Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Perusahaan di Hong Kong Jadi Korban Deepfake, Uang Rp 401 Miliar Amblas

image-gnews
Sebuah perusahaan multinasional cabang Hong Kong memberikan HK$200 juta uang perusahaan tersebut kepada penipu setelah ditipu untuk mengikuti konferensi.  rthk.h
Sebuah perusahaan multinasional cabang Hong Kong memberikan HK$200 juta uang perusahaan tersebut kepada penipu setelah ditipu untuk mengikuti konferensi. rthk.h
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Sebuah perusahaan multinasional di Hong Kong kehilangan uang senilai US$25,6 juta, setara lebih dari Rp 401 miliar, karena panggilan konferensi video palsu (deepfake). Penipuan terjadi karena seorang karyawan keuangan perusahaan itu berhasil diundang ke video conference call tersebut. 

Video para pejabat yang ada dalam rapat online itu adalah deepfake, termasuk untuk apa yang terlihat sebagai CFO perusahaan. Seperti dberitakan pertama oleh South China Morning Post pada Minggu, 4 Februari 2024, para pejabat itu kemudian memerintahkan si karyawan mentransfer uang ke lima rekening bank di Hong Kong. 

Ini adalah kasus pertama yang pernah dilaporkan terjadi di Hong Kong. Kepolisian setempat tak menyebut identitas perusahaan yang menjadi korban penipuan itu. "Selain karyawan yang ditipu itu, semua peserta rapat dalam video itu adalah palsu," kata seorang Police Senior Superintendent di Divisi Keamanan Siber Kepolisian Hong Kong, Baron Chan.

Disebutkan, para pelaku telah menggunakan video yang bisa diakses untuk publik untuk kemudian menciptakan ulang setiap karakter yang ada. "Kami yakin penipu mengunduh sejumlah video sebelumnya dan kemudian menggunakan artificial intelligence untuk menambahkan suara palsu untuk digunakan dalam video conference yang menipu itu," kata Baron.

Penipuan dilancarkan dengan pertama-tama mengirim pesan kepada seorang karyawan yang bekerja di departemen keuangan perusahaan itu pada Januari lalu. Menurut si penerima, pesan untuk transaksi uang kredensial itu datang dari CFO perusahaan yang berbasis di Inggris.

Si karyawan mengaku awalnya ragu. Tapi kemudian datanglah panggilan berisi undangan untuk video conference. Dia menyatakan melihat sang CFO beserta pejabat perusahaan lainnya di sana.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Karyawan itu lalu menuruti instruksi yang diberikan dalam rapat itu, dan mentransfer sekitar 200 juta dolar Hong Kong ke lima rekening bank dalam 15 kali transaksi. Dia baru menyadari ada yang tidak benar seminggu setelahnya dan bertanya langsung ke kantor pusat.

Menurut polisi, para penipu telah sebelumnya melakukan modus yang sama ke 2-3 karyawan perusahaan yang sama. Tidak dijelaskan lebih jauh ujung dari kasus-kasus sebelumnya itu. Baron hanya mengingatkan kepada publik di Hong Kong untuk mewaspadai modus baru penipuan itu.

"Kalau sebelumnya kita mengira penipuan seperti ini hanya melibatkan dua orang yang saling berhadapan, tapi sekarang kita melihat dari kasus ini para penipu mampu menggunakan teknologi AI dalam rapat online," katanya. 

THE VERGE, STRAITSTIMES, NEWS.RTHK.HK

Pilihan Editor: Info Gempa Terkini, Cianjur Menyusul Padang Bergetar Kuat

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Penyebab Aplikasi UTBK Mati, Panitia UTBK Sediakan Kemeja, Janji Microsoft

10 jam lalu

Para peserta UTBK SNBT di UNS mengikuti ujian di Gedung TIK UNS Solo, Jawa Tengah, Selasa, 30 April 2024. TEMPO/SEPTHIA RYANTHIE
Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Penyebab Aplikasi UTBK Mati, Panitia UTBK Sediakan Kemeja, Janji Microsoft

Topik tentang kendala teknis mewarnai hari pertama pelaksanaan UTBK SNBT 2024 menjadi berita terpopuler Top 3 Tekno Berita Hari Ini.


4 Tips Hindari Jadi Korban Penipuan Transaksi Digital

18 jam lalu

Ilustrasi pinjaman online. Freepik
4 Tips Hindari Jadi Korban Penipuan Transaksi Digital

Berikut empat tips agar terhindar dari modus penipuan transaksi digital. Contohnya pinjaman online dan transaksi digital lain.


Sederet Janji Microsoft di Balik Investasi Jumbo untuk Indonesia, Apa Saja?

1 hari lalu

Sederet Janji Microsoft di Balik Investasi Jumbo untuk Indonesia, Apa Saja?

