Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Isu Kesehatan Publik Masih Kurang Dilirik di Momentum Politik, Terutama Rokok

image-gnews
Ilustrasi bahaya rokok/ganja. Shutterstock
Ilustrasi bahaya rokok/ganja. Shutterstock
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Ratusan peserta meriahkan kegiatan bertajuk cerdas berpolitik untuk kebijakan yang berpihak pada kesehatan publik. Kegiatan ini diusung oleh Indonesian Youth Council for Tactical Changes (IYCTC) bekerja sama dengan BEM Fakultas Kesehatan Masyarakat UI dan Tempo Media Group.

Kegiatan ini digelar selama dua pekan, mulai dari 2 hingga 14 Desember 2023 kemarin. Berdasarkan informasi yang diterima Tempo, 100 peserta hadir secara luring dan tiga ribu penonton memeriahkan lewat streaming youtube.

Latar belakang diadakannya kegiatan tersebut bermula dari keresahan terhadap isu kesehatan yang menjadi isu minor dalam perumusan kebijakan. IYCTC menilai bahwa momen pemilu 2024 bisa menjadi pengingat untuk mendorong narasi progresif dari capres dan cawapres terhadap isu kesehatan publik.

IYCTC melihat ada masalah kesehatan di Indonesia yang ditandai sebagai negara dengan jumlah perokok tertinggi ketiga di dunia setelah Cina dan India. Hasil Global Adult Tobacco Survey (GATS) menyatakan 70,2 juta penduduk Indonesia adalah perokok.

Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Kemenkes, Eva Susanti mengatakan, Indonesia merupakan negara dengan jumlah perokok terbanyak di Asia. Perilaku merokok masih menjadi ancaman dan hasil studi menyebut kalau perokok berisiko terkena penyakit dan kematian dini.

"Indonesia memandang peran anak muda sangat penting, U menyebutkan bahwa pemerintah wajib berpartisipasi aktif secara inklusif untuk mendukung pembangunan berkelanjutan. Maka dalam IYTCT #2 juga menghadirkan perwakilan pemuda dalam talk show muda berpolitik," kata Eva dari keterangan yang diterima Tempo pada Jumat 15 Desember 2023.

Momentum Politik untuk Kesehatan Publik

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Selaku Program Manager IYCTC, Ni Made Shellasih menyampaikan, talk show yang digelar di kegiatan ini menyoroti Indonesia yang berada di urutan perokok tertinggi di Asia. Secara tidak langsung kegiatan ini juga memberikan otokritik terhadap pemerintah Indonesia sebab tidak optimal dalam mengatur konsumsi rokok.

Bahkan, Shellasih mencontohkan terhadap tidak selesainya regulasi yang mengatur tentang konsumsi rokok di Indonesia. Padahal UU Kesehatan Omnibus Law yang baru ataupun pada proses deadlocknya wacana revisi Peraturan Pemerintah Nomor 109 Tahun 2012 tentang Pengendalian Bahan Mengandung Zat Adiktif seharusnya sudah direvisi sejak 208. "Namun berakhir tidak selesai," ujar Shellasih.

"Rokok produk legal tapi tidak normal, maka perlu dikendalikan konsumsinya. Saat ini pemerintah sedang menyusun RPP Kesehatan yang salah satunya mengatur tentang pasal zat adiktif. Kami mendesak agar kebijakan ini regulasinya diperkuat," kata Shellasih.

Public Affairs Lead Bijak Memilih, Try Luthfi Nugroho menyampaikan, momentum politik serupa kini penting bagi anak  muda untuk mengetahui rekam jejak dari para capres, cawapres, legislatif maupun eksekutif. "Kita harus mengetahui isu apa yang mau kita perjuangkan, misalkan tentang pengendalian rokok dan mengetahui partai politik mana yang mendukung isu ini," ujar Luthfi.

Luthfi menyebut bahwa Bijak Memilih menyediakan informasi untuk mengetahui rekam jejak dari para peserta Pemilu 2024, terutama yang mendukung atau tidaknya terhadap isu kesehatan publik serupa rokok ini. "Kalau melihat dari ketiga capres, mereka semua peduli pada isu anak dan kesehatan ibu. Kalau aspek rokok, tidak ada yang spesifik menyebutkan itu. Tapi lebih ke pola hidup sehat. Maka gunakan hak pilih kalian sebaik-baiknya," ucap Luthfi.

Pilihan Editor: Covid RI Naik Jelang Libur Nataru, Pemerintah akan Wajibkan Pakai Masker Kembali?

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Menkes Jelaskan Penyebab Rendahnya Penurunan Angka Prevalensi Stunting

1 hari lalu

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin usai membahas kerjasama program Gas-Kipas Stunting bersama Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) di Kantor Apindo, Jakarta pada Rabu, 8 Mei 2024. Tempo/Aisyah Amira Wakang.
Menkes Jelaskan Penyebab Rendahnya Penurunan Angka Prevalensi Stunting

Pemerintah menargetkan angka prevalensi stunting bisa turun hingga 14 persen pada tahun ini.


Anggota DPR Soroti Pembatalan Kelulusan PPPK 532 Bidan Pendidik oleh Kemenkes

1 hari lalu

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin usai membahas kerjasama program Gas-Kipas Stunting bersama Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) di Kantor Apindo, Jakarta pada Rabu, 8 Mei 2024. Tempo/Aisyah Amira Wakang.
Anggota DPR Soroti Pembatalan Kelulusan PPPK 532 Bidan Pendidik oleh Kemenkes

Edy mendesak Kemenkes agar segera turun tangan menangani ratusan bidan pendidik yang kelulusannya dibatalkan.


