TEMPO.CO, Jakarta - Stasiun Klimatologi BMKG Jawa Barat memprediksi curah hujan pada Desember 2023 hingga Februari 2024 di wilayah Jawa Barat umumnya berkategori menengah hingga tinggi. Namun, begitu sifat hujannya mayoritas di bawah normal sejak Desember hingga Januari mendatang.
Kondisi itu, menurut Kepala Stasiun Klimatologi BMKG Jawa Barat Rakhmat Prasetia, terkait pengaruh fenomena El Nino yang masih berlangsung hingga tahun depan. “Iya betul secara jumlah hujan dalam bulanan di bawah normalnya,” kata dia, Rabu, 15 November 2023.
Sifat hujan yang normal pada Desember 2023 diprediksi BMKG di daerah sekitar perbatasan Kabupaten Bogor dan Sukabumi. Kemudian, perbatasan Cianjur dengan Kabupaten Bandung Barat serta Kota Cimahi, Kota Bandung, Sumedang bagian tengah, dan selatan Subang.
Baru pada Februari 2024, sifat hujan normal dominan mencakup 77,6 persen wilayah Jawa Barat. Kategori di bawah normalnya pada 20,8 persen wilayah, dan 1,6 persen lainnya akan mengalami hujan yang di atas normal.
Sementara itu pada Desember 2023, mayoritas wilayah Jawa Barat atau 78,9 persen diprediksi bercurah hujan menengah antara 100 hingga 300 milimeter per bulan. Kategori rendah pada 3,3 persen wilayah, dan curah hujan tinggi antara 300-400 milimeter per bulan pada 17,8 persen wilayah.
Mayoritas wilayah Bekasi dan Karawang diprediksi hujannya kategori rendah. Subang dan Indramayu dominan rendah sampai menengah, sementara selatan Subang, sebagian Sumedang, dan Majalengka tergolong bercurah hujan tinggi. Begitu pun di sebagian Kabupaten Bogor, Sukabumi, Cianjur, dan Kabupaten Bandung bagian barat daya.
Kemudian Januari 2024, diprakirakan wilayah yang mengalami curah hujan menengah bertambah hingga menjadi 85,2 persen dan nihil yang kategori rendah. Sementara 14,8 persen wilayah Jawa Barat akan mengalami curah hujan tinggi.
Wilayah bercurah hujan tinggi pada Februari 2024 diprediksi BMKG bertambah menjadi 49,8 persen, dan 1,3 persen kategori sangat tinggi dengan intensitas lebih dari 500 milimeter per bulan. Sementara 48,9 persen wilayah Jawa Barat hujan kategori menengah.
Mengenai awal musim tanam pertanian di Jawa Barat, menurut Rakhmat, pada November ini sebagian besar wilayah sudah banyak hujan. Meskipun begitu, sifat hujannya secara bulanan masih di bawah normal. “Tinggal kondisi air untuk awal tanam apakah cukup,” ujarnya.
Sebelumnya, selama Oktober, umumnya wilayah Jawa Barat atau 86,8 persen mengalami curah hujan kategori rendah, kemudian 12,7 persen mengalami curah hujan kategori menengah, dan hanya 0,5 persen wilayah mengalami curah hujan kategori tinggi. Berdasarkan analisis sifat hujannya, umumnya yaitu 98,5 persen wilayah Jawa Barat pada Oktober mengalami hujan yang sifatnya lebih kering atau di bawah normal.
Pilihan Editor: Jokowi Sebut Georgetown University akan Buka Kampus di Indonesia Tahun Depan