang Ikonik Dicopot Sementara

30 hari lalu

Pekerja memasang penutup untuk menghalangi pemandangan spot foto Gunung Fuji yang populer, dekat gerai Lawson di kota Fujikawaguchiko, prefektur Yamanashi, Jepang, 21 Mei 2024. Tak hanya memasang penghalang, pemerintah setempat juga menutup gerai Lawson tersebut. REUTERS/Kim Kyung-Hoon
Layar Penghalang Pemandangan Gunung Fuji yang Ikonik Dicopot Sementara

Layar penghalang pemandangan Gunung Fuji tersebut tidak akan dipasang lagi selama perilaku pengunjung tetap baik.


5 Sherpa Nepal Pemegang Rekor Unik Mendaki 14 Gunung Tertinggi di Dunia

35 hari lalu

5 Sherpa Nepal Pemegang Rekor Unik Mendaki 14 Gunung Tertinggi di Dunia

Di balik keberhasilan para pendaki tersohor, kerap ada jasa Sherpa. Suku Sherpa sangat dihormati sebagai pendaki gunung ulung dan ahli.


Laki-laki 80 Tahun di Swiss Mendaki Gunung yang Sama Setiap Hari selama 24 Tahun

40 hari lalu

Armin Schelbert saat mendaki Grosser Mythen, Swiss, Ahad, 4 Agustus 2024. TEMPO/Krisna Diantha
Laki-laki 80 Tahun di Swiss Mendaki Gunung yang Sama Setiap Hari selama 24 Tahun

Laki-laki Swiss berusia 80 tahun ini sudah mendaki gunung yang sama sebanyak 6.148 kalinya dan terus bertambah, sehari bisa dua kali naik-turun.


Gunung di Cina Dipasangi Eskalator untuk Memudahkan Pengunjung, Warganet Protes

41 hari lalu

Gunung Tianyu di Cina (X/@hangzhoufeel)
Gunung di Cina Dipasangi Eskalator untuk Memudahkan Pengunjung, Warganet Protes

Sebelum adanya eskalator, perjalanan ke gunung di Cina ini biasanya memakan waktu sekitar 50 menit melalui jalur sepanjang 3 kilometer.


6 Tanaman Langka yang Bisa Ditemui di Indonesia

42 hari lalu

Bunga bangkai dengan nama latin Amorphophallus titanum Becc tengah mekar di Kebun Raya Cibodas dengan nomor koleksi 76 K. (BRIN)
6 Tanaman Langka yang Bisa Ditemui di Indonesia

Memiliki iklim tropis membuat tanaman langka hidup subur di Indonesia.


Tips Memilih Open Trip untuk Mendaki Gunung agar Tak Kecewa

9 Juli 2024

Ilustrasi mendaki gunung. TEMPO/Aris Andrianto
Tips Memilih Open Trip untuk Mendaki Gunung agar Tak Kecewa

Open trip biasanya sudah termasuk semua keperluan mendaki gunung, mulai dari transportasi, makan, sampai dengan perizinan jika diperlukan.


Gunung Tertinggi di Korea Tercemar gara-gara Mi Instan

30 Juni 2024

Gunung Halla, Korea Selatan (Pixabay)
Gunung Tertinggi di Korea Tercemar gara-gara Mi Instan

Ada tren makan dan memotret mi instan di gunung tertinggi di Korea, mengakibatkan penumpukan 100 liter hingga 120 liter kuah kaldu per hari.