Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

BRIN Temukan Bakteri Bernilai Ekonomi Tinggi di Palung Jawa, Mengandung Lycopene dan Vitamin B12

Reporter

Editor

Erwin Prima

image-gnews
Pakar mikrobiologi laut dalam BRIN Ocky Karna Radjasa menunjukkan hasil riset di Jakarta, Senin, 30 Oktober 2023. ANTARA/Erlangga Bregas Prakoso
Pakar mikrobiologi laut dalam BRIN Ocky Karna Radjasa menunjukkan hasil riset di Jakarta, Senin, 30 Oktober 2023. ANTARA/Erlangga Bregas Prakoso
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menemukan bakteri priestia flexa dari wilayah laut dalam perairan palung Jawa yang memiliki potensi nilai ekonomi tinggi dengan kandungan lycopene dan vitamin B12.

"Bakteri dari laut dalam ini berhasil diisolasi dari sampel air laut dengan kedalaman 1.000 meter," kata pakar mikrobiologi laut dalam BRIN Ocky Karna Radjasa sebagaimana dikutip Antara, Senin, 30 Oktober 2023.

Ia menjelaskan bahwa dengan metode data Whole Genome Sequence (WGS) bakteri yang pertama kali diambil dari laut dalam di Indonesia itu, memiliki kandungan alami yang biasanya untuk industri kosmetik dan farmasi.

"Bakteri ini mengandung lycopene dan vitamin B12, untuk industri biasanya digunakan sebagai bahan baku kosmetik, kecantikan, nutrisi, suplemen dan farmasi, serta industri makanan kesehatan membutuhkan mikroba itu," kata dia.

Ia menjelaskan lycopene memiliki fungsi sebagai antioksidan yang menangkal oksidasi sel atau jaringan oleh Reactive Oxidative Species (ROS), sehingga membantu pencegahan penyakit jantung dan memiliki efek anti kanker.

Umumnya kandungan lycopene didapatkan dari tanaman yang memberikan warna atau pigmen merah dan jingga pada sayur serta buah. Senyawa ini tergolong karotenoid dan bersifat antioksidan. Pigmen ini bisa ditemukan pada tomat, semangka, dan jambu biji.

Ia mengatakan penemuan lycopene dari laut dalam dapat memberikan langkah efisiensi. Dia mencontohkan lycopene yang biasanya berasal dari tomat membutuhkan proses panen selama 75 hari, kemudian membutuhkan lahan, dan saat pengolahan membutuhkan tempat luas untuk menyimpan serta mengolah menjadi lycopene.

Dengan lycopene dari laut dalam, katanya, hanya membutuhkan waktu tiga hari untuk menumbuhkan bakteri priestia flexa yang dapat diambil kandungannya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Tempat penyimpanan dan produksi mikroba menjadi lycopene, ujarnya, juga tidak membutuhkan tempat yang besar selayaknya lycopene berasal dari tomat. "Menariknya, produk lycopene yang berasal dari mikroba memiliki kandungan lebih tinggi daripada produk asli standarnya," ujarnya.

Jika dilihat dari tren pasar global lycopene bernilai US$ 107,2 juta pada 2020 dan diproyeksikan meningkat menjadi US$ 187,3 juta pada 2030 dengan pertumbuhan per tahun diproyeksikan 5,2 persen.

Ocky yang juga Kepala Organisasi Riset Kebumian dan Maritim BRIN itu, menjelaskan penemuan bakteri priestia flexa di laut dalam Indonesia menjadi langkah efisiensi dan memiliki potensi ekonomi di Indonesia. Pemenuhan kebutuhan lycopene di dalam negeri hingga saat ini masih impor.

"Meskipun buah-buahannya ada di Indonesia, saat ini semua industri dalam negeri masih 100 persen impor untuk kebutuhan lycopene," katanya.

Terkait dengan kandungan vitamin B12 yang ditemukan dari bakteri priestia flexa, katanya, memiliki potensi besar untuk produsen makanan sehat berbasis vegetarian. "Vitamin B12 dari mikroba laut dalam ini berpotensi besar terhadap orang vegetarian yang membutuhkan protein namun bukan dari unsur hewani," ucapnya.

Vitamin B12 atau kobalamin bermanfaat dalam proses pembentukan sel darah merah. Kobalamin juga berperan dalam proses metabolisme protein. Sumber vitamin B12 ini biasanya didapatkan dari daging merah, hati, telur, dan susu.

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Lima Besar Penyakit Akibat Polusi Udara di Indonesia, Apa Saja?

3 jam lalu

Foto aerial kondisi polusi udara di kawasan Pelabuhan Muara Angke, Jakarta Utara, Rabu, 13 Desember 2023. Berdasarkan data situs pemantau kualitas udara IQAir pada Rabu, konsentrasi polutan particulate matter 2.5 (PM2,5) di Jakarta sebesar 41 mikrogram per meter kubik dan berada di kategori tidak sehat bagi kelompok sensitif karena polusi. ANTARA/Iggoy el Fitra
Lima Besar Penyakit Akibat Polusi Udara di Indonesia, Apa Saja?

Polusi udara yang erat kaitannya dengan tingginya beban penyakit adalah polusi udara dalam ruang (rumah tangga).


Riset BRIN: Penduduk Indonesia Akan Kehilangan 2,5 Tahun Usia Harapan Hidup Akibat Polusi Udara

3 jam lalu

Kelompok lansia melakukan gerakan senam ringan pada peluncuran Gerakan Senam Sehat (GSS) Lansia di Jakarta, Senin (29/5). (ANTARA/Ahmad Faishal)
Riset BRIN: Penduduk Indonesia Akan Kehilangan 2,5 Tahun Usia Harapan Hidup Akibat Polusi Udara

Efek polusi udara rumah tangga baru terlihat dalam jangka waktu relatif lama.


