Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

El Nino Akan Berlanjut hingga Pertengahan Tahun 2024, Mengancam Pertanian

Editor

Sunu Dyantoro

image-gnews
Kondisi Sungai Citarum yang mengering di Batujajar, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, Jumat 20 Oktober 2023. Badan Metereologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyatakan, fenomena alam El Nino pada tahun ini menyebabkan kemarau yang lebih kering dan panjang, serta berdampak pada produksi pertanian dan mengeringnya sumber-sumber air. ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi
Kondisi Sungai Citarum yang mengering di Batujajar, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, Jumat 20 Oktober 2023. Badan Metereologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyatakan, fenomena alam El Nino pada tahun ini menyebabkan kemarau yang lebih kering dan panjang, serta berdampak pada produksi pertanian dan mengeringnya sumber-sumber air. ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Fenomena cuaca El Nino akan berlangsung setidaknya hingga paruh pertama tahun 2024, menurut prakiraan terbaru Perserikatan Bangsa-Bangsa, dengan curah hujan yang tidak normal di seluruh Amerika Latin meningkatkan kekhawatiran terhadap sektor pertanian.

Suhu permukaan laut Pasifik melonjak dalam beberapa bulan terakhir, “dengan pemanasan yang lebih kuat di sepanjang pantai Amerika Selatan,” demikian laporan Organisasi Pangan dan Pertanian Perserikatan Bangsa-Bangsa (FAO) yang diakses Reuters, Kamis lalu.

Prakiraan untuk kuartal pertama tahun 2024 menunjukkan lebih banyak hujan daripada biasanya di negara-negara kerucut selatan seperti Peru dan Ekuador, serta Meksiko, bersamaan dengan kondisi kering yang sedang berlangsung di Brasil, Guyana, dan Suriname.

Namun musim kemarau yang terjadi saat ini di Amerika Tengah diperkirakan hanya akan berlangsung hingga akhir tahun ini.

Laporan tersebut juga menekankan bahwa pertanian, yang meliputi tanaman pangan, peternakan, kehutanan dan perikanan, merupakan kelompok yang sangat rentan mengingat sektor ini dapat menyerap 26% kerugian ekonomi selama kondisi cuaca ekstrem dan hingga 82% selama kekeringan.

Spesies ikan utama seperti ikan teri dan tuna di pantai utara Peru dan Ekuador bagian selatan sangat berisiko, katanya.

Nelayan Ekuador melaporkan penurunan penangkapan tuna sebesar 30% sejak Februari, katanya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

El Nino dan pola cuaca La Nina yang berlawanan telah berdampak pada produksi tanaman utama seperti gandum, beras dan jagung di Amerika Latin, yang sangat bergantung pada bahan mentah.

Kondisi ekstrem yang disebabkan oleh El Nino melanda wilayah tersebut namun pada saat yang sama juga menghadapi dampak perubahan iklim seperti gelombang panas, kata laporan itu.

FAO mengatakan pihaknya telah meluncurkan rencana untuk memobilisasi sumber daya keuangan bagi masyarakat rentan di beberapa negara yang terkena dampak cuaca ekstrem.

Pilihan Editor: Google Percayai India Produksi Ponsel Pintar, Dimulai dengan Pixel 8

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Cuaca Panas Ekstrem Melanda Asia, Myanmar Tembus 48,2 Derajat Celcius

5 jam lalu

Ilustrasi gelombang panas ekstrem.[Khaleej Times/REUTERS]
Cuaca Panas Ekstrem Melanda Asia, Myanmar Tembus 48,2 Derajat Celcius

Asia alamai dampak krisis perubahan iklim. Beberapa negara dilanda cuaca panas ekstrem. Ada yang mencapai 48,2 derajat celcius.


Program Electrifying Agriculture PLN, Mampu Tingkatkan Produktivitas Pertanian

19 jam lalu

Program Electrifying Agriculture PLN, Mampu Tingkatkan Produktivitas Pertanian

Program Electrifying Agriculture (EA) dari PT PLN (Persero), terus memberikan dampak positif bagi pertanian di Indonesia.


