TEMPO.CO, Jakarta - Badan Nasional Penanggulangan Bencana atau BNPB menyatakan artificial intelligence (AI) bisa dimanfaatkan untuk penanggulangan bencana. Penggunaan kecerdasan buatan atau AI ini juga disebut-sebut mampu mengurangi risiko bencana.
"Artificial intelligence dapat dimanfaatkan untuk membantu upaya penanggulangan bencana. Pengurangan risiko bencana dan penguatan ketahanan terhadap dampak bencana, bisa dibantu dengan teknologi, termasuk teknologi AI," kata Direktur Sistem Penanggulangan Bencana BNPB, Agus Wibowo, Jumat 22 Desember 2023.
Pemanfaatan AI untuk penanggulangan bencana itu disampaikan Agus di kegiatan diskusi draf awal peta jalan teknologi dan inovasi industrialisasi kebencanaan, Kamis 21 Desember 2023 kemarin. Diskusi tersebut bertujuan untuk melihat manfaat teknologi dalam pemantauan potensi bencana dan mengembangkan sistem peringatan dini untuk mitigasi bencana.
Sanada dengan Agus, Deputi Bidang Sistem Strategi BNPB Raditya Jati mengatakan isu teknologi sangat relevan dengan kebencanaan. Ia menilai kalau teknologi mampu mendukung industrialisasi kebencanaan dan berkontribusi untuk resiliensi berkelanjutan.
"Dalam catatan kebencanaan, kita selalu membahas tentang teknologi, serta perubahan iklim yang selalu menjadi perhatian global," kata Raditya. Merujuk kepada fenomena ini, menurut dia perlu para pakar di bidang teknologi untuk terlibat dalam mengawal kebijakan kebencanaan ini.
Raditya menilai, para pakar teknologi dan akademisi diharapkan ikut mengawal kebijakan kebencanaan ini. Terutama mereka yang mempunyai kapasitas untuk pemanfaatan dan inovasi teknologi di bidang kebencanaan.
Di momen yang sama pada diskusi BNPB kali ini, Hammam Riza selaku perekayasa ahli utama di BRIN turut berkomentar tentang AI tersebut. Ia menyampaikan bahwa AI bisa membantu manusia dalam meningkatkan produktivitas. "AI dapat membantu dalam memahami lebih baik dan lebih cepat terkait dengan bencana," kata Hamam.
Kecerdasan buatan, kata Hamam, juga bisa melakukan peningkatan pada bidang penelitian, pengembangan, pengkajian dan penerapan suatu hal, termasuk isu kebencanaan ini.
Sekadar info, topik teknologi dan inovasi dalam industrialisasi kebencanaan di Indonesia merupakan tindak lanjut yang telah digaungkan sejak Mei 2022 lalu, tepatnya pada saat platform global untuk pengurangan risiko bencana ke-7 di Bali.
Pada momen ini, Indonesia sudah mulai mengangkat gagasan resiliensi berkelanjutan pada forum internasional yang dihadiri banyak negara. Berselang setahun, Asean juga mengadopsi gagasan ini, dan tertuang di Deklarasi Pemimpin Asean pada KTT di Jakarta, tahun ini.
Pilihan Editor: Prakiraan Cuaca BMKG: Dua Bibit Siklon Berdampak Hujan Lebat dan Gelombang Tinggi
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.