TEMPO.CO, Jakarta - Kalangan pelajar bisa kesulitan memahami materi pelajaran karena berbagai faktor. Masalah itu, menurut Public Relation Manager bimbingan belajar Zenius, Tri Wahyudi Sujana, bisa diatasi dengan tujuh kiat. “Belajar memang butuh tingkat konsentrasi yang tinggi dan suasana yang mendukung,” katanya lewat keterangan tertulis, Jumat, 13 Oktober 2023.
Menurutnya, pelajar bisa belum paham soal materi pelajaran walau sudah belajar lama. Kiat pertamanya yaitu membuat mind map atau kerangka yang dibuat dengan cara mengelompokkan beberapa ide dalam bentuk visual atau gambar. Tujuannya untuk membantu mengingat dan memahami setiap kerangka materi yang dipelajari. Alat bantu gratis berbasis website yang bisa digunakan untuk membuat mind map itu misalnya, MindMup, XMind, dan Canva.
Cara kedua dengan membuat catatan kecil yang berisi hal-hal penting dari materi pelajaran. Kumpulan catatan dari materi yang disampaikan guru di kelas dinilai bisa memudahkan pengingatan. Sebuah buku bisa disiapkan khusus untuk mencatat hal-hal penting. “Cara ini dinilai lebih efektif ketimbang menghafalkan seluruh materi dalam setiap mata pelajaran,” kata Tri.
Menggaris bawahi poin penting pelajaran menjadi kiat ketiga. Cara itu bisa membantu untuk memahami gambaran besar dari materi yang sedang dipelajari. Kemudian kiat ke empat yaitu sering latihan mengerjakan soal. Gunanya untuk mengasah otak dengan baik supaya mampu memahami materi yang diajarkan guru di kelas.
Cara ke lima yang bisa dicoba yaitu mencari teman belajar. Selain agar bisa lebih paham dan tidak bosan, kawan belajar dapat diajak untuk berdiskusi atau tukar pikiran tentang materi pelajaran. Lalu kiat berikutnya adalah membuat jadwal belajar secara harian. “Saat membuat jadwal belajar, pastikan waktu yang produktif untuk menyerap ilmu baru,” ujar Tri.
Misalnya jika waktu produktifnya saat malam hari, jadwal belajar bisa dibuat selama satu hingga dua jam. Terakhir, mencari sumber atau referensi belajar, misalnya dari Internet, untuk memudahkan pemahaman materi pelajaran tertentu.
Pilihan Editor: Unpad Tidak Fasilitasi Kampanye Politik di Kampus, Ini Alasannya