Penyakit Minamata Ditemukan di Jepang 68 Tahun Lalu, Ini Cara Merkuri Masuk dalam Tubuh

1 hari lalu

Pasien penyakit Minamata bawaan Yuji Kaneko di Oruge-Noa, menyantap makanan di sebuah kelompok perawatan untuk orang-orang cacat di Minamata, Prefektur Kumamoto, Jepang, 13 September 2017. Kaneko lahir di Minamata pada tahun 1955 dan semua dari anggota keluarganya penderita penyakit Minamata. REUTERS/Kim Kyung-Hoon
Penyakit Minamata Ditemukan di Jepang 68 Tahun Lalu, Ini Cara Merkuri Masuk dalam Tubuh

Penyakit Minamata ditemukan di Jepang pertama kali yang mengancam kesehatan tubuh akibat merkuri. Lantas, bagaimana merkuri dapat masuk ke dalam tubuh?


Kerusakan Alat Pemantau Gunung Ruang, BRIN Teliti Karakter Iklim, serta Kendala Tes UTBK Mengisi Top 3 Tekno

1 hari lalu

Foto handout yang disediakan oleh Badan Pencarian dan Pertolongan Nasional (BASARNAS) menunjukkan asap dan abu erupsi Gunung Ruang dilihat dari desa Tagulandang, Sulawesi Utara, Indonesia, 19 April 2024. Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi ( PVMBG) Kementerian ESDM melaporkan Gunung Ruang di Kabupaten Kepulauan Sitaro, Sulawesi Utara, meletus pada 16 April malam. Akibat letusan Gunung Ruang, 272 KK atau sekitar 828 jiwa dievakuasi. EPA-EFE/BASARNAS
Kerusakan Alat Pemantau Gunung Ruang, BRIN Teliti Karakter Iklim, serta Kendala Tes UTBK Mengisi Top 3 Tekno

Artikel soal kerusakan alat pemantau erupsi Gunung Ruang menjadi yang terpopuler dalam Top 3 Tekno hari ini.


Kisruh Rumah Dinas Puspiptek, Pensiunan Peneliti Pernah Laporkan BRIN ke Kejaksaan Agung

1 hari lalu

Ratusan warga Kabupaten Bogor dan Kota Tangerang Selatan unjuk rasa di depan kantor BRIN di Serpong, Selasa 23 April 2024. (TEMPO/Muhammad Iqbal)
Kisruh Rumah Dinas Puspiptek, Pensiunan Peneliti Pernah Laporkan BRIN ke Kejaksaan Agung

Penghuni rumah dinas Psupiptek Serpong mengaku pernah melaporkan BRIN ke Kejaksaan Agung atas dugaan penyalahgunaan aset negara


Pensiunan Puspitek Sebut Permintaan Pengosongan Rumah Dinas Sudah Ada Sejak 2017, Namun Batal

1 hari lalu

Penutupan akses jalan di depan kantor BRIN di Jalan Raya Serpong-Parung gagal dilakukan, Kamis 11 April 2024. (TEMPO/Muhammad Iqbal)
Pensiunan Puspitek Sebut Permintaan Pengosongan Rumah Dinas Sudah Ada Sejak 2017, Namun Batal

Pensiunan Puspitek menyatakan Menristek saat itu, BJ Habibie, menyiapkan rumah dinas itu bagi para peneliti yang ditarik dari berbagai daerah.


Pusat Riset Iklim BRIN Fokus Teliti Dampak Perubahan Iklim terhadap Sektor Pembangunan

1 hari lalu

Suasana Kantor Badan Riset dan Inovasi Nasional atau BRIN di Jakarta. Tempo/Tony Hartawan
Pusat Riset Iklim BRIN Fokus Teliti Dampak Perubahan Iklim terhadap Sektor Pembangunan

Pusat Riset Iklim dan Atmosfer BRIN fokus pada perubahan iklim yang mempengaruhi sektor pembangunan.


BRIN: Rumah di Puspitek Punya Negara Tak Bisa Dimiliki

2 hari lalu

Perwakilan BRIN temui massa unjuk rasa tolak penutupan jalan provinsi Serpong-Parung, Selasa 23 April 2024. (TEMPO/Muhammad Iqbal)
BRIN: Rumah di Puspitek Punya Negara Tak Bisa Dimiliki

Kepala Biro Manajemen Barang Milik Negara dan Pengadaan pada BRIN Arywarti Marganingsih mengatakan perumahan Puspitek, Serpong, tak bisa jadi hak milik.


Begini Jawaban BRIN soal Perintah Pengosongan Rumah Dinas di Puspitek Serpong

2 hari lalu

Ratusan warga Kabupaten Bogor dan Kota Tangerang Selatan unjuk rasa di depan kantor BRIN di Serpong, Selasa 23 April 2024. (TEMPO/Muhammad Iqbal)
Begini Jawaban BRIN soal Perintah Pengosongan Rumah Dinas di Puspitek Serpong

Manajemen BRIN angkat bicara soal adanya perintah pengosongan rumah dinas di Puspitek, Serpong, Tangerang Selatan.


Peneliti BRIN Pertanyakan Benih Padi Cina Mampu Taklukkan Lahan Kalimantan

2 hari lalu

Persawahan Food Estate Blok A, Desa Belanti Siam, Kabupaten Pulang Pisau, Kalimantan Tengah siap menggelar panen raya.
Peneliti BRIN Pertanyakan Benih Padi Cina Mampu Taklukkan Lahan Kalimantan

BRIN sampaikan bisa saja padi hibrida dari Cina itu dicoba ditanam. Apa lagi, sudah ada beberapa varietas hibrida di Kalimantan. Tapi ...