Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Impian Rizqi Bantu Neneknya, Bisa Kuliah Kedokteran Berkat KIP Kuliah

Reporter

Editor

Devy Ernis

image-gnews
Rizqi Adnan Dzaki adalah mahasiswa semester tiga, Fakultas Kedokteran, Universitas Tadulako, Palu. Istimewa
Rizqi Adnan Dzaki adalah mahasiswa semester tiga, Fakultas Kedokteran, Universitas Tadulako, Palu. Istimewa
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Meskipun dengan kondisi ekonomi serba pas-pasan, impian Rizqi Adnan Dzaky untuk dapat menempuh jenjang perkuliahan tidak gugur. Kini, ia tengah menjalani kehidupan sebagai mahasiswa semester tiga di Fakultas Kedokteran, Universitas Tadulako, Sulawesi Tengah melalui beasiswa KIP Kuliah.

“Saya bangga. Saya sangat bersyukur pada Allah. Meski dengan kondisi yang terbatas, semangat belajarnya tidak surut,” ujar Masitah, nenek Rizqi dilansir laman Kementerian Pendidikan pada Senin, 6 November 2023.

Rizqi lahir dari keluarga yang sederhana. Sejak usia satu tahun tujuh bulan, ia diasuh oleh neneknya, Masitah. Masitah hanya membuka warung kelontong di rumahnya. Untuk makan sehari-hari, mereka mengandalkan penghasilan dari usaha itu. 

Hidup serba terbatas memang telah dirasakan Rizqi sejak kecil. Penghasilan dari warung hanya berkisar Rp 20 ribu sampai Rp 30 ribu per hari. Uang itu tidak cukup untuk membiayai kebutuhan mereka. Namun, ada sanak saudara yang bergantian menolong semampunya. 

Kini, sang nenek telah menginjak usia 56 tahun. Ia sudah tidak bisa beraktivitas banyak bekerja. Belum lagi keluhan kesehatan akibat penyakit diabetes mellitus yang membatasi aktivitasnya. Melihat keadaan neneknya, cita-cita menjadi seorang dokter tumbuh dalam diri Rizqi. Ia ingin membantu banyak orang di sekitarnya, terutama sang nenek.

Ingin ubah nasib dengan mengejar pendidikan

Rizqi dan neneknya sudah sejak kecil bersama setelah ibu Rizqi pergi merantau ke Tarakan. Mimpi Rizqi untuk menjadi orang sukses dan berguna selalu membesar, meskipun ia sempat minder dengan latar belakang kehidupannya. “Berkat bantuan pendidikan dari pemerintah,  terutama untuk melanjutkan pendidikan, sekarang jadi punya harapan. Saya bisa berkuliah sesuai dengan minat saya,” ucap Rizqi.

Selama duduk di bangku sekolah, Rizqi menyadari bahwa hanya dengan pendidikan nasibnya bisa berubah. Oleh karena itu, ia gigih belajar setiap hari. Hanya sesekali ia keluar untuk bermain bersama teman sebaya. “Rizqi sukanya belajar saja di kamar,” ucap neneknya. 

Usaha Rizqi berbuah hasil. Dia selalu masuk peringkat 10 besar di kelas. Ketika lulus sekolah menengah atas, nilai Rizqi menempati urutan tertinggi kelima di sekolahnya. Begitu mengetahui kelulusannya sebagai mahasiswa Universitas Tadulako, neneknya menangis terharu 

“Ini mungkin adalah jawaban atas doa-doa saya untuk Rizqi,” kata Masitah.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Inilah titik awal yang makin membesarkan keinginan Rizqi untuk menjadi dokter. Ia tertarik dengan ilmu kedokteran yang menurutnya terus berkembang. Awalnya, nenek sempat ragu karena mahalnya biaya kuliah kedokteran. Namun, Rizqi berusaha mencari jalan lain, ia berburu informasi beasiswa dari orang-orang sekitar.

Dia akhirnya dapat info tentang program Kartu Indonesia Pintar Kuliah atau KIP-K. Program ini merupakan beasiswa pembiayaan pendidikan dan biaya hidup bagi mahasiswa kurang mampu untuk lanjut ke pendidikan tinggi.

“Saya yakinkan nenek bahwa saya bisa kuliah yang pembiayaannya full dari pemerintah setiap semesternya. Jadi, tugas saya hanya belajar supaya IPK (Indeks Prestasi Kumulatif) saya tidak turun. Di situlah nenek saya luluh,” kata Rizqi. 

Ia sangat bersyukur karena dana KIP-K bisa memfasilitasi kebutuhan perkuliahannya. “Sebagian uang KIP-K saya tabung. Alhamdulillah, sekarang saya sudah bisa beli laptop untuk mendukung pembelajaran,” ujarnya. 

Meski di tengah padatnya kuliah kedokteran, Rizqi juga aktif berorganisasi. Menurutnya, mengasah nilai kepemimpinan, kolaborasi, jejaring, dan kreativitas juga penting untuk mendukung kesuksesan di masa depan. Ia memilih aktif sebagai anggota Badan Eksekutif Mahasiswa. Ketika kuliah di kelas, kata Rizqi, ia hanya belajar teori akademik. 

"Sementara ketika berorganisasi, kita bisa belajar soft skills seperti cara mengatur waktu dan berkomunikasi, sehingga kemampuan kita sebagai dokter nantinya bisa seimbang,” tambahnya. 