Microsoft menyodorkan sejumlah rencana untuk Indonesia melalui investasi sebesar Rp 27,6 triliun.Salah satunya pelatihan AI untuk 840 ribu peserta.


iPad Pro Terbaru Dirilis Bulan Depan, Gawai Perdana Apple yang Punya Chip M4

1 hari lalu

iPad Pro Terbaru Dirilis Bulan Depan, Gawai Perdana Apple yang Punya Chip M4

Sejumlah peningkatan fitur iPad Pro bocor ke publik. Salah satunya soal pemakaian chip M4 untuk menyokong AI.


Survei Buktikan Jobseeker dengan Keterampilan AI Lebih Laku di Pasar Tenaga Kerja

1 hari lalu

Masa Depan Kecerdasan Buatan
Survei Buktikan Jobseeker dengan Keterampilan AI Lebih Laku di Pasar Tenaga Kerja

Keterampilan menguasai AI semakin dicari oleh perusahaan di skala global. Belum diimbangi skema pendidikan yang tepat.


Beredar SPDP Korupsi di Boyolali Jawa Tengah, Ini Klarifikasi KPK

1 hari lalu

Surat Pemberitahuan Dimulainya Penyelidikan (SPDP) palsu berlogo dan berstempel KPK tentang penyidikan atas pihak tertentu terkait dugaan tindak pidana korupsi di Boyolali Jawa Tengah./Dok. KPK
Beredar SPDP Korupsi di Boyolali Jawa Tengah, Ini Klarifikasi KPK

Surat berlogo dan bersetempel KPK tentang penyidikan korupsi di Boyolali ini diketahui beredar sejumlah media online sejak awal 2024.


Dies Natalis ke-3 Politeknik Tempo: Utamakan Etika di Tengah Gempuran AI

2 hari lalu

Pendiri Tempo Media, Goenawan Mohammad menyampaikan keynote speech bertajuk Etika dan Tanggung Jawab Sosial Pemanfaatan Teknologi Digital. Diskusi panel dilakukan dalam Puncak Acara Dies Natalis ke-3 Politeknik Tempo yang digelar Selasa, 30 April 2024.
Dies Natalis ke-3 Politeknik Tempo: Utamakan Etika di Tengah Gempuran AI

Dies Natalis Politeknik Tempo kali ini mengambil tema "Kreativitas Cerdas Tanpa Batas" dihadiri segenap civitas akademika Politeknik Tempo.


Marak WNI Jadi Korban Penipuan Berkedok Pengantin di Cina, KBRI Ungkap Modusnya

2 hari lalu

Para pasangan pengantin berpose bersama dalam sesi foto prawedding di Nanjing, Provinsi Jiangsu, Cina timur, 19 Mei 2020. Di antara pasangan itu terdapat beberapa pekerja medis yang menunda pernikahan mereka. (Xinhua/Ji Chunpeng)
Marak WNI Jadi Korban Penipuan Berkedok Pengantin di Cina, KBRI Ungkap Modusnya

Banyak WNI yang diiming-imingi menjadi pengantin di Cina dengan mas kawin puluhan juta. Tak semuanya beruntung.


Perlu Regulasi untuk Mengatasi Dampak Buruk AI, Begini Kata Sekjen Kominfo

2 hari lalu

Menteri Kominfo Budi Arie Setiadi bersama Wakil Menteri Kominfo Nezar Patria berfoto bersama Sekjen Kementerian Kominfo Mira Tayyiba, dan Presiden Direktur Microsoft Indonesia Dharma Simorangkir usai penandatanganan nota kesepahaman kolaborasi antara Kementerian Kominfo dan Microsoft Indonesia di Kantor Kementerian Kominfo, Jakarta Pusat, Kamis, 14 Maret 2024. ANTARA/Livia Kristianti
Perlu Regulasi untuk Mengatasi Dampak Buruk AI, Begini Kata Sekjen Kominfo

Walau AI meningkatkan produktivitas dan efisiensi, tapi tak jarang juga mampu memproduksi hoaks, disinformasi dan bahkan deepfake.


Bos Microsoft Ungkap Rencana Investasi AI dan Cloud Senilai Rp 27,6 Triliun di Indonesia, Ini Rinciannya

2 hari lalu

CEO Microsoft, Satya Nadella, berjalan seusai bertemu dengan Presiden Joko Widodo di Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa 30 April 2024. Pertemuan tersebut diantaranya membahas investasi Microsoft di Indonesia. ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A
Bos Microsoft Ungkap Rencana Investasi AI dan Cloud Senilai Rp 27,6 Triliun di Indonesia, Ini Rinciannya

CEO Microsoft, Satya Nadella, membeberkan rencana investasi perusahaannya di Indonesia. Tak hanya untuk pengembangan infrastruktur AI dan cloud.