TEMPO.CO, Solo - Calon wakil presiden, Gibran Rakabuming Raka, memenuhi janjinya membawa ijazah untuk ditunjukkan kepada para wartawan di Balai Kota Solo, pada Senin, 20 November 2023. Wali Kota Solo itu tiba di kantornya pada sekitar pukul 9.30 WIB sembari menenteng satu map bening. "Ini saya bawakan," ujar Gibran saat kedatangannya disambut dengan pertanyaan dari sejumlah awak media seputar ijazahnya.
Gibran kemudian menunjukkan isi map yang berupa ijazah dari University of Brodfard dan surat keputusan (SK) Direktur Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan tentang Hasil Penilaian Kesetaraan Ijazah Lulusan Perguruan Tinggi Luar Negeri atas namanya. Ia mempersilakan para awak media melihat langsung ijazah maupun surat SK Dirjen Pembelajaran dan Kemahasiswaan tersebut.
Pantauan Tempo, pada lembaran ijazah Gibran terdapat lambang kampus University of Bradford dan di bawahnya juga tertulis nama perguruan tinggi itu. Kemudian tertulis nama Gibran Rakabuming Raka.
Dalam keterangan di bawah nama Gibran tersebut tertulis bahwa ia telah menyelesaikan program studi di tingkat Bachelor of Science dengan second class honours second division jurusan Marketing. Tertulis pula dalam ijazah itu tanggal dikeluarkannya ijazah yaitu pada 13 November 2010.
Surat keputusan penyetaraan ijazah Gibran yang dikeluarkan Kementerian Pendidikan. Dok. Kemendikbud
Saat dimintai tanggapan seputar latar belakang pendidikannya yang baru-baru ini menjadi sorotan, Gibran menjawab dengan santai. Ia membawa ijazah itu untuk diperlihatkan kepada awak media agar cepat selesai. "Ya kan kalau memang ijazah saya palsu kan harusnya kan dipermasalahkan dari awal, waktu pendaftaran? Ya ini lah ya," ucap Gibran.
Saat ditanya apakah isu seputar ijazah dan riwayat pendidikannya yang belakangan ini mencuat itu merupakan salah satu upaya kampanye hitam, Gibran menilai hal itu biasa saja. "Ya itu biasa lah ya. Makanya saya bawakan ijazahnya," tuturnya.
Saat ditanya apakah tindakan para penyebar isu tentang latar belakang pendidikannya itu merugikannya, Gibran menampiknya. "Nggak, nggak. Saya anggap untuk lucu-lucuan aja," katanya.
Ia mengatakan baru sekarang mau menunjukkan bukti ijazahnya lantaran karena baru sekarang ada yang mempermasalahkan latar belakang pendidikannya itu. Sebelum Gibran resmi mendaftar sebagai cawapres Prabowo Subianto, foto wisudanya sempat menjadi sorotan dan dianggap foto editan.
"Oh yang foto itu? Tapi fotonya itu ada di sekolah lho ya, di kampus ya. Makanya kan untuk ijazah ini saya bawain. Monggo teman-teman media bisa pegang. Bentuk aslinya, bentuk fisiknya. Ada yang sudah dilegalisir (dilegalisasi). Untuk aslinya (ijazah), sertifikat semua ada di sini," katanya.
Sebelumnya, Gibran diterpa kabar miring soal ijazahnya palsu. Dia dituding hanyalah lulusan D1 atau setara sekolah menengah kejuruan atau SMK. Kementerian Pendidikan menyebut Gibran merupakan lulusan sarjana di Singapura. Hal itu terekam pada surat penyetaraan ijazah yang dikeluarkan oleh Kementerian Pendidikan 8 Agustus 2019.
Pilihan Editor: Penelusuran Studi Gibran di UTS Insearch, MDIS, dan Bradford, Ini Kata Kemendikbud