TEMPO.CO, Jakarta - Sam Altman akan kembali menjadi CEO OpenAI setelah pemecatan berujung kekacauan selama beberapa hari terakhir. Mantan presiden OpenAI, Greg Brockman, yang mengundurkan diri sebagai protes atas pemecatan Altman, juga akan kembali.
Perusahaan tersebut mengatakan dalam sebuah pernyataan Selasa malam bahwa mereka memiliki kesepakatan prinsip bagi Altman untuk kembali bersama dewan baru yang terdiri dari Bret Taylor, Larry Summers, dan Adam D’Angelo. D’Angelo adalah sisa dari dewan sebelumnya yang pertama kali memecat Altman pada hari Jumat, 17 November 2023. Menurut The Verge, dia tetap berada di dewan baru ini untuk memberikan representasi pada dewan sebelumnya.
Orang-orang yang akrab dengan negosiasi itu mengatakan bahwa tugas utama dari dewan awal yang kecil ini adalah memeriksa dan menunjuk dewan yang diperluas hingga sembilan orang yang akan mengatur ulang tata kelola OpenAI. Microsoft, yang telah menginvestasikan lebih dari US$ 10 miliar ke OpenAI, ingin mendapatkan kursi di dewan yang diperluas tersebut, seperti halnya Altman sendiri. Selama tur pers minggu ini, CEO Satya Nadella mengatakan perusahaan tidak ingin ada kejutan lagi.
The Verge melaporkan kedua belah pihak telah menyetujui penyelidikan atas keseluruhan kisah ini. Investigasi tersebut kemungkinan akan dilakukan oleh firma hukum luar yang independen. Berdasarkan informasi yang diperoleh The Verge, perebutan kekuasaan yang menjadi pusat dari semua ini tampaknya belum sepenuhnya berakhir.
Semua pihak kunci telah mem-posting tentang kesepakatan untuk kembali. Altman berkata bahwa “semua yang saya lakukan selama beberapa hari terakhir adalah untuk menjaga tim ini dan misinya tetap bersama.”
Salah satu investor besar OpenAI lainnya, Thrive Capital, menyebut kembalinya Altman sebagai hasil terbaik bagi perusahaan, karyawannya, mereka yang mengembangkan teknologinya, dan dunia pada umumnya.
“OpenAI berpotensi menjadi salah satu perusahaan paling berpengaruh dalam sejarah komputasi,” kata mitra Thrive, Kelly Sims, dalam sebuah pernyataan yang dibagikan kepada The Verge. “Sam dan Greg memiliki komitmen yang mendalam terhadap integritas perusahaan, dan kemampuan yang tak tertandingi dalam menginspirasi dan memimpin. Kami sangat bersemangat melihat mereka kembali ke perusahaan yang mereka dirikan dan membantu membangun perusahaan seperti sekarang ini.”
Helen Toner, yang merupakan anggota dewan kunci dalam langkah awal pemecatan Altman, hanya berkata: “Dan sekarang, kita semua tidur.”
Kembalinya Altman bahkan lebih mengejutkan daripada kepergiannya yang tiba-tiba pada hari Jumat. Dewan nirlaba OpenAI tampaknya tegas dalam keputusan awalnya untuk memecat Altman, dan memilih dua CEO dalam tiga hari untuk menghindari pengangkatannya kembali. Sementara itu, karyawan OpenAI memberontak, mengancam untuk membelot ke Microsoft bersama Altman dan salah satu pendiri, Greg Brockman, jika dewan direksi tidak mengundurkan diri.
Sepanjang kisah tersebut, anggota dewan yang menentang Altman menyembunyikan alasan rinci mengapa mereka memecatnya, bahkan di bawah ancaman tuntutan hukum dari investor. Pada hari Minggu, anggota kunci dewan, Ilya Sutskever, kembali ke kubu Altman, membuat tiga anggota dewan lainnya lebih rentan.
Menurut The Verge, CEO sementara Emmett Shear, yang ditunjuk pada hari Minggu oleh dewan untuk menggantikan CEO sementara sebelumnya Mira Murati, mengancam akan mengundurkan diri kecuali dewan dapat memberikan dokumentasi atau bukti kesalahan yang mendukung pemecatan Altman.
Setelah berita kepulangannya diumumkan, Shear menyebutnya sebagai “jalur yang memaksimalkan keselamatan sekaligus melakukan hal yang benar oleh semua pemangku kepentingan yang terlibat. Saya senang menjadi bagian dari solusi ini.”
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.