TEMPO.CO, Jakarta - Rektor Universitas Gadjah Mada atau UGM mewisuda 1.753 lulusan program magister, spesialis, subspesialis, dan doktor dalam upacara wisuda periode I tahun akademik 2023/2024 yang digelar dua hari pada 25 dan 26 Oktober 2023.
Di antara para wisudawan, terdapat anak dari pejabat negara yaitu Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Basuki Hadimuljono, serta Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Hasto Wardoyo.
”Selamat dan apresiasi setinggi-tingginya kepada wisudawan dan wisudawati program pascasarjana atas kerja keras selama menyelesaikan program pendidikan,” kata Rektor UGM Ova Emilia dalam wisuda tersebut dilansir dari situs UGM.
Wisudawan pada periode ini terdiri atas 1.503 lulusan program S2, termasuk 15 wisudawan warga negara asing; 113 lulusan program spesialis; 18 lulusan program subspesialis; 119 lulusan program doktor (S3), termasuk satu wisudawan dari warga negara asing; serta 12 lulusan periode sebelumnya yang mengikuti prosesi pada periode ini.
Pada hari pertama, 25 Oktober 2023, UGM mewisuda 999 lulusan dari 12 fakultas, sedangkan pada hari kedua, 26 Oktober 2023, UGM mewisuda 747 lulusan dari 6 fakultas dan satu sekolah pascasarjana.
Adapun masa studi rata-rata untuk program magister adalah 2 tahun 4 bulan, dengan waktu studi tercepat diraih oleh Rien Larasati Arini dari Fakultas Farmasi yang menyelesaikan studinya dalam waktu 1 tahun 0 bulan 16 hari. Untuk program spesialis, masa studi rata-rata adalah 3 tahun 11 bulan, dengan waktu studi tercepat diraih Leo Trido Saputro dari Fakultas Kedokteran Gigi, yang menyelesaikan studinya dalam waktu 2 tahun 9 bulan 12 hari.
IPK tertinggi 4,00 sekaligus berpredikat Pujian diraih Nabila Kirtti Pradipta dan Shinta Trilaksmi Dewi, yang keduanya berasal dari Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan.
Masa studi rata-rata program subspesialis adalah 2 tahun 7 bulan, dengan waktu studi tercepat diraih Alexandra Widita Swipratami Pangarso dari Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan. Dia menyelesaikan studinya dalam waktu 1 tahun 11 bulan 15 hari, sekaligus meraih IPK tertinggi 3,99 berpredikat pujian.
Untuk program doktor, masa studi rata-rata adalah 5 tahun 1 bulan dengan waktu studi tercepat diraih Yudie Aprianto dari Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, yang menyelesaikan studinya dalam waktu 2 tahun 9 bulan 5 hari.
Pada periode wisuda kali ini, terdapat 16 lulusan program magister yang memiliki IPK tertinggi 4,00. Selain itu, terdapat dua lulusan program subspesialis dan delapan lulusan program doktor yang juga memperoleh IPK 4,00 sekaligus berpredikat pujian.
Di hadapan para wisudawan, Rektor UGM berbicara mengenai berbagai tantangan yang dihadapi Indonesia dan dunia, salah satunya yang berkaitan dengan isu lingkungan dan perubahan iklim yang mengancam keberlangsungan kehidupan global.
Kompleksitas persoalan dan tantangan global ini, menurutnya, perlu mendapat perhatian berbagai pihak untuk merespons dan memberikan solusi dengan kapasitas pengetahuan, wawasan, dan keterampilan yang inovatif.
Kegiatan Tridarma perguruan tinggi, menurut Ova, menjadi bagian dari upaya untuk memitigasi segala risiko, tantangan dan perubahan lingkungan dengan tetap memperhatikan norma, integritas, dan etika kemanusiaan serta keberlangsungan hidup yang berkeadilan. Ia berharap, lulusan UGM dapat ikut ambil bagian dalam upaya ini.
”Capaian pendidikan jenjang Pascasarjana menjadi langkah awal bagi Saudara sekalian untuk terus mengembangkan ilmu pengetahuan, belajar sepanjang hayat, dan mengimplementasikannya agar mampu beradaptasi dengan berbagai perubahan serta bermanfaat bagi masyarakat," ujar Ova.
Pilihan Editor: Unpar Buka Jalur PMDK Mahasiswa Baru 2024, Ada Beasiswa Diskon Biaya Kuliah 50 Persen