Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke [email protected].

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Jepang Buang Air Limbah Nuklir Fukushima ke Laut, Bagaimana Debat Dampak Lingkungannya?

image-gnews
Tim Advokasi Masyarakat Perairan Anti Racun atau Tim TAMPAR melakukan somasi kepada Jepang di depan Kantor Kedutaan Besar Jepang di Indonesia, Jakarta, pada Senin 15 Januari 2024. (Alif Ilham Fajriadi)
Tim Advokasi Masyarakat Perairan Anti Racun atau Tim TAMPAR melakukan somasi kepada Jepang di depan Kantor Kedutaan Besar Jepang di Indonesia, Jakarta, pada Senin 15 Januari 2024. (Alif Ilham Fajriadi)
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Jepang membuang air limbah nuklir Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir atau PLTN Fukushima ke laut. Tindakan ini memunculkan perdebatan perihal dampak lingkungan yang ditimbulkannya. Ada yang menilai pembuangan tersebut tidak berdampak ke lingkungan, namun ada pula yang skeptis.

Hari ini, Senin 15 Januari 2024, Perhimpunan Bantuan Hukum Indonesia (PBHI) dan Ekologi Maritim Indonesia (Ekomarin) menggelar aksi somasi di depan Kantor Kedutaan Jepang di Indonesia, Jakarta. Aksi ini sebagai bentuk protes terhadap tindakan Jepang yang membuang air limbah nuklir ke laut.

Koordinator Nasional Ekomarin, Marthin Hadiwinata mengatakan, terdapat perdebatan di kalangan pakar dan ilmuwan mengenai aktivitas pembuangan air limbah nuklir ke laut oleh Jepang. Ada yang menilai tidak ada masalah dan ada pula merasa keberatan, perihal dampak lingkungan yang ditimbulkan akibat tindakan tersebut.

Marthin menjelaskan, pembuangan air limbah nuklir oleh Jepang diklaim sudah menggunakan teknologi The Advanced Liquid Processing System (ALPS) atau sistem pemrosesan cairan canggih. Namun tetap ada skeptisisme dari pakar dan berpendapat bahwa air limbah nuklir yang dibuang ke laut tetap berdampak pada manusia.

Marthin menyatakan teknologi pengolahan air ALPS gagal untuk sepenuhnya menghilangkan konsentrasi radioaktif di sebagian besar air yang terkontaminasi yang disimpan dalam tangki pabrik Fukushima Daiichi.

"Teknologi itu tidak menghilangkan radioaktif tritium atau karbon-14, sehingga produk perikanan laut yang bermigrasi ke Indonesia akan terpapar air limbah nuklir Fukushima," kata Marthin, di depan Kantor Kedutaan Jepang di Indonesia, siang ini.

Dilakukan Sepihak oleh Jepang

Marthin menuturkan, tindakan Jepang membuang air limbah nuklir ini dilakukan secara sepihak, tanpa konsultasi terlebih dahulu ke negara tetangga yang bisa saja terdampak, misalnya Indonesia.

"Indonesia pada letak arus dan gelombang airnya berasal dari perairan Samudera Pasifik, tindakan Jepang ini bisa berdampak pada rantai pangan Indonesia, ikan-ikan yang bermigrasi jauh akan terkontaminasi dan sampai di Indonesia," ucap Marthin.

Berdasarkan data yang dimiliki Marthin, Jepang beralasan air limbah nuklir yang dibuangnya ini tidak berbahaya, sebab telah melalui regulasi clearance dari International Atomic Energy Agency atau Badan Tenaga Atom Internasional. Namun, terdapat banyak negara yang menolak tindakan itu, bahkan ada yang sampai memblokir produk perikanan laut dari Jepang. Hal ini dilakukan oleh China, Rusia dan Korea Selatan.

Langgar Hukum Nasional dan Internasional

Sekretaris Badan Pengurus Nasional PBHI, Gina Sabrina mengatakan, tindakan pembuangan air limbah nuklir Fukushima ke laut berpotensi melanggar hukum nasional dan internasional. Perihal hukum nasional yang dilanggar, menurut Gina, pada bagian UU No. 32 Tahun 2029 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup dan UU No. 32 Tahun 2014 tentang Kelautan.

"Tindakan Pemerintah Jepang tidak memakai prinsip kehati-hatian, sebab ada keraguan untuk keselamatan lingkungan. Maka seharusnya tindakan pembuangan air limbah nuklir Fukushima harus dihentikan," ucap Gina.

