TEMPO.CO, Jakarta - Riko Rahmad Adriansyah menjadi satu-satunya lulusan Universitas Negeri Malang atau UM yang berhasil menjadi pemuncak wisudawan bidang non-akademik periode ke-123. Riko berhasil menamatkan studi S1 Administrasi Pendidikan dengan bantuan hingga lima beasiswa.
Beasiswa yang ia peroleh diantaranya Kartu Indonesia Pintar atau KIP, Smart Scholarship, Bright Scholarship, Student International Research Outbound Mobility, hingga Bridging Course. Ia mengikuti prosesi wisuda pada 12 November 2023 lalu di Graha Cakrawala.
Laki-laki yang akrab disapa Ajo ini memiliki segudang prestasi non-akademik selama menjalani studi di UM. Riko pernah meraih Gold Medal: World Invention Competition and Exhibition pada tahun 2021, Silver Medal: World Invention Competition and Exhibition pada 2022 dan Student Exchange: Student International Riset Outbond Mobility di Universiti Putra Malaysia pada 2023.
Putra dari pasangan Eddy Adrianto dan Fitri Yanti ini merasa sangat beruntung dan bersyukur atas semua nikmat yang diberikan Tuhan. Dengan segala nikmat tersebut, ia mampu menamatkan perkuliahan sarjana dengan capaian prestasi yang bagus.
Torehan prestasi demi prestasinya pun selalu mendorong Riko untuk selalu berdedikasi bagi orang-orang di sekitar. Prestasi itu, menurut dia, sangat berpengaruh terhadap pengembangan skill dan potensinya.
"Banyak kompetisi yang telah saya ikuti. Lomba debat, lomba karya tulis ilmiah, konferensi, pertukaran mahasiswa, kompetisi mahasiswa berprestasi dan masih banyak lagi. Hal itu menuntut saya terus memberikan dedikasi semaksimal mungkin untuk dapat achieve goals di masa mendatang,” kata Riko pada Kamis, 16 November 2023 melalui rilis UM.
Berbagi ilmu lewat konten Instagram
Deretan prestasi dan beasiswa membuat Riko termotivasi untuk berbagi ilmu dan informasi. Ia pun mulai berbagi dengan menjadi influencer di platform media sosialnya.
Menurut Riko, dorongan utama menjadi influencer adalah saling berbagi informasi yang bermanfaat dan bernilai kebaikan untuk dilakukan berkelanjutan. Dengan catatan, harus berdampak baik bagi masyarakat. Ia berprinsip bahwa sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi sesama.
“Saya kini juga aktif sebagai influencer untuk berbagi konten informasi dan motivasi di media sosial Instagram,” kata Riko.
Riko mengatakan proses dalam hidup haruslah dinikmati. Begitu pula dengan kesempatan yang datang, mesti dijajal dengan persiapan yang matang.
"Ingatlah, kegagalan bukan akhir dari segalanya. Tetaplah mencoba, terus mencoba untuk menggapai impian. Tulislah impian di secarik kertas dan yakinlah bahwa seiring berjalannya waktu, satu per satu mimpi tersebut akan menjadi nyata," kata Riko.
Pilihan Editor: Cerita Abrar Taimullah, 'Sultan' Peraih IPK Tertinggi di FTTM ITB