Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Hadiah Nobel, Penghargaan dari Wasiat Penemu Dinamit

image-gnews
Alfred Nobel. wikipedia.org
Alfred Nobel. wikipedia.org
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Hadiah Nobel sudah memasuki tahun ke-122 sejak pertama kali digelar pada 1901 di Stockholm, Swedia. Hadiah Nobel diambil dari nama penggagasnya, yaitu Alfred Nobel. Seluruh hadiah Nobel berasal dari harta kekayaan Alfred Nobel. Harta kekayaan Alfred Nobel didapat seluruhnya dari usahanya menjual dinamit. Dia merupakan penemu dinamit.

Dilansir dari thoughtco.com, Alfred Nobel lahir pada 21 Oktober 1833 di Stockholm, Swedia. Ia mempunyai ayah seorang arsitek. Selain sebagai arsitek, ayah Alfred juga membuka toko senapan di Saint Petersburg, Rusia. Toko senapan itu berkembang pusat dan bekerja sama dengan pemerintah Rusia untuk merakit senjata sebagai alat pertahanan perang. Latar belakang ayahnya turut mempengaruhi Alfred. 

Kesuksesan ayahnya membuat Alfred dilatih untuk menjadi kimiawan. Uniknya, ia tidak mendapatkan pendidikan formal. Ia dan saudaranya mendapatkan pendidikan privat di rumah. Orang tua Alfred sengaja untuk menyekolahkan anak-anaknya di dalam rumah di bawah didikan guru-guru yang kompeten di bidangnya.

Selain itu, ia juga belajar sastra-sastra dari negara Eropa. Berkat itu pula, ia mahir dalam berbahasa Inggris, Jerman, dan Perancis. Singkat cerita, pada tahun 1862, ia bereksperimen menggunakan nitroglycerine untuk membuat alat ledak. 

Setelah berhasil membuat ledakkan pertamanya pada 1862, Alfred kemudian membangun pabrik kecil di Helenborg, Swedia untuk memproduksi nitrogliserin. Sayangnya, nitrogliserin sangat sulit dikendalikan. Pada 1862, pabriknya meledak dan membunuh beberapa orang. 

Kejadian tersebut tidak menyurutkan semangat Alfred. Dalam beberapa bulan setelahnya, ia membangun pabrik nitrogliserin lagi. Pada 1867, Alfred menemukan bahan yang lebih aman untuk dikendalikan dan tergolong baru dalam bidang persenjataan, yaitu dinamit. Setelah itu, ia dikenal sebagai penemu dinamit yang digunakan saat perang. 

Sebelum meninggal Alfred pada 10 Desember 1896, ia menulis satu wasiat. Wasiat tersebut tertanggal 27 November 1895. Wasiat tersebut tertuliskan bahwa Alfred akan meninggalkan 94 persen kekayaannya untuk diberikan kepada orang yang berkontribusi besar dalam bidang fisika, kimia, fisiologi, sastra, dan perdamaian. Saat itu, dalam wasiat Alfred ia sudah memikirkan konsep hadiah Nobel.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Mengutip britannica.com, Hadiah Nobel pertama baru dilaksanakan pada 10 Desember 1901. Tanggal tersebut dipilih untuk sekaligus memperingati hari kematian Alfred Nobel yang ke-5. Pada gelaran pertama tersebut, Hadiah Nobel memberi penghargaan dalam lima bidang.

Hadiah Nobel Kimia dimenangkan oleh Jacobus Henricus van ‘t Hoff dari Belanda. Untuk kategori Hadiah Nobel Sastra, dimenangkan oleh Sully Prudhomme dari Perancis; Hadiah Nobel Perdamaian dimenangkan Henri Dunant asal Swiss; Hadiah Nobel Fisika diberikan kepada Wilhelm Conrad Rontgen dari Jerman yang menemukan teknologi X-rays; Terakhir, Hadiah Nobel Fisiologi dimenangkan oleh Emil von Behring dari Jerman. 

Kelima bidang tersebut konsisten dalam Hadiah Nobel. Namun, pada tahun 1969, bidang penghargaan Hadiah Nobel menjadi enam. Bidang keenam itu adalah ilmu ekonomi. Penambahan bidang Hadiah Nobel adalah inisiasi dari Bank Central Swedia yang mengasosiasikan The Sveriges Riksbank Prize ke dalam Hadiah Nobel. 

Hadiah Nobel juga tidak lepas dari kritik dan kontroversi sepanjang sejarahnya. Dikutip dari editorialge.com, Hadiah Nobel dikritik terutama dalam kategori perdamaian. Para pengkritik menyebutkan bahwa keputusan seringkali tidak sesuai dengan opini publik. Selain itu, pengkritik juga mengkritik Hadiah Nobel Perdamaian yang seringnya dipengaruhi oleh beberapa faktor nonteknis di luar komite Hadiah Nobel.