Rektor Unri Laporkan Mahasiswanya ke Polda Riau, Apa Kata Sivitas Akademika?

2 hari lalu

Kronologi Khariq Anhar Mahasiswa Fakultas Pertanian Universitas Riau (Unri) mencuat usai video kritiknya soal Iuran Pengembangan Institusi (IPI) di Unri dilaporkan oleh Rektor Unri Sri Indarti pada 15 Maret 2024. Foto: Istimewa
Rektor Unri Laporkan Mahasiswanya ke Polda Riau, Apa Kata Sivitas Akademika?

Khariq Anhar, Mahasiswa Universitas Riau atau UNRI dilaporkan Rektor Sri Indarti ke Polda Riau, dengan pasal UU ITE.


Tak Ingin Pikun Usia Muda? Lakukan Tips Berikut

4 hari lalu

Ilustrasi orang lupa
Tak Ingin Pikun Usia Muda? Lakukan Tips Berikut

Gaya hidup membantu untuk mengurangi resiko pikun sampai demensia alzheimer.


Ini Pesan Jokowi ke Prabowo untuk Lanjutkan Program di Bidang Kesehatan

5 hari lalu

Presiden Joko Widodo atau Jokowi (tengah) didampingi oleh Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Mendagri Tito Karnavian, MenPAN-RB Azwar Anas, Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta sekaligus Kasetpres Heru Budi Hartono saat meresmikan Program Pendidikan Dokter Spesialis Berbasis Rumah Sakit Pendidikan sebagai Penyelenggara Utama atau Hospital Based (PPDS RSPPU) di RS Anak dan Bunda Harapan Kita, Jakarta, Senin, 6 Mei 2024. TEMPO/Martin Yogi Pardamean
Ini Pesan Jokowi ke Prabowo untuk Lanjutkan Program di Bidang Kesehatan

Presiden Jokowi menyoroti urgensi peningkatan jumlah dokter spesialis di Indonesia. Apa pesan untuk pemimpin baru?


Fakta Miris Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis, Menkes: Jadi Masalah Hampir 80 tahun

5 hari lalu

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin saat meresmikan Program Pendidikan Dokter Spesialis Berbasis Rumah Sakit Pendidikan sebagai Penyelenggara Utama atau Hospital Based (PPDS RSPPU) di RS Anak dan Bunda Harapan Kita, Jakarta, Senin, 6 Mei 2024. Program ini diharapkan dapat mempercepat pemenuhan dokter spesialis di daerah-daerah tertinggal, perbatasan dan Kepulauan. TEMPO/Martin Yogi Pardamean
Fakta Miris Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis, Menkes: Jadi Masalah Hampir 80 tahun

Jokowi menyebut pemerintah baru mampu mencetak 2.700 dokter spesialis per tahun. Sementara pemerintah membutuhkan 29 ribu dokter spesialis.


Atasi Ketimpangan Dokter Spesialis, Kemenkes Kembangkan Program Pendidikan Gratis

5 hari lalu

Presiden Joko Widodo atau Jokowi (tengah) didampingi oleh Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Mendagri Tito Karnavian, MenPAN-RB Azwar Anas, Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta sekaligus Kasetpres Heru Budi Hartono saat meresmikan Program Pendidikan Dokter Spesialis Berbasis Rumah Sakit Pendidikan sebagai Penyelenggara Utama atau Hospital Based (PPDS RSPPU) di RS Anak dan Bunda Harapan Kita, Jakarta, Senin, 6 Mei 2024. TEMPO/Martin Yogi Pardamean
Atasi Ketimpangan Dokter Spesialis, Kemenkes Kembangkan Program Pendidikan Gratis

Kemenkes bekerja sama dengan sejumlah rumah sakit mengembangkan program pendidikan gratis bagi dokter spesialis.


Jokowi: Daerah Kepulauan Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis

5 hari lalu

Presiden Joko Widodo atau Jokowi (tengah) didampingi oleh Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Mendagri Tito Karnavian, MenPAN-RB Azwar Anas, Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta sekaligus Kasetpres Heru Budi Hartono saat meresmikan Program Pendidikan Dokter Spesialis Berbasis Rumah Sakit Pendidikan sebagai Penyelenggara Utama atau Hospital Based (PPDS RSPPU) di RS Anak dan Bunda Harapan Kita, Jakarta, Senin, 6 Mei 2024. TEMPO/Martin Yogi Pardamean
Jokowi: Daerah Kepulauan Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis

Jokowi mengatakan kemampuan produksi dokter spesialis Indonesia hanya 2.700 per tahun.


Jokowi Luncurkan 6 Program Pendidikan Dokter Spesialis Berbasis Rumah Sakit

6 hari lalu

Presiden Jokowi meresmikan program pendidikan Dokter Spesialis Berbasis Rumah Sakit pada Senin, 6 Mei 2024 di halaman Rumah Sakit Anak dan Bunda Harapan Kita, kawasan Palmerah, Jakarta Barat. TEMPO/Daniel A. Fajri
Jokowi Luncurkan 6 Program Pendidikan Dokter Spesialis Berbasis Rumah Sakit

Presiden Jokowi menyoroti pentingnya infrastruktur kesehatan negara dalam jangka panjang.


Kemenkes Buka Enam Prodi di RS Pendidikan Atasi Kekurangan Dokter Spesialis

7 hari lalu

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin saat ditemui di Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa (27/2/2024). ANTARA.
Kemenkes Buka Enam Prodi di RS Pendidikan Atasi Kekurangan Dokter Spesialis

Salah satu masalah lagi yang ada di Indonesia adalah distribusi dokter spesialis. Hampir 80 tahun Indonesia merdeka belum pernah bisa terpecahkan.