Gina membeberkan hukum internasional yang dilanggar oleh Jepang akibat aktivitas membuang air limbah nuklir ke laut. Gina berpendapat seharusnya Jepang tunduk pada Hukum Laut Dunia atau UNCLOS 1985 untuk memenuhi kaidah-kaidah laut dunia.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Salah satu tindakan penerapan UNCLOS 1985, adalah dengan berkonsultasi kepada negara tetangga, termasuk Indonesia, perihal aktivitas pembuangan air limbah nuklir Fukushima, sebelum dibuang ke laut.

Pakar Nuklir UGM Sebut Masih Aman

Dosen Departemen Teknik Nuklir dan Teknik Fisika Universitas Gadjah Mada (UGM), Haryono Budi Santoso mengatakan, aktivitas pembuangan air limbah nuklir Fukushima ke laut, berdasarkan datanya masih dalam taraf aman. Sebab kadar zat radioaktif yang terkandung di air limbah nuklir sudah disterilkan terlebih dahulu sebelum dibuang.

"Jumlah total airnya (limbah) mencapai 50 ukuran kolam renang standar olimpiade. Air ini akan dilepaskan secara bertahap. Terjadilah kekhawatiran nanti akan mencemari laut. Kalau dilihat dari datanya, itu aman sekali," kata Haryono dikutip dari situs resmi UGM.

Haryono menyampaikan responsnya ini di serial diskusi Podcast Lestari oleh Pusat Studi Lingkungan Hidup UGM pada September 2023 lalu. Isunya menyangkut aktivitas Jepang membuang air limbah nuklir PLTN Fukushima ke laut. Pendapat Haryono yang menilai kalau air limbah nuklir Fukushima masih dalam taraf aman ini, didasari dari peraturan WHO.

Haryono mengatakan kadar zat yang terdapat di air limbah nuklir yang dibuang Jepang ke laut, nilainya jauh dari batas yang diizinkan WHO. “Kalau dilihat dari datanya itu aman sekali. Sebagai contoh, nilainya itu jauh dari batas yang diizinkan dari WHO, jauh lebih kecil. Mungkin karena dikhawatirkan mencemari lingkungan, maka banyak yang bersuara sumbang terhadap peristiwa tersebut,” tambah Haryono.

"Pemerintah Jepang menerapkan ALPS untuk mengupayakan air limbah nukklir bisa dilepaskan ke lautan. Proses ini berhasil membersihkan sekitar 62 jenis radioaktif," kata Haryono. Namun, muncul lagi perdebatan perihal ALPS ini, kata Haryono, sistem yang saat ini belum bisa membersihkan tritium atau H3, kalau zat lainnya bisa.

Kandungan tritium yang dijadikan perdebatan itu, kata Haryono, sebenarnya masih aman jika dilihat dari data air limbah nuklir Fukushima. Sebab batas kandungan tritium pada cairan menurut ketetapan WHO adalah 10.000 btr per liter.

"Berdasarkan aturan itu, Jepang justru mengambil batasan operasional jauh lebih kecil, yaitu 1.500 btr per liter. Proses peluruhan kandungan radioaktif telah diawasi ketat oleh organisasi IAEA selama bertahun-tahun," ucap Haryono.

Bahkan, menurut Haryono, ketika proses pelepasan air limbah nuklir Fukushima ke lautan, dampak kandungan tritium di air limbah nuklir ini tidak berdampak lagi hingga 3 meter dari garis pantai. "Sehingga dapat disimpulkan, pelepasan air olahan bekas pendinginan PLTN Fukushima tidak mengganggu ekosistem laut dan lingkungan," kata Haryono.

Pilihan Editor: Mengenal FB Pro, Mode Facebook untuk Mendapat Uang dari Konten

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Dubes Masaki Yasushi Beri Penghargaan pada Individu dan Perusahaan yang Berjasa pada Hubungan Indonesia Jepang

2 hari lalu

Duta Besar Jepang untuk Indonesia Masaki Yasushi dalam acara jumpa wartawan di kantor Kedutaan Besar Jepang, Jakarta Pusat pada Senin, 25 Maret 2024. TEMPO/Nabiila Azzahra A.
Dubes Masaki Yasushi Beri Penghargaan pada Individu dan Perusahaan yang Berjasa pada Hubungan Indonesia Jepang

Duta Besar Jepang memutuskan memberi penghargaan kepada tiga individu dan satu kelompok karena berjasa mempererat hubungan Indonesia Jepang


Mengenal Bunga Tabebuya yang Dijuluki Bunga Terompet Emas dan Tempat Pembelian Bibitnya

2 hari lalu

Warga berjalan di dekat bunga tabebuya yang bermekaran di Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta, Kamis, 14 September 2023. Bunga dari pohon Tabebuya yang berasal dari Brazil itu bermekaran dan menambah keindahan kota. ANTARA/Akbar Nugroho Gumay
Mengenal Bunga Tabebuya yang Dijuluki Bunga Terompet Emas dan Tempat Pembelian Bibitnya

Bunga tabebuya memiliki bunga yang indah bahkah dijuluki sebagai terompet emas. Bibit bunga ini bisa Anda dapatkan di toko online ataupun offline.