5 Negara Asia Tenggara Dilanda Gelombang Panas, Indonesia Diserang DBD

1 hari lalu

Seorang siswa menjawab modul pembelajarannya setelah penangguhan kelas tatap muka, di toko kosong milik keluarganya, di Manila, Filipina, 26 April 2024. REUTERS/Lisa Marie David
5 Negara Asia Tenggara Dilanda Gelombang Panas, Indonesia Diserang DBD

Negara-negara Asia Tenggara tengah berjuang melawan gelombang panas yang mematikan tahun ini.


Ratusan Paus Pilot Terdampar di Australia Barat, Apa Keunikan Paus Ini?

4 hari lalu

Sejumlah paus pilot yang terdampar di Pantai Cheynes, Australia 25 Juli 2023. Courtesy of Allan Marsh/Cheynes Beach Caravan Park/via REUTERS
Ratusan Paus Pilot Terdampar di Australia Barat, Apa Keunikan Paus Ini?

Sekitar 140 paus pilot yang terdampar di perairan dangkal negara bagian Australia Barat. Apakah jenis paus pilot itu?


Menteri Pertanian Ukraina Ditahan atas Dugaan Korupsi

4 hari lalu

Mykola Solsky. wikipedia.org
Menteri Pertanian Ukraina Ditahan atas Dugaan Korupsi

Menteri Pertanian Ukraina Mykola Solsky ditahan setelah ditetapkan sebagai tersangka resmi dalam penyelidikan korupsi bernilai jutaan dolar


Separuh Jawa Barat Kemarau Mulai Juni, Durasi Cuaca Kering di Indramayu Paling Panjang

6 hari lalu

Petani beraktivitas di sawah kawasan Majalengka, Jawa Barat, Senin, 20 November 2023. Kesulitan air di daerah tersebut mulai dirasakan sejak Juni 2023 hingga saat ini. Akibat musim kemarau, petani mengaliri sawah menggunakan pompa dari sumur yang airnya terbatas. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Separuh Jawa Barat Kemarau Mulai Juni, Durasi Cuaca Kering di Indramayu Paling Panjang

Sebagian besar Jawa Barat baru akan memasuki kemarau pada pertengahan 2024. Durasi di beberapa wilayah lebih panjang.


Harga Gabah Anjlok, Kemendag: Gara-gara Panen Raya

6 hari lalu

Harga Gabah Terjun Bebas
Harga Gabah Anjlok, Kemendag: Gara-gara Panen Raya

Harga gabah anjlok menjadi Rp 4.500 per kilogram. Kemendag sebut gara-gara panen raya.


Pengamat Pertanian Ragu Benih dari Cina Cocok di Indonesia

7 hari lalu

Sejumlah buruh tani menanam benih padi. TEMPO/Budi Purwanto
Pengamat Pertanian Ragu Benih dari Cina Cocok di Indonesia

Pengamat Pertanian Khudori meragukan sistem usaha tani dari Cina yang akan diterapkan di Indonesia.


Pupuk Subsidi Sudah Bisa Ditebus, Hanya di Kios Resmi

9 hari lalu

Seorang pekerja mengangkut pupuk urea bersubsidi dari Gudang Lini III Pupuk Kujang di Pasir Hayam, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat. (ISTIMEWA)
Pupuk Subsidi Sudah Bisa Ditebus, Hanya di Kios Resmi

PT Pupuk Indonesia mengumumkan pupuk subsidi sudah bisa ditebus di kios pupuk lengkap resmi wilayah masing-masing.


Kemendag Dorong Produk Pertanian Indonesia Masuk Pasar Australia, Manggis Paling Diminati

10 hari lalu

Seorang pembeli memilih buah Manggis yang dijajakan masyarakat di jalan nasional menuju Banda Aceh, di kawasan Meureudu, Kec. Simpang Tiga, Kab. Pidie, Aceh. Selasa (10/7). ANTARA/Rahmad
Kemendag Dorong Produk Pertanian Indonesia Masuk Pasar Australia, Manggis Paling Diminati

Kementerian Perdagangan (Kemendag) melalui Atase Perdagangan RI di Canberra berupaya mendorong para pelaku usaha produk pertanian Indonesia memasuki pasar Australia.