TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Pendidikan, Budaya, Riset dan Teknologi atau Kemendikbudristek mengingatkan Perguruan Tinggi Negeri (PTN) untuk menyediakan pendidikan tinggi yang berkualitas dan inklusif bagi setiap mahasiswa. Hal itu diungkapkan Plt. Direktur Jendral Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi Kemendikbud Nizam menyusul viralnya kampus Institut Teknologi Bandung atau ITB yang bekerja sama dengan perusahaan pinjaman online atau pinjol untuk membayar biaya kuliah mahasiswa.
"Tidak boleh ada anak yang tidak dapat melanjutkan kuliah hanya karena alasan ekonomi," kata Plt Direktur Jendral Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi, Nizam
Nizam mengatakan, pemerintah melalui Kemdikbudristek telah menyediakan dukungan dalam bentuk Kartu Indonesia Pintar atau KIP Kuliah yang jumlah dan sasarannya bertambah setiap tahun.
"Anggaran KIP Kuliah Tahun 2023 sebesar 11,7 Triliun diberikan kepada 893.005 mahasiswa, sementara untuk tahun 2024, 13.1 Trilyun diberikan kepada 964.946 mahasiswa," kata Nizam.
Nizam mengaku, dukungan melalui KIP Kuliah tentu tidak dapat mencukupi semua hal. Maka Kemendikbudristek berharap kampus agar dapat membantu mahasiswa yang membutuhkan pendanaan melalui gotong royong semua pihak.
"Alumni, program corporate social responsibility (CSR) dari mitra dunia usaha dan dunia industri, juga dukungan dunia perbankan dan lembaga keuangan dengan skema yang tidak memberatkan," kata Nizam.
Nizam juga meningatkan PTN untuk mencarikan mahasiswa solusi skema pendanaan yang aman untuk mahasiswa dari jeratan hutang.
"Kami meminta agar kampus mencari solusi skema pendanaan yang baik, aman, dan tidak menambah masalah ekonomi mahasiswa, serta untuk melindungi mahasiswa dari jeratan utang," katanya.
Pilihan Editor: Gerakan Salam 4 Jari Ramai di Media Sosial Jelang Pencoblosan, Apa Maksudnya?