TEMPO.CO, Jakarta - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika atau BMKG merilis data kualitas udara kota atau wilayah di Indonesia sepanjang September 2023. Data ini disampaikan BMKG pada Senin, 2 Oktober 2023, kemarin.
Masalah kualitas udara menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi kesehatan lingkungan dan warga di sekitar lokasi yang kena polusi. “BMKG senantiasa melakukan monitoring kualitas udara, salah satunya monitoring konsentrasi PM2.5 (Particulate Matter),” demikian dikutip dari laporan itu.
PM2.5 merupakan polutan udara dengan ukuran 2,5 µm (mikrometer) sehingga dapat dengan mudah masuk dalam sistem pernapasan. PM 2.5 adalah partikel udara yang berukuran lebih kecil dari 2,5 mikron. Nilai Ambang Batas (NAB) adalah batas toleransi polusi udara yang diperbolehkan berada dalam udara ambien. NAB PM 2,5 adalah 65 µg/m3.
Berikut kategorinya: baik (0-15,5 µg/m3), sedang (15,6 -55,4 µg/m3), tidak sehat (55,5 - 150,4 µg/m3), sangat tidak sehat (150,5 - 250,4 µg/m3) dan berbahaya (>250,4 µg/m3).
Di Sumatra, tercatat kota yang sempat berada kategori sangat tidak sehat yaitu Aceh Besar (292 µg/m3). Sedangkan di kategori berbahaya terdapat Palembang (678,7 µg/m3), Jambi (265,6 µg/m3) dan Deli Serdang (262 µg/m3).
Untuk Pulau Jawa, BMKG mencatat kategori tertinggi adalah tidak sehat, di antaranya adalah Semarang (147,5 µg/m3), Jakarta Pusat (106,4 µg/m3), Malang (95,7 µg/m3) dan Sleman (77,4 µg/m3).
Di Kalimantan, yang juga terjadi karhutla, ada beberapa lokasi yang berposisi di kategori berbahaya. Bahkan rekor terpolusi dipegang oleh Banjarbaru (1.006,8 µg/m3) diikuti Palangkaraya (562,8 µg/m3) dan Kubu Raya (326,3 µg/m3). Sedangkan kategori sangat tidak sehat terdapat di Mempawah dengan PM 2,5 sebesar 211,4 µg/m3.
Di Sulawesi juga tercatat ada lokasi yang berada di kategori sangat tidak sehat yaitu Maros dengan PM 2,5 sebesar 317 µg/m3. Demikian juga di Papua, Kota Sorong juga pernah berada di kategori berbahaya dengan PM 2,5 sebesar 773,5 µg/m3.
Mengutip WHO Air Quality Guidelines, BMKG mengingatkan bahwa terpapar PM 2,5 dapat mengakibatkan gangguan pernafasan dan kardiovaskular. “Paparan yang terus menerus dapat menyebabkan kematian dini,” demikian kutipan dari laporan itu.
Pilihan Editor: BMKG: Hujan Lebat di Aceh hingga Papua, Karhutla di Sumatera, Jawa & Kalimantan
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.