Shogen, Aktor Asal Jepang Ikut Adu Peran dalam Film Tebusan Dosa

2 hari lalu

Aktor asal Jepang, Shogen bermain dalam film Tebusan Dosa. Foto: Instagram/@shogenism
Shogen, Aktor Asal Jepang Ikut Adu Peran dalam Film Tebusan Dosa

Aktor asal Jepang, Shogen ikut berkolaborasi dengan aktingnya dalam film horor Tebusan Dosa.


Bom Sisa Perang Dunia II Meledak, Bandara di Jepang Tutup dan 87 Penerbangan Batal

2 hari lalu

Bandara Miyazaki Jepang (miyazaki-airport.j-server.com)
Bom Sisa Perang Dunia II Meledak, Bandara di Jepang Tutup dan 87 Penerbangan Batal

Bandara tersebut bekas pangkalan angkatan laut Jepang pada masa Perang Dunia II, pasukan Kamikaze memulai aksinya dari sana.


Shigeru Ishiba akan Menggelar Konferensi Pers Pertama sebagai Perdana Menteri Jepang

4 hari lalu

Shigeru Ishiba. REUTERS/Kim Kyung-Hoon/Pool
Shigeru Ishiba akan Menggelar Konferensi Pers Pertama sebagai Perdana Menteri Jepang

Shigeru Ishiba menyerukan akan membangun hubungan yang lebih seimbang dengan Washington


6 Kebiasaan Orang Jepang yang Membuat Panjang Umur

4 hari lalu

Warga mendinginkan diri di bawah mesin pendingin kabut di tengah gelombang panas di Tokyo, Jepang, 9 Juli 2024.  Sebanyak enam orang meninggal dunia akibat sengatan panas di ibu kota Tokyo, saat Jepang dilanda gelombang panas yang mendorong pihak berwenang mengeluarkan peringatan kesehatan. REUTERS/Issei Kato
6 Kebiasaan Orang Jepang yang Membuat Panjang Umur

Mengintip rahasia orang Jepang yang mampu bertahan hidup hingga berusia lebih dari 100 tahun. Mulai dari pola hidup sehat hingga bersikap positif.


Shigeru Ishiba Gantikan Fumio Kishida Jadi PM Jepang yang Baru

4 hari lalu

Perdana Menteri Jepang, Shigeru Ishiba. REUTERS/Franck Robichon/Pool
Shigeru Ishiba Gantikan Fumio Kishida Jadi PM Jepang yang Baru

Parlemen Jepang memilih Shigeru Ishiba sebagai perdana menteri yang baru menggantikan Fumio Kishida.


Shigeru Ishiba Umumkan Tanggal Pemilu Legislatif Jepang

5 hari lalu

Shigeru Ishiba. REUTERS/Kim Kyung-Hoon/Pool
Shigeru Ishiba Umumkan Tanggal Pemilu Legislatif Jepang

Pemilu legislatif Jepang nantinya akan memutuskan partai mana yang akan mengendalikan majelis rendah Jepang.


KBRI Tokyo Dukung Penguatan Literasi Bahasa Indonesia

6 hari lalu

Pedagang menyiapkan makanan laut untuk dijual di Pasar Luar Tsukiji di Tokyo, Jepang, 12 Agustus 2024. REUTERS/Willy Kurniawan
KBRI Tokyo Dukung Penguatan Literasi Bahasa Indonesia

Penguasaan Bahasa Indonesia dan Jepang akan semakin memperkuat hubungan masyarakat kedua negara.


Benjamin Netanyahu Mengutuk Iran di Sidang Umum PBB

7 hari lalu

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berpidato di hadapan Sidang Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa ke-79 di markas besar PBB di New York, AS, 27 September 2024. REUTERS/Mike Segar
Benjamin Netanyahu Mengutuk Iran di Sidang Umum PBB

Benjamin Netanyahu beralasan serangan yang dilakukannya pada Hizbullah di Lebanon adalah bentuk pertahanan.