TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Eksekutif Traction Energy Asia, Tommy Pratama mengatakan transisi energi rentan terhadap perampasan lahan baru yang bisa merusak iklim. Ia mengingatkan kepada pemerintah supaya mewaspadai persoalan ini.
Tommy menuturkan, faktor transisi energi erat kaitannya dengan proses pembukaan lahan baru diakibatkan oleh kebutuhan lokasi yang juga meningkat. "Ketika penggunaan energi baru meningkat, maka kebutuhan akan lahan juga meningkat," kata Tommy di acara Meneropong Bioenergi di Tangan Calon Presiden dan Wakil Presiden 2024-2029, Rabu, 10 Januari 2024.
Meninjau fenomena tersebut, menurut Tommy, perlu dibuat analisis lebih dalam tentang tata kelola lahan untuk transisi energi terbarukan, jangan sampai sebuah usaha untuk transisi energi, membawa dampak baru yang lebih signifikan.
Tommy menyampaikan, pembukaan lahan yang semena-mena dan tidak mempertimbangkan dampak lingkungan bisa berimbas pada perubahan iklim. Efek perubahan iklim sangat berisiko terhadap pemanasan global dan krisis iklim. "Jadi kita harus mengecek sejauh mana penggunaan energi ini," ujar Tommy.
Lebih lanjut, Tommy menegaskan bahwa deforestasi atau penebangan hutan bukanlah jalan satu-satunya untuk menuju transisi energi terbarukan yang lebih baik. Menurut dia terdapat alternatif lain yang bisa digunakan.
"Selain bioenergi kita masih punya banyak solusi lainnya (untuk energi terbarukan), sebab bioenergi ini dicanangkan oleh negara di Eropa dan Amerika, jangan kita ikut-ikut saja, kita punya banyak sumber energi," ujar Tommy.
Potensi energi bersih di Indonesia, kata Tommy, mempunyai banyak alternatif yang belum dimanfaatkan dengan baik. Indonesia memiliki potensi energi bersih yang sebesar 3.687 gigawatt (GW). Namun yang baru dimanfaatkan hanya mencapai 12,6 GW atau hanya sebesar 0,3 persen dari total potensi yang dimiliki.
Beberapa potensi energi bersih, menurut Tommy adalah energi dari arus laut, energi dari panas bumi, energi dari air, energi dari angin dan bioenergi.
“Indonesia dengan kekayaan alam hutan yang ada, bisa menjadi pelopor dalam transisi energi untuk mengurangi emisi gas rumah kaca. Selain mengurangi ketergantungan kita terhadap energi kotor, juga bisa mengelola sumber daya energi bersih untuk mempertahankan hidup orang banyak di negara kita,” ujar Tommy.
Pilihan Editor: Menkeu Ingatkan Penerima Beasiswa LPDP untuk Pulang
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.