Pilihan Editor: Ratusan Akademisi Ini Ajak Kampus Putus Hubungan dengan Israel

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Direktur LPDP: Peserta Bisa Daftar Beasiswa Prioritas sekaligus Non-prioritas

7 jam lalu

LPDP. lpdp.kemenkeu.go.id
Direktur LPDP: Peserta Bisa Daftar Beasiswa Prioritas sekaligus Non-prioritas

Direktur Beasiswa LPDP, Dwi Larso, mengatakan, peserta bisa mendaftar beasiswa prioritas sekaligus beasiswa non-prioritas.


LPDP Buka Beasiswa Prioritas ke NEU, CSU dan UST untuk Bidang Pertambangan

13 jam lalu

LPDP. lpdp.kemenkeu.go.id
LPDP Buka Beasiswa Prioritas ke NEU, CSU dan UST untuk Bidang Pertambangan

Tujuan beasiswa LPDP ini untuk mencetak tenaga kerja untuk memenuhi program hilirisasi industri berbasis tambang mineral di Indonesia.


Cara Cek Penerima Program Indonesia Pintar secara Online, Hanya Butuh NIK dan NISN

1 hari lalu

Mumaya Kogoya (kiri) dan anaknya Melfin Melelen menunjukkan Kartu Indonesia Pintar (KIP) di Gudang Garam, Skanto, Keerom, Papua, Kamis 27 Agustus 2020. Program Indonesia Pintar (PIP) melalui KIP dalam adalah pemberian bantuan tunai pendidikan kepada anak sekolah usia usia 6-21 tahun diresmikan sejak tahun 2014 silam. ANTARA FOTO/Indrayadi TH
Cara Cek Penerima Program Indonesia Pintar secara Online, Hanya Butuh NIK dan NISN

Program Indonesia Pintar dari kemendikbudristek untuk pendidikan keluarga miski. Cara cek penerima PIP melalui online dengan NIK dan NISN.


ITS Buka Jalur Mandiri, Bisa Bebas Uang Pangkal dan Bisa Pakai KIP Kuliah

1 hari lalu

Arsip foto gerbang pintu masuk kampus Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya. ANTARA/HO-Humas ITS.
ITS Buka Jalur Mandiri, Bisa Bebas Uang Pangkal dan Bisa Pakai KIP Kuliah

Cara daftar jalur mandiri ITS untuk dapat beasiswa bebas uang pangkal.


Unpad Buka Pendaftaran Beasiswa S2-S3

2 hari lalu

Pusat Pelayanan Terpadu Unpad, Bandung. (unpad.ac,id)
Unpad Buka Pendaftaran Beasiswa S2-S3

Universitas Padjadjaran (Unpad) membuka pendaftaran Beasiswa Fast Track Magister Doktor 2024 untuk calon mahasiswa yang ingin melanjutkan S2 dan S3.


Mahasiswa ITPLN yang Diduga Plagiarisme Minta Maaf, Dosen Cambridge Tak Akan Perpanjang Kasusnya

2 hari lalu

Ilustrasi plagiat
Mahasiswa ITPLN yang Diduga Plagiarisme Minta Maaf, Dosen Cambridge Tak Akan Perpanjang Kasusnya

Dalam email permintaan maaf kepada Ilias Alami, dosen ITPLN terkesan seperti menyalahkan mahasiswa.


Gibran Bakal Evaluasi KIS dan KIP Agar Lebih Tepat Sasaran

3 hari lalu

Wakil presiden terpilih, Gibran Rakabuming Raka, mengunjungi kawasan Rumah Susun (Rusun) Muara Baru, Penjaringan, Jakarta Utara pada hari ini, Rabu, 24 April 2024. Agenda ini merupakan kunjungan pertama usai KPU menetapkan Prabowo-Gibran sebagai presiden dan wakil presiden terpilih pemenang pilpres 2024. TEMPO/Defara
Gibran Bakal Evaluasi KIS dan KIP Agar Lebih Tepat Sasaran

Gibran Rakabuming Raka menyebut akan mengevaluasi program Kartu Indonesia Sehat (KIS) dan Kartu Indonesia Pintar (KIP) agar lebih tepat sasaran.


150 Pelajar di Kabupaten Sukabumi Mendapatkan Beasiswa

3 hari lalu

150 Pelajar di Kabupaten Sukabumi Mendapatkan Beasiswa

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sukabumi memberikan beasiswa kepada 150 pelajar terbaik dari berbagai daerah di wilayahnya.


Jurnal Internasional IJTech Milik FTUI Kembali ke Posisi Q1

4 hari lalu

Ilustrasi jurnal ilmiah. Shutterstock
Jurnal Internasional IJTech Milik FTUI Kembali ke Posisi Q1

IJTech milik FTUI kembali menjadi jurnal terindeks kuartil tertinggi (Q1) berdasarkan pemeringkatan SJR yang dirilis pada April 2024


Kedutaan Besar Jepang Buka Beasiswa untuk Lulusan SMA dan SMK

5 hari lalu

Universitas Tsukuba, Jepang. Foto: www.tsukuba.ac.jp
Kedutaan Besar Jepang Buka Beasiswa untuk Lulusan SMA dan SMK

Beasiswa yang ditawarkan Kedutaan Besar Jepang ini bagian dalam Program Beasiswa Pemerintah Jepang Monbukagakusho.