Pilihan Editor: Drew Weissman dan Katalin Kariko Raih Hadiah Nobel Kedokteran 2023, Bermula dariSama-sama Antre Fotokopi

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Indahnya Stasiun Kereta Bawah Tanah Stockholm yang Dipenuhi dengan Karya Seni

17 hari lalu

Stasiun kereta bawah tanah Stockholm (Pixabay)
Indahnya Stasiun Kereta Bawah Tanah Stockholm yang Dipenuhi dengan Karya Seni

Stockholm adalah rumah bagi pameran seni terpanjang di dunia dengan stasiun kereta api bawah tanah yang disulap bak ruang pameran.


Di Tempat Ini Wisatawan Bisa Mengunjungi Tiga Negara Eropa Sekaligus

18 hari lalu

Treriksroset, Kiruna, Swedia. Unsplash.com/Ville Palmu
Di Tempat Ini Wisatawan Bisa Mengunjungi Tiga Negara Eropa Sekaligus

Tempat istimewa ini memungkinkan wisatawan berada di tiga negara sekaligus.


Peraih Nobel Perdamaian, Narges Mohammadi, Mogok Makan

21 hari lalu

Aktivis hak asasi manusia Iran dan wakil presiden Pusat Pembela Hak Asasi Manusia (DHRC) Narges Mohammadi berpose dalam foto selebaran tak bertanggal. Menurut Panitia Nobel dalam cuitan di X, dulu dikenal sebagai Twitter, Mohammadi ditangkap rezim Iran 13 kali, didakwa lima kali dan dihukum total 31 tahun penjara serta 154 hukum cambuk. Mohammadi family archive photos/Handout via REUTERS
Peraih Nobel Perdamaian, Narges Mohammadi, Mogok Makan

Pemenang Nobel Perdamaian asal Iran, Narges Mohammadi, yang dipenjarakan, mogok makan sebagai protes karena tidak diberi akses perawatan medis.


Dukungan Mulai Menipis, Swedia hingga Australia Desak Israel Patuhi Hukum Internasional

25 hari lalu

Menteri Luar Negeri Australia Penny Wong melakukan persiapan sebelum dimulainya Pertemuan Para Menteri Luar Negeri KTT Asia Timur di Jakarta, 14 Juli 2023. ADI WEDA/Pool via REUTERS
Dukungan Mulai Menipis, Swedia hingga Australia Desak Israel Patuhi Hukum Internasional

Sejumlah negara yang semula mendukung Israel untuk memerangi Hamas , mulai memberi peringatan karena jatuhnya korban sipil di Gaza


Wisatawan Sering Mengira Swedia sama dengan Swiss, Ini Perbedaannya

29 hari lalu

Kebnekaise, Swedia. Unsplash.com/Anna Kubiak
Wisatawan Sering Mengira Swedia sama dengan Swiss, Ini Perbedaannya

Masih banyak yang mengira Swedia dan Swiss negara yang sama


Zara, Pengecer Pakaian Terbesar, Beli 2.000 Ton Serat Daur Ulang Limbah Kapas

29 hari lalu

Toko pakaian Zara di Pontevedra, Galicia, Spanyol. Sumber: Google Streetview/mirror.co.uk
Zara, Pengecer Pakaian Terbesar, Beli 2.000 Ton Serat Daur Ulang Limbah Kapas

Pemilik Zara pemasok Inditex membeli 2.000 ton serat daur ulang dari limbah kapas


59 Tahun Lalu Jean-Paul Sartre Menolak Hadiah Nobel Sastra, Ini Alasannya

36 hari lalu

Jean-Paul Sartre. Wikipedia
59 Tahun Lalu Jean-Paul Sartre Menolak Hadiah Nobel Sastra, Ini Alasannya

Filsuf Jean-Paul Sartre menolak Hadiah Nobel Sastra yang diberikan kepadanya. Apa saja alasannya?


Kisah Anthony Bongso, Mahasiswa ITB yang Meneliti di Belanda Bersama Penerima Nobel Kimia

38 hari lalu

Mahasiswa ITB Anthony bersama peraih Nobel Kimia. Dok. ITB
Kisah Anthony Bongso, Mahasiswa ITB yang Meneliti di Belanda Bersama Penerima Nobel Kimia

Mahasiswa Pascasarjana ITB, Anthony Bongso Anthony terlibat dalam riset tentang sintesis molekuler.


Siap-Siap untuk Daftar Beasiswa Penuh S2 di Swedia, Ada Tunjangan Bulanan Rp 17 Juta

41 hari lalu

Ilustrasi beasiswa. Shutterstock.com
Siap-Siap untuk Daftar Beasiswa Penuh S2 di Swedia, Ada Tunjangan Bulanan Rp 17 Juta

Swedish Institute memberikan beasiswa untuk studi program Magister bagi calon mahasiswa dari 41 negara, termasuk Indonesia.


5 Fakta Bunda Teresa hingga Disebut Orang Suci dan Ibu Bagi Kaum Melarat

41 hari lalu

Bunda Teresa. shawncarney.org
5 Fakta Bunda Teresa hingga Disebut Orang Suci dan Ibu Bagi Kaum Melarat

Bunda Teresa dikenal sebagai sosok internasional yang peduli pada kemanusiaan