TEMPO.CO, Bandung - Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Hendra Gunawan mengatakan telah terjadi letusan Gunung Marapi di Sumatra Barat.
"Terjadi erupsi eksplosif pada tanggal 3 Desember 2023 pukul 14.54 WIB dengan tinggi kolom abu teramati sekitar 3.000 meter di atas puncak," kata Hendra Gunawan, dalam keterangannya, Minggu, 3 Desember 2203.
Erupsi Gunung Marapi yang memiliki ketinggian 5.891 meter di atas permukaan laut tersebut dilaporkan menghasilkan kolom abu dengan intensitas tebal yang condong ke arah timur. Erupsi tersebut terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 30 milimeter dengan durasi 4 menit 41 detik.
"Erupsi tanggal 3 Desember pukul 14.54 WIB disertai dengan adanya aliran piroklastik ke arah utara dengan jarak luncur 3 kilometer," kata Hendra.
Hendra mengatakan erupsi tersebut tidak didahului peningkatan gempa vulkanik yang signifikan. Peralatan pengamatan deformasi atau tiltmeter Gunung Marapi juga hanya mencatat sedikit inflasi.
"Hal ini menunjukkan proses erupsi berlangsung cepat dan pusat tekanan hanya berada pada kedalaman dangkal (sekitar puncak)," kata Hendra.
Gunung Marapi sendiri saat ini ditetapkan berada dalam status Waspada atau Level II sejak 3 Agustus 2011. Badan Geologi memutuskan belum menaikkan status aktivitas gunung tersebut pasca erupsi Minggu.
"Berdasarkan hasil pengamatan, analisis data visual maupun instrumental hingga 3 Desember pukul 18.00 WIB, maka tingkat aktivitas Gunung Marapi masih tetap pada Level II (Waspada)," kata Hendra.
Badan Geologi melansir sejumlah rekomendasi yang harus dipatuhi warga dan wisatawan di Gunung Marapi, di antaranya larangan beraktivitas dalam radius 3 kilometer dari puncak Gunung Marapi.
"Jika terjadi hujan abu, masyarakat diimbau memakai masker bila keluar rumah untuk mengurangi dampak abu vulkanik bagi kesehatan. Mengamankan sarana air bersih serta membersihkan atap rumah dari abu vulkanik yang tebal agar tidak roboh," ujar Hendra.
Badan Geologi mencatat bahwa aktivitas vulkanik Gunung Marapi sejak awal tahun 2023 didominasi terjadinya erupsi eksplosif yang berlangsung sejak 7 Januari 2023 hingga 20 Februari 2023 dengan tinggi kolom erupsi berkisar 75-1.000 meter dari puncak. Erupsi selanjutnya sempat terhenti